She is experienced and ever led Elnusa.
President Director of PT Perkebunan Nusantara III, Elia Massa Manik, was elected as President Director of PT Pertamina after beating other candidates in a meeting chaired by President Joko Widodo on Tuesday, March 14th last.
Some officials expressed Massa Manik supported State-Owned Enterprises Minister Rini Soemamo. A Tempo source in the government said the two names proposed to be the number one in the oil companies Massa Manik and President Director of PT Krakatau Steel Tbk Sukandar. "Sukandar supported Energy Minister Ignatius Jonan," the official said.
He said the President chose Massa because once led a number of companies, including state-owned enterprises. "In addition, the age factor becomes decisive. Massa 53 years, while Sukandar approaching 60 years, "the source said.
Presidential spokesman Johan Budi S.P, stated Jokowi choose one of the two names. "I do not know the name of the President choose," he said. Johan said, the new managing director set out in the general meeting of shareholders held today.
Minister Rini refused to comment. "Wait for the AGM's decision." The Minister Jonan not be reached for confirmation. Special staff Jonan, Hadi M. Djuraid, did not respond to requests for confirmation Tempo.
As Vice President Jusuf Kalla said President Director of Pertamina elected leadership and experienced. Kalla did not deny nor confirm Massa who will lead the oil SOEs. "He has experience and once led Elnusa," he said.
Tempo another source revealed, the battle for the number one seat Pertamina does not only involve Rini and Jonan. "There is also the Deputy Minister of Energy Arcandra Tahar" he said. Arcandra meet Jokowi at the Bogor Palace around 22:00 on Monday.
Arcandra submit the name of Pertamina's upstream director Syamsu Alam. "Arcandra not answer phone calls and messages sent Tempo into the phone about this. While Syamsu Alam said," As president, I leave to the shareholders. "As for Massa yesterday met with Rini on Ministry SOE.
Special Staff of the Minister of State Enterprises Budi Gunadi Sadikin justify her arrival. "He went into the room the minister," he said. Pertamina is one of the countries with total assets of around Rp 600 trillion and Rp 40 trillion profit in 2016. Since the reform era, the turn of the Pertamina board raises broke down. This is not separated from the oil and gas business, from upstream to downstream.
IN INDONESIAN
Massa Menangi Persaingan Dirut Pertamina
Dia berpengalaman dan pernah memimpin Elnusa.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III, Elia Massa Manik, terpilih sebagai Direktur Utama PT Pertamina setelah menyisihkan kandidat lain dalam rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Selasa, 14 Maret lalu.
Sejumlah pejabat menyatakan Massa Manik didukung Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemamo. Sumber Tempo di pemerintahan mengatakan, dua nama diajukan untuk menjadi orang nomor satu di perusahaan minyak Massa Manik dan Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Sukandar. “Sukandar didukung Menteri Energi Ignasius Jonan,” ujar pejabat itu.
Dia mengatakan, Presiden memilih Massa karena pernah memimpin sejumlah perusahaan, termasuk BUMN. “Selain itu, faktor usia menjadi penentu. Massa 53 tahun, sedangkan Sukandar mendekati 60 tahun,” kata sumber itu.
Juru bicara Presiden, Johan Budi S.P, menyatakan Jokowi memilih satu di antara dua nama. “Saya tidak tahu nama yang Presiden pilih," katanya. Johan mengatakan, direktur utama baru ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham yang digelar hari ini.
Menteri Rini menolak berkomentar. “Tunggu keputusan RUPS." Menteri Jonan belum bisa dimintai konfirmasi. Staf khusus Jonan, Hadi M. Djuraid, tidak merespons permintaan konfirmasi Tempo.
Adapun Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Direktur Utama Pertamina terpilih memiliki kepemimpinan dan berpengalaman. Kalla tidak membantah dan juga tidak mengkonfirmasi Massa yang akan memimpin BUMN migas. “Dia berpengalaman dan pernah memimpin Elnusa,”ujarnya.
Sumber Tempo yang lain mengungkapkan, pertarungan memperebutkan kursi nomor satu Pertamina tidak hanya melibatkan Rini dan Jonan. "Ada juga Wakil Menteri Energi Arcandra Tahar" ujarnya. Arcandra menemui Jokowi di Istana Bogor sekitar pukul 22.00, Senin lalu.
Arcandra menyerahkan nama Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam." Arcandra belum menjawab panggilan telepon dan pesan yang dikirim Tempo ke ponselnya mengenai hal ini. Sedangkan Syamsu Alam mengatakan, “Mengenai dirut, saya serahkan kepada pemegang saham.” Adapun Massa kemarin bertemu dengan Rini di Kementerian BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin membenarkan kedatangan dia. “Ia menuju ke ruangan menteri,” ujarnya. Pertamina adalah salah satu perusahaan negara dengan total aset sekitar Rp 600 triliun dan laba Rp 40 triliun pada 2016. Sejak era reformasi, pergantian direksi Pertamina menimbulkan gonjang-ganjing. Hal ini tidak lepas dari bisnis migasnya, dari hulu hingga hilir.
Koran Tempo, Page-1, Thursday, March, 16, 2017
No comments:
Post a Comment