PT Pertamina is committed to achieve the target production of 1.9 million barrels of oil equivalent per day (BOEPD) in 2025. The target will be supported by intensifying the acquisition of oil and gas assets in and outside the country.
PT Pertamina Upstream Director Syamsu Alam said the acquisition of assets from abroad (overseas) reliable-able to contribute 33% of the production target. He said Pertamina will undertake a strategy to manage blocks termination at next year which has been transferred from the government to Pertamina including oil and gas Sanga-Sanga block and Block OSes (Offshore South East Sumatra).
"In domestic, Pertamina also optimize the assets owned by the various projects, such as PHE WMO Integration Project, drilling projects Parang Nunukan, Randugunting drilling projects, optimization of EOR in old wells and others, "said Syamsu Alam in Cirebon, West Java.
He added that the asset optimization intended to increase oil and gas production for the target company's upstream sector reached. According Syamsu, overseas there are three blocks that have already been produced, namely Algeria, Iraq and Malaysia. In addition, Pertamina also has an additional two blocks that are already in production in Nigeria and Gabon.
While seven blocks in the exploratory stage, namely Namibia, Tanzania, Myanmar, France, Italy, Colombia, and Canada. 'So now we are grateful to Pertamina in 12 countries.
Steps taken by Pertamina can not be separated from efforts SOEs to contribute significantly in supporting the national economy. Indonesia, which is currently in the order of the 16 countries with the largest economies are expected to grow nearly continued economic giants of the world, such as China, America and India.
"With that kind of economic growth, of Indonesia needs the support of energy to the maximum. Nationally, the real national energy needs far more than enough," he said.
However, when the high consumption of oil and gas production in Indonesia it has continued to decline, in line with the increasing depletion of reserves at the disposal. Although Indonesia has 60 basins, Indonesia's oil reserves in the order of 26 world, about 4 billion barrels. The same thing with gas reserves of Indonesia at number 14 with reserves of 100 tcf.
"Step Pertamina manage overseas oil and gas blocks in the real to strengthen reserves and national production. Because of overseas oil and gas production in the results will be taken home to be processed in existing refineries in Indonesia to meet domestic fuel consumption.
IN INDONESIAN
Pertamina Andalkan Blok Migas Luar Negeri
PT Pertamina berkomitmen merealisasikan target produksi 1,9 juta barel oil equivalen per day (BOEPD) pada 2025. Target tersebut akan ditopang dengan menggencarkan akuisisi aset migas di dalam dan diluar negeri.
Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam mengatakan, akuisisi aset dari luar negeri (overseas) diandalkan-mampu menyumbang 33% target produksi tersebut. Menurut dia, Pertamina akan melakukan strategi untuk mengelola blok-blok terminasi pada tahun depan yang telah diserahkan dari pemerintah kepada Pertamina, termasuk Blok Migas Sanga-Sanga dan Blok OSES (Offshore South East Sumatera).
"Di domestik, Pertamina juga mengoptimalisasikan aset-aset yang dimiliki dengan berbagai proyek, seperti PHE WMO Integration Project, proyek pengeboran Parang Nunukan, proyek pengeboran Randugunting, optimalisasi EOR di sumur-sumur tua dan lainnya," ujar Syamsu Alam di Cirebon, Jawa Barat.
Dia menambahkan, optimalisasi aset tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produksi migas agar target perusahaan disektor hulu tercapai. Menurut Syamsu, di luar negeri terdapat tiga blok yang telah berproduksi, yaitu Aljazair, Irak, dan Malaysia. Selain itu Pertamina juga memiliki tambahan dua blok yang sudah berproduksi di Nigeria dan Gabon.
Sementara tujuh blok yang dalam tahap eksplorasi, yakni Namibia, Tanzania, Myanmar, Prancis, Italia, Kolombia, dan Kanada. Jadi, sekarang kita bersyukur Pertamina ada di 12 negara.
Langkah yang dilakukan Pertamina tidak lepas dari upaya perusahaan pelat merah ini untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendukung perekonomian nasional. Indonesia yang saat ini berada di urutan ke-16 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar pun terus diperkirakan tumbuh mendekati raksasa-raksasa ekonomi dunia, seperti China, Amerika, dan India.
"Dengan pertumbuhan ekonomi semacam itu, tentu Indonesia membutuhkan dukungan energi secara maksimal. Secara nasional, sesungguhnya kebutuhan energi nasional jauh lebih dari cukup,” kata dia.
Namun, di saat tingginya konsumsi justru produksi migas di Indonesia terus merosot, seiring makin menipisnya cadangan yang di miliki. Sekalipun Indonesia memiliki 60 cekungan, cadangan minyak Indonesia itu di urutan 26 dunia, sekitar 4 miliar barel. Hal yang sama dengan cadangan gas Indonesia di urutan ke 14 dengan cadangan 100 TCF.
”Langkah Pertamina mengelola blok migas di luar negeri sesungguhnya untuk memperkuat cadangan dan produksi nasional. Karena produksi migas di overseas itu hasilnya akan dibawa pulang untuk diolah di kilang-kilang yang ada di lndonesia untuk memenuhi konsumsi BBM domestik.
Koran Sindo, Page-5, Monday, April, 10, 2017
No comments:
Post a Comment