google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Work on Five New Projects, Pertamina EP Prepare $ 778 Million - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, March 23, 2017

Work on Five New Projects, Pertamina EP Prepare $ 778 Million



PT Pertamina EP subsidiary of PT Pertamina will issue an investment of $ 778 million this year to fund five new projects. This is to achieve the production target of 85 thousand barrels of oil per day (bpd) and 1,041 million cubic feet of gas per day / MMSCFD this year.

Daily Acting President Director of Pertamina Nana Abdul Manaf said oil and gas production target this year is higher than last year, which stood at 83 674 bpd of oil and 989 MMSCFD of gas. To achieve the production target in 2017, it will be more aggressive with emphasis on drilling development wells and work on several new projects.

This year, we planned capex (capital expenditure / investment) $ 778 million, while opex (operational expenditure / operating costs) of US $ 1.3 billion, "he said in a media workshop in Jakarta, Wednesday (22/3). The magnitude of this capex rose 46.2% compared to last year's realized investment of US $ 532 million.

Pertamina EP will work on five new projects this year, namely Jatiasri Complex Project, Big Bamboo, Akasia Bagus, Tapen, and Bengal. According to Nana, the development plan (plan of development / POD) for the project has been approved Jatiasri Special Unit of Upstream Oil and Gas (SKK Migas). While POD for four other projects are still in the approval process.

"So, five POD completed in April, because it targets the Deputy Minister of Energy and Mineral Resources Arcandra Tahar, so it can be directly executed in April," said Nana.

For jatiasri Project, calls will be drilled seven development wells, including Jatiasri, Jatisinta, Jatirimba, and Jatikeling. In addition, also will be improved facilities, such as gas pipelines. Later in the Big Bamboo, Pertamina EP plans to activate four exploration wells were re-direct dikerja (work-over) that directly provide additional production.

Big Bamboo Project, Tapen, and Akasia Bagus targeted to start production in 2018, while other projects in the next year. Although it did not specify the number, Nana declared five additional production from new projects is quite large. Asset-3 in West Java alone, Jatiasri Project, Big Bamboo, and Akasia Bagus could raise total production assets from the range of 10 thousand bpd to 15-17 thousand bpd.

As for the production activities this year, Pertamina EP total will drill 48 development wells. Further exploration activities, the company will carry out 2D seismic along the 883 kilometer (km), 3D seismic persergi 621 kilometers (km2), and the drilling of 12 exploration wells.

Profit Rise

Then of financial performance, Pertamina EP targeted increase in earnings and revenue. In 2016, Pertamina's subsidiary posted revenue of US $ 2.4 billion and profit of US $ 590 million. This year, the target profit increased slightly to US $ 596 million and revenues reached US $ 2.8 billion.

This improved financial performance, driven both by increased oil and gas production as well as rising crude oil prices. "The production is higher than 2016, then the oil price assumption of US $ 50 per barrel, from last year's realization that only US $ 39 per barrel," he said.

He explained, Asset-2 South Sumatra and West Java Asset-3 is still a mainstay of the company to send in pursuit of performance targets this year. Because the gas production in these two assets is quite large, about 350 MMSCFD in South Sumatra and 250 MMSCFD in West Java.

"It's because of the low cost gas production, then the price of gas stable. Although there is now a policy cap (limitation) the price of gas, we still profit because gas production in these two great assets, "said Nana. Moreover, additional production which this year also acquired four new projects were started on stream in 2017.

Three of them will be operational next month, the Project Matindok, elephant Paku, and Cikarang Tegal Pacing. Additional production of each of these projects is equal to 55 MMSCFD of Matindok, 45-49 mmscfd of Paku Elephants, and 14 MMSCFD of Cikarang Tegal Pacing.

Then there is also the Project EOR (enhanced oil recovery / oil depletion advanced stage) in the Field Jirak now 421 bpd production. The project is still in progress and expected to be completed in 2018.

IN INDONESIAN

Garap Lima Proyek Baru, Pertamina EP Siapkan US$ 778 Juta


PT Pertamina EP anak usaha PT Pertamina akan mengeluarkan investasi sebesar US$ 778 juta pada tahun ini untuk membiayai lima proyek baru. Hal ini untuk mencapai target produksi minyak 85 ribu barel per hari (bph) dan gas 1,041 juta kaki kubik per hari /mmscfd pada tahun ini.

Pelaksana Tugas Harian Presiden Direktur Pertamina Nanang Abdul Manaf mengatakan, target produksi migas tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu yang tercatat sebesar 83.674 bph untuk minyak dan 989 mmscfd untuk gas. Untuk mengejar target produksi 2017, pihaknya akan lebih agresif dengan memperbanyak pengeboran sumur pengembangan dan menggarap sejumlah proyek baru.

