The government declared Total E & P Indonesie as the manager of the Mahakam block, can again become operator of the block after the contract expires on December 31, 2017 this. This is to ensure that oil and gas production Mahakam block does not drop dramatically in the next year.
Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Ignatius Jonan said Mahakam block is already 100% awarded to PT Pertamina, which will also be the operator began in 2018. However, Pertamina can take some of the rights of participation (share down) up to 39% to the total, out of stock 10% that must be given to local governments.
Thus, it is possible about the continuation of Total as operator in the Mahakam block post 2017. The Company Frenchman was welcome to discuss it with Pertamina and the Special Task Force of Upstream Oil and Gas (SKK Migas) about this operatorship.
"If you want, Total offers, like joint operator or operators continued Total and so on. People (employees) I also think it will not be replaced, "said Jonan
These deals are provided by the government so that production does not go down the Mahakam block. Currently, the average production of the Mahakam block is 1,635 million standard cubic per day / MMSCFD of gas and 63 thousand barrels per day (bpd) of condensate. Thus, the Mahakam block is recorded as the largest gas producer in Indonesia, which reached 20% of national gas production.
Therefore, Jonan asserted Mahakam Block production should be maintained and should not be a drastic turn. "Production should be maintained and the operation must be efficient. For that cost should not rise and production should not be dropped, "said Jonan.
As is known, the Mahakam block contract by Total E & P Indonesie and Inpex Corporation will end this year. Furthermore, Pertamina through PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM) has signed a cooperation contract (production sharing contract / PSC) Mahakam block with SKK Migas on December 29, 2015 and became effective on January 1, 2018.
According to records, bids stake in the Mahakam block ilu was submitted to Total a long time. However, Total has yet to deliver answers. As to the possibility of continuing the operator, is a new development. Because, previously stated that Pertamina is the operator of the Mahakam block.
According to President and General Manager Total E & P Indonesie Arividia Noviyanto, it was still discussing both with Headquarters in France. Moreover, about the possibility of joint operation, calls should be ascertained in advance whether Pertamina interested or not. Because the total so far to understand Pertamina had been the operator after 2017. "We'll discuss it with our headquarters. In the not too distant future, we will convey the results of his review, "he said.
Transition
Meanwhile, Jonan asserted, oil and gas production in Block Mahakam should not be dropped during the transition management. The reason, many wells in this block that has produced oil and gas for 40 years since 1974, one of which Bekapai Field. Therefore although the production facility is old and must be maintained in order to keep good production capacity.
"For the transition, there must be no interruption in production and related activities. Later the government will make the regulation immediately so that production capacity does not go down, "he said.
As is known, Pertamina has signed amendments to the management of the Mahakam Block PSC beginning January 1, 2018. In this revision, the government approved the reimbursement of expenses incurred Pertamina's investment in drilling 19 wells in the next year.
Pertamina plans to invest an estimated US $ 180 million in the form of drilling 19 wells prior to the effective date of the contract. With so expected gas production from the Mahakam block can be maintained at about 1.2 billion cubic feet per day (bscfd) and condensate approximately 20 thousand barrels per day (bpd) in the year 2018-2019.
Furthermore, the related rights of employees, the Minister Jonan requested that kept both in terms of safety, working environment, as well as competence. "For approximately the same working relationship. Later Pertamina will create his own company, Pertamina Hulu Mahakam to operate this block, apart from Pertamina Hulu Energi (PHE), "said Jonan.
Related to the transition process, the Head of SKK Migas Amien Sunaryadi explained, midnight December 31, 2017 is the deadline for the transfer of management of the Mahakam block. At that time, the team from Total, Pertamina, and SKK Migas should be in the field to handover management. "The meter of gas and oil to be seen at 00:00, which is the border has Total and Pertamina.
Total and Inpex Corporation is the operator managing the Mahakam Block since the contract was signed on October 16, 1966 and ending March 30, 1997. The first production of the Mahakam block occurred in 1974. The Mahakam block contract was then extended on January 11, 1997 and will end on December 31, 2017 this. Mahakam block includes Peciko gas field, Tunu, Tambora, Sisi-Nubi, and South Mahakam. In addition, as well as oil field Bekapai and Handil.
IN INDONESIAN
Total Dapat Kembali Jadi Operator Pasca 2017
Pemerintah menyatakan Total E&P Indonesie selaku pengelola Blok Mahakam, dapat kembali menjadi operator blok tersebut setelah kontrak berakhir pada 31 Desember 2017 ini. Hal ini untuk menjaga agar produksi migas Blok Mahakam tidak turun drastis pada tahun depan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, Blok Mahakam memang telah 100% diberikan kepada PT Pertamina yang juga akan menjadi operator mulai 2018. Namun, Pertamina dapat melepas sebagian hak partisipasinya (share down) maksimal sampai 39% kepada Total, di luar saham 10% yang wajib diberikan kepada pemerintah daerah.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan soal kelanjutan Total sebagai operator di Blok Mahakam pasca 2017. Perusahaan asal Perancis itu dipersilahkan untuk mendiskusikannya dengan Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) soal operatorship ini.
