PT Perusahaan Gas Negara (PGN) to prