google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 The second quarter, Pertamina Manage Mahakam block - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, March 14, 2017

The second quarter, Pertamina Manage Mahakam block



PT Pertamina soon resume drilling in the Mahakam block from the second quarter of this year. This is to ensure that oil and gas production of oil and gas block in East Kalimantan is not dropped dramatically after the switch operator.

Drilling can be carried out after its Bridging signed Agreement (BA) and the Funding Agreement (FA) by Pertamina and operator of the Mahakam block at this time, the Total E & P Indonesie and Inpex Corporation. The agreement has also been approved by the Special Unit of Upstream Oil and Gas (SKK Migas).

"The goal started drilling, should begin immediately. Drilling soon, "said Senior Vice President of Business Development Denie Tampubolon Pertamina in Jakarta, Monday (13/3) Pertamina Hulu Mahakam began to enter into the Mahakam block in this year with the BA and FA's. The agreement bridging provisions governing the operations undertaken Total, as operator of the existing 2017 for the benefit of PT Pertamina Hulu Mahakam.

Meanwhile, the funding agreement governing the financing mechanism for the activities of CMF Total operations performed in accordance with BA. Previously, Pertamina plans to drill 19 wells on this Block Mahakarn in 2017.

The investment is estimated at US $ 180 million. With so expected gas production from the Mahakam block can be maintained around 1,200 million standard cubic feet per day / MMSCFD and condensate of about 20 thousand barrels per day (bpd) in 2018 to 2019. However, Denie not ascertain whether the drilling is going according to plan. "The number of wells that will be drilled later we're prepared," said Denie.

Wianda Pusponegoro

Vice President Corporate Communications of Pertamina Wianda Pusponegoro explained, approval and SKK Migas signed March 3, 2017, after the final draft of BA and FA sent on February 21, 2017. The draft was discussed by PHM, Total E & P Indonesie and INPEX since mid 2016. "Transition operatorship of Block Mahakam to PHM will sustain production, "he said.

The BA, becomes the basis for Total to conduct mining this year for the benefit of CMF with the principle of "No gain no loss" where the funding from the CMF. As for Total funding from the CMF to set in FA, where FHM and Total will open a joint account in the name of joint.

Deputy Head of Oil and Gas Zikrullah SKK stated that he will continue to oversee the operations of Pertamina done by this total. Because, all activities Total has been completed. Thus, Pertamina must immediately begin to run his program.

However, he understands that the implementation of the program need preparation beforehand. The reason is, there needs to be mobilization of tools and materials. "Ideally direct means in accordance with the program," he said. Earlier, the government has commissioned the Mahakam block Pertamina to work 100%.

In the contract signed at the end of 2015, the company promises a signature bonus of US $ 41 million. In addition, state revenues and production bonuses include a $ 5 million of cumulative production of 500 million barrels of oil equivalent, amounted to US $ 4 million and a cumulative production of 750 million barrels of oil equivalent and US $ 4 million of cumulative production of 1.000 million barrels of oil equivalent.

As for the first three-year investment plan, Pertamina pledged funds amounting to US $ 75.3 million. The details sequentially to US $ 1.3 million, and US $ 33.5 million, and US $ 40.5 million.

IN INDONESIAN

Kuartal II, Pertamina Kelola Blok Mahakam


PT Pertamina segera melanjutkan pemboran sumur di Blok Mahakam mulai kuartal kedua tahun ini. Hal ini untuk menjaga agar produksi migas oli blok migas di Kalimantan Timur ini tidak turun drastis setelah berganti operator.

Pemboran sumur itu dapat dilakukan setelah diteken-nya Bridging Agreement (BA) dan Funding Agreement (FA) oleh Pertamina dan operator Blok Mahakam saat ini, yakni Total E&P Indonesie serta Inpex Corporation. Kesepakatan tersebut juga sudah disetujui oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

“Tujuannya mulai pengeboran, harus langsung dimulai. Pengeboran segera,” kata Senior Vice President Business Development Pertamina Denie Tampubolon di Jakarta, Senin (13/3) Pertamina Hulu Mahakam mulai masuk ke Blok Mahakam pada tahun ini dengan adanya BA dan FA ini. Ketentuan bridging agreement tersebut mengatur tentang pelaksanaan kegiatan operasi yang dilakukan Total, sebagai operator eksisting pada tahun 2017 untuk kepentingan PT Pertamina Hulu Mahakam.

Adapun, funding agreement mengatur tentang mekanisme pembiayaan PHM atas kegiatan operasi yang dilakukan Total sesuai dengan BA. Sebelumnya, Pertamina berencana membor 19 sumur di Blok Mahakarn pada 2017 ini.

Investasi yang akan ditanamkan diperkirakan sebesar US$ 180 juta. Dengan begitu diharapkan produksi gas bumi dari Blok Mahakam dapat dipertahankan sekitar 1.200 million standard cubic feet per day/ mmscfd dan kondensat sekitar 20 ribu barel per hari (bph) pada 2018-2019. Namun, Denie tidak memastikan apakah pemboran sumur akan sesuai rencana ini. “jumlah sumurnya yang dibor nanti akan kami persiapkan,” kata Denie. 

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, persetujuan dan SKK Migas ditandatangani 3 Maret 2017, setelah final draft BA dan FA dikirim tanggal 21 Februari 2017. Draft itu telah dibahas oleh PHM, Total E&P Indonesie dan INPEX sejak pertengahan 2016. “Peralihan operatorship Blok Mahakam ke PHM akan menjaga kesinambungan produksi,” kata dia.

BA tersebut, menjadi dasar bagi Total untuk melakukan kegiatan eksploitasi pada tahun ini untuk kepentingan PHM dengan prinsip “No gain no loss” di mana pendanaannya dari PHM. Sementara untuk pendanaan dari PHM kepada Total diatur dalam FA, di mana FHM dan Total akan membuka joint Account atas nama bersama.

Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah menuturkan, pihaknya akan terus mengawal pelaksanaan kegiatan operasi Pertamina yang dilakukan oleh Total ini. Pasalnya, seluruh kegiatan Total sudah selesai dikerjakan. Sehingga, Pertamina harus segera mulai menjalankan program miliknya.

Meski demikian, dia memahami bahwa pelaksanaan program butuh persiapan terlebih dahulu. Pasalnya, perlu ada mobilisasi alat dan materialnya. “ldealnya langsung, maksudnya sesuai dengan programnya,” ujar dia. Sebelumnya, pemerintah telah menugaskan Pertamina untuk menggarap Blok Mahakam 100%. 

Dalam kontrak yang diteken pada akhir 2015, perseroan menjanjikan bonus tanda tangan US$ 41 juta. Selain itu juga penerimaan negara dan bonus produksi meliputi US$ 5 juta dari kumulatif produksi 500 juta barel setara minyak, sebesar US$ 4 juta dan kumulatif produksi 750 juta barel setara minyak, dan US$ 4 juta dari kumulatif produksi 1.000 juta barel setara minyak.

Sementara untuk rencana investasi tiga tahun pertama, Pertamina menjanjikan dana sebesar US$ 75,3 juta. Rinciannya secara berurutan US$ 1,3 juta, kemudian US$ 33,5 juta, dan US$ 40,5 juta.

Investor Daily, Page-9, Tuesday, March, 14, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel