PT Pertamina Hulu Energi (PHE), a subsidiary of PT Pertamina managed to find oil and gas reserves in the structure of Parang, Nunukan Block which is located on the border of Indonesia and Malaysia. President Director of Pertamina Hulu Energi Mount Sardjono Hadi said, monetization Nunukan Block, including quite difficult. Because, in addition located offshore, oil and gas production this block was not exactly great. Therefore, it focuses on immediate monetize this Nunukan Block. "To anticipate, we try to increase reserves by drilling wells Parang-1," he said.
Drilling of wells Parang-1, has acquired additional oil and gas reserves. According to data production flow test (DST), the well was capable of producing about 1,600 barrels of oil. Thus, this finding can increase the production of Nunukan Block, originally planned for 60 million standard cubic feet per day / MMSCFD and 1,800 barrels per day (bpd).
"Parang-1 exploration well is part of Nunukan Block. We will comprehensively evaluated first, "said Gunung. He said he still wanted to make sure whether there should be delineation drilling (appraisal), assessment, and additional 3D seismic.
The plan, the development of Parang structure will be integrated with Badik Field and West Badik existing development plan (plan of development / POD) Nunukan Block which has been approved. However, it could not ascertain whether the POD structure of Parang and Field Badik-West Badik will be one.
"When POD Fields separate Parang, submission (POD) in 2020," said Mount. In POD approved Nunukan Block, Pertamina Hulu Energi said it would develop two fields at once in the block, namely Badik Field and West Badik.
The Company will drill eight wells and building three offshore platforms. In addition, a subsidiary of PT Pertamina will also build underwater pipelines and construction of onshore receiving facility on the island Bunyu. Looking ahead, the Mount has plans to integrate all the oil and gas blocks are managed by the company which is located in North Borneo.
Some oil and gas blocks are Block Simenggaris, Bunyu Block and East Ambalat Block. "To build Kaltara (North Borneo), we will integrate the development of Block Nunukan Block Simenggaris, Bunyu, and East Ambalat. But this is still a long time, "he said.
For Nunukan Block, Pertamina expects to start production (on stream) in 2019. The plan is to chase the target, Pertamina Hulu Energi plan can obtain a final investment decision / FID this year. Further construction engineering, procurement, and construction (engineering, procurement, and construction / EPC) targeted for completion within two years.
IN INDONESIAN
Pertamina Menemukan Cadangan Migas di Perbatasan Malaysia
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina berhasil menemukan cadangan migas di Struktur Parang, Blok Nunukan yang terletak di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi Gunung Sardjono Hadi mengatakan, monetisasi Blok Nunukan termasuk cukup sulit. Pasalnya, selain terletak di lepas pantai, produksi migas blok ini juga tidak bisa dibilang besar. Karenanya, pihaknya fokus untuk segera memonetisasi Blok Nunukan ini. “Untuk mensiasati, kami coba menambah cadangan dengan melakukan pemboran Sumur Parang-1,” kata dia.
Dari pemboran Sumur Parang-1, telah diperoleh tambahan cadangan migas. Sesuai data uji alir produksi (DST), sumur ini telah mampu menghasilkan minyak sekitar 1.600 barel. Sehingga, temuan ini dapat menambah produksi Blok Nunukan yang awalnya direncanakan sebesar 60 million standard cubic feet per day/mmscfd dan 1.800 barel per hari (bph).
“Sumur Eksplorasi Parang-1 merupakan bagian dari Blok Nunukan. Kami akan evaluasi dulu secara komprehensif,” kata Gunung. Pihaknya masih ingin memastikan apakah perlu ada pengeboran sumur delineasi (appraisal), kajian, dan tambahan seismik 3 Dimensi.
Rencananya, pengembangan Struktur Parang ini akan di integrasikan dengan Lapangan Badik dan West Badik yang ada dalam rencana pengembangan (plan of development/ POD) Blok Nunukan yang telah disetujui. Namun, pihaknya tidak dapat memastikan apakah POD Struktur Parang dan Lapangan Badik-West Badik akan jadi satu.
“Bila POD Lapangan Parang terpisah, submission (POD) di 2020,” kata Gunung. Dalam POD Blok Nunukan yang telah disetujui, Pertamina Hulu Energi menyebutkan akan mengembangkan dua lapangan sekaligus di blok tersebut, yakni Lapangan Badik dan West Badik.
Perusahaan akan mengebor depalan sumur dan membangun tiga anjungan lepas pantai. Selain itu, anak usaha PT Pertamina itu juga akan membangun pipa bawah laut dan pembangunan fasilitas penerima darat di Pulau Bunyu. Ke depannya, Gunung memiliki rencana untuk mengintegrasikan seluruh blok migas yang dikelola perseroan yang terletak di Kalimantan Utara.
Beberapa blok migas ini adalah Blok Simenggaris, Blok Bunyu, dan Blok East Ambalat. “Untuk membangun Kaltara (Kalimantan Utara), kami akan integrasikan pengembangan Blok Nunukan dengan Blok Simenggaris, Bunyu, dan East Ambalat. Tetapi ini masih lama,” kata dia.
Untuk Blok Nunukan, Pertamina menargetkan dapat mulai produksi (on stream) pada 2019. Rencananya untuk mengejar target tersebut, Pertamina Hulu Energi merencanakan dapat memperoleh final investment decision/FID pada tahun ini. Selanjutnya pengerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/ EPC) ditargetkan selesai dalam dua tahun.
Investor Daily, Page-9, Tuesday, March, 21, 2017
No comments:
Post a Comment