“Kalau mau, Total menawarkan, mau operator bersama atau operatornya dilanjutkan Total dan sebagainya. Orang-orang (pegawai) juga saya kira tidak akan diganti,” kata Jonan
Tawaran ini diberikan pemerintah agar produksi Blok Mahakam tidak turun. Saat ini, rata-rata produksi Blok Mahakam adalah 1.635 million standard cubic per day/mmscfd untuk gas dan 63 ribu barel per hari (bph) untuk kondensat. Sehingga, Blok Mahakam tercatat sebagai produsen gas terbesar di Indonesia, yakni mencapai 20% dari produksi gas nasional.
Karenanya, Jonan menegaskan, produksi Blok Mahakam harus dipertahankan dan tidak boleh turn drastis. “Produksi harus dipertahankan dan operasi harus efisien. Untuk itu biaya tidak boleh naik dan hasil produksi tidak boleh turun,” kata Jonan.
Seperti diketahui, kontrak Blok Mahakam oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation akan berakhir pada tahun ini. Selanjutnya, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM) telah meneken kontrak kerja sama (production sharing contract/ PSC) Blok Mahakam dengan SKK Migas pada 29 Desember 2015 dan berlaku efektif pada 1 Januari 2018.
Menurut catatan, tawaran kepemilikan saham di Blok Mahakam ilu telah disampaikan ke Total sejak lama. Namun, Total sampai saat ini belum menyampaikan jawaban. Sementara soal kemungkinan melanjutkan menjadi operator, merupakan satu perkembangan baru. Pasalnya, sebelumnya dinyatakan bahwa Pertamina adalah operator Blok Mahakam.
Menurut President and General Manager Total E&P Indonesie Arividia Noviyanto, pihaknya masih mendiskusikan dua hal tersebut dengan Kantor Pusat di Perancis. Apalagi soal kemungkinan joint operation, disebutnya perlu dipastikan terlebih dahulu apakah Pertamina berminat atau tidak. Pasalnya, Total selama ini memahami Pertamina lah yang menjadi operator setelah 2017. “Nanti kami diskusikan dengan kantor pusat kami. Dalam waktu tidak terlalu lama, kami akan sampaikan hasil review-nya,” kata dia.
Transisi
Sementara itu, Jonan menegaskan, produksi migas di Blok Mahalam tidak boleh turun selama masa transisi pengelolaan. Pasalnya, banyak sumur di blok ini yang telah menghasilkan migas selama 40 tahun sejak 1974, salah satunya Lapangan Bekapai. Karenanya meski fasilitas produksi sudah tua, harus dipertahankan kapasitas produksinya agar tetap baik.
“Untuk transisi, harus tidak ada gangguan di produksi dan kegiatan terkait. Nanti pemerintah akan bikin peraturan segera supaya kapasitas produksinya tidak turun,” kata dia.
Seperti diketahui, Pertamina telah meneken amendemen PSC Blok Mahakam untuk pengelolaan mulai 1 Januari 2018. Dalam revisi ini, pemerintah menyetujui penggantian biaya investasi yang dikeluarkan Pertamina dalam pengeboran 19 sumur pada tahun depan.
Pertamina berencana untuk melakukan investasi yang diperkirakan sebesar US$ 180 juta dalam bentuk kegiatan pemboran 19 sumur sebelum tanggal efektif kontrak. Dengan begitu diharapkan produksi gas bumi dari Blok Mahakam dapat dipertahankan sekitar 1,2 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) dan kondensat sekitar 20 ribu barel per hari (bph) pada tahun 2018-2019.
Selanjutnya, terkait hak-hak pegawai, Menteri Jonan meminta agar tetap dijaga, baik terkait aspek keselamatan, lingkungan kerja, maupun kompetensinya. “Untuk hubungan kerja kurang lebih sama. Nanti Pertamina akan buat perusahaan sendiri, yaitu Pertamina Hulu Mahakam untuk mengoperasikan blok ini, terpisah dari Pertamina Hulu Energi (PHE),” tutur Jonan.
Terkait proses transisi, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menjelaskan, tengah malam 31 Desember 2017 merupakan batas pengalihan pengelolaan Blok Mahakam. Pada saat itu, tim dari Total, Pertamina, dan SKK Migas harus berada di lapangan untuk serah terima pengelolaan. “Meteran gas dan minyak harus dilihat pada 00:00, ini menjadi batas mana punya Total dan Pertamina.
Total dan Inpex Corporation menjadi operator pengelola Blok Mahakam sejak kontrak ditandatangani pada 16 Oktober 1966 dan berakhir tanggal 30 Maret 1997. Produksi pertama Blok Mahakam terjadi pada 1974. Kontrak Blok Mahakam kemudian diperpanjang pada 11 Januari 1997 dan akan berakhir pada 31 Desember 2017 ini. Blok Mahakam meliputi lapangan gas Peciko, Tunu, Tambora, Sisi-Nubi, dan South Mahakam. Selain itu, termasuk juga lapangan minyak Bekapai dan Handil.
Investor Daily, Page-9, Monday, March, 13, 2017
No comments:
Post a Comment