Production Expected to Increase Significantly in 2025
PT Pertamina completed the acquisition of Maurel & Prom shares, oil and gas company headquartered in Paris, France, amounting to 72.65 percent. Thus, Pertamina became the majority shareholder of the company. Acquisitions are expected to meet the target of oil and gas production of 650,000 barrels of oil equivalent per day from overseas assets in 2025.
According to Vice President of Corporate Communications of Pertamina Adiatma Sardjito, originally, Pertamina operating in Iraq, Algeria, and Malaysia. Through mastery of Maurel & Prom shares, Pertamina have access to production operations in Gabon, Tanzania, Nigeria, as well as access to exploration in Namibia, Canada, Colombia, France, Italy, and Myanmar.
"In 2014-2017, Pertamina oil and gas production from the block overseas reached 150,000 barrels of oil equivalent per day. We are targeting production to 650,000 barrels of oil equivalent per day in 2025. It is part of the oil and gas production target of 1.9 million barrels per day from home and abroad in 2025, "said Adiatma.
Announcement prime Maurel & Prom share acquisition by Pertamina occurred in August 2016. At that time, Pertamina announced the acquisition of 24.53 percent of shares worth about 200 million euros, or around Rp 2.82 trillion. President Director of Pertamina then, Dwi Soetjipto, calling the acquisition of the reason is to enhance energy security, particularly oil and gas, in the country.
Senior Vice President Business Development Up-stream Denie S Tampubolon added Pertamina, Pertamina is ready to allocate 30 million-40 million euros in the period of 3-5 years for financing owned oil and gas field exploration Maurel & Prom. From the field of production, this company produces 40,000 barrels of oil per day. The production number is likely to continue to grow as the field development plan of exploration results.
Maurel & Prom is listed on the Euronext stock exchange in Paris, France. The company's market capitalization of about 550 million euros. Proven reserves of oil and gas resources in the field controlled by Maurel & Prom is estimated at 250 million barrels of oil equivalent.
Increase production
The plan to acquire a number of overseas oil and gas blocks to be part of Pertamina policy to increase oil and gas production companies. Until 2030, Pertamina has allocated about 146 billion US dollars to invest upstream to downstream, including the construction of oil and gas infrastructure.
Lecturer at Trisakti University, Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, say, the choice of acquiring a stake in oil and gas blocks overseas, fairly precise when referring to the upstream oil and gas investment conditions in Indonesia are not as good as a few decades ago.
However, Pertamina must maintain principles of accountability and transparency in the actions the company acquired oil and gas blocks overseas.
"There must be transparency and accountability for the company's decision to acquire oil and gas blocks overseas, What is gained from the acquisition, whether the backup increases or not, the public should know," said Pri Agung.
In 2014, Pertamina oil and gas production, amounted to 517 000 barrels of oil equivalent per day. Production rose to 610,000 barrels of oil equivalent per day in 2015 and rose again to 650,000 barrels of oil equivalent per day in 2016. Pertamina oil and gas production target in 2025 was 1.9 million barrels of oil equivalent per day.
IN INDONESIAN
Pertamina Menguasai Saham
Produksi Diharapkan Meningkat Signifikan pada 2025
PT Pertamina menuntaskan akuisisi saham Maurel & Prom, perusahaan minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di Paris, Perancis, sebesar 72,65 persen. Dengan demikian, Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut. Akuisisi diharapkan dapat memenuhi target produksi minyak dan gas bumi sebesar 650.000 barrel setara minyak per hari dari aset di luar negeri pada 2025.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, semula, Pertamina beroperasi di Irak, Aljazair, dan Malaysia. Lewat penguasaan saham Maurel & Prom, Pertamina memiliki akses operasi produksi di Gabon, Tanzania, Nigeria, serta akses eksplorasi di Namibia, Kanada, Kolombia, Perancis, Italia, dan Myanmar.
”Pada 2014-2017, produksi migas Pertamina dari blok di luar negeri mencapai 150.000 barrel setara minyak per hari. Kami menargetkan produksinya menjadi 650.000 barrel setara minyak per hari pada 2025. Hal itu merupakan bagian dari target produksi migas sebanyak 1,9 juta barrel per hari dari dalam dan luar negeri pada tahun 2025,” kata Adiatma.
Pengumuman perdana akuisisi saham Maurel & Prom oleh Pertamina terjadi pada Agustus 2016. Saat itu, Pertamina mengumumkan akuisisi sebesar 24,53 persen saham yang nilainya sekitar 200 juta euro atau sekitar Rp 2,82 triliun. Direktur Utama Pertamina saat itu, Dwi Soetjipto, menyebut alasan akuisisi adalah untuk meningkatkan ketahanan energi, khususnya migas, di dalam negeri.
Senior Vice President Up-stream Business Development Pertamina Denie S Tampubolon menambahkan, Pertamina siap mengalokasikan dana 30 juta-40 juta euro dalam jangka 3-5 tahun untuk pembiayaan eksplorasi lapangan migas milik Maurel & Prom. Dari lapangan produksi, perusahaan ini menghasilkan 40.000 barrel minyak per hari. Angka produksi kemungkinan akan terus bertambah seiring rencana pengembangan lapangan hasil eksplorasi.
Maurel & Prom terdaftar di bursa saham Euronext di Paris, Perancis. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan itu sekitar 550 juta euro. Cadangan terbukti dan sumber daya migas di lapangan yang dikuasai Maurel & Prom diperkirakan mencapai 250 juta barrel setara minyak.
Tingkatkan produksi
Rencana akuisisi sejumlah blok migas di luar negeri menjadi bagian kebijakan Pertamina untuk meningkatkan produksi migas perusahaan tersebut. Sampai tahun 2030, Pertamina mengalokasikan dana sekitar 146 miliar dollar AS untuk investasi hulu sampai hilir, termasuk pembangunan infrastruktur migas.
Pengajar pada Universitas Trisakti, Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, mengatakan, pilihan Pertamina mengakuisisi blok-blok migas di luar negeri, terbilang tepat jika mengacu pada kondisi investasi hulu migas di Indonesia yang tidak sebaik beberapa dekade lalu.
Meski demikian, Pertamina harus menjaga prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam aksi perusahaan mengakuisisi blok-blok migas di luar negeri.
”Harus ada transparansi dan akuntabilitas atas keputusan perusahaan mengakuisisi blok-blok migas di luar negeri, Apa yang didapat dari akuisisi tersebut, apakah cadangan bertambah atau tidak, publik harus tahu,” ujar Pri Agung.
Pada 2014, produksi migas Pertamina, tercatat sebesar 517.000 barrel setara minyak per hari. Produksi itu meningkat menjadi 610.000 barrel setara minyak per hari pada 2015 dan naik lagi menjadi 650.000 barrel setara minyak per hari pada 2016. Target produksi migas Pertamina pada 2025 adalah 1,9 juta barrel setara minyak per hari.
Kompas, Page-19, Monday, April, 17, 2017
No comments:
Post a Comment