Tahun ini, kami merencanakan capex (capital expenditure/ investasi) US$ 778 juta, sementara opex (operational expenditure/biaya operasi) US$ 1,3 miliar,” kata dia dalam media workshop di Jakarta, Rabu (22/3). Besaran capex ini naik 46,2% jika dibandingkan realisasi investasi tahun lalu yang sebesar US$ 532 juta.

Pertamina EP akan mengerjakan lima proyek baru pada tahun ini, yakni Proyek Jatiasri Komplek, Bambu Besar, Akasia Bagus, Tapen, dan Benggala. Menurut Nanang, rencana pengembangan (plan of development/ POD) untuk Proyek Jatiasri telah disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sementara POD untuk empat proyek lainnya masih dalam proses persetujuan.

“Jadi, lima POD selesai April, karena ini target Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, sehingga bisa dieksekusi di April langsung,” ujar Nanang.

Untuk Proyek jatiasri, disebutnya akan dibor tujuh sumur pengembangan, diantaranya Jatiasri, Jatisinta, Jatirimba, dan Jatikeling. Selain itu, juga akan dilakukan perbaikan fasilitas, seperti pipa gas. Kemudian di Bambu Besar, Pertamina EP berencana mengaktifkan empat sumur eksplorasi yang langsung dikerja ulang (work over) sehingga langsung memberikan tambahan produksi. 

Proyek Bambu Besar, Tapen, dan Akasia Bagus ditargetkan mulai berproduksi pada 2018, sementara proyek lainnya pada tahun berikutnya. Meski tidak merinci angkanya, Nanang menyatakan tambahan produksi dari lima proyek baru ini cukup besar. Di Aset-3 Jawa Barat saja, Proyek Jatiasri, Bambu Besar, dan Akasia Bagus dapat menaikkan produksi total aset dari kisaran 10 ribu bph menjadi 15-17 ribu bph.

Sementara untuk kegiatan produksi tahun ini, Pertamina EP total akan mengebor 48 sumur pengembangan. Selanjutnya untuk kegiatan eksplorasi, perusahaan akan melaksanakan seismik 2D sepanjang 883 kilometer (km), seismik 3D 621 kilometer persergi (km2), dan pengeboran 12 sumur eksplorasi.

Laba Naik

Kemudian dari kinerja keuangan, Pertamina EP menargetkan kenaikan laba dan pendapatan. Pada 2016, anak usaha Pertamina ini membukukan pendapatan US$ 2,4 miliar dan laba US$ 590 juta. Sementara tahun ini, laba ditargetkan meningkat tipis menjadi US$ 596 juta dan pendapatan mencapai US$ 2,8 miliar.

Perbaikan kinerja keuangan ini, didorong baik oleh peningkatan produksi migas maupun naiknya harga minyak mentah. “Produksi lebih tinggi dari 2016, kemudian harga minyak asumsinya US$ 50 per barel, dari realisasi tahun lalu yang hanya US$ 39 per barel,” kata dia.

Dia menjelaskan, Aset-2 Sumatera Selatan dan Aset-3 Jawa Barat masih menjadi andalan perusahaan untuk mengejarkan target kinerja tahun ini. Pasalnya produksi gas di kedua aset ini cukup besar, yakni sekitar 350 mmscfd di Sumatera Selatan dan 250 mmscfd di Jawa Barat.

“Ini karena cost produksi gas rendah, kemudian harga gas stabil. Meski sekarang ada policy cap (pembatasan) harga gas, kami masih profit karena produksi gas di dua aset ini besar,” kata Nanang. Selain itu, tambahan produksi tahun ini diantaranya juga diperoleh dari empat proyek baru yang mulai on stream pada 2017. 

Tiga diantaranya bakal beroperasi pada bulan depan, yakni Proyek Matindok, Paku Gajah, dan Cikarang Tegal Pacing. Tambahan produksi dari masing-masing proyek ini yaitu sebesar 55 mmscfd dari Matindok, 45-49 mmscfd dari Paku Gajah, dan 14 mmscfd dari Cikarang Tegal Pacing.

     Kemudian ada juga Proyek EOR (enhanced oil recovery/ pengurasan minyak tahap lanjut) di Lapangan Jirak yang kini produksinya 421 bph. Proyek ini masih dalam pengerjaan dan diharapkan selesai pada 2018.

Investor Daily, Page-9, Thursday, March, 23, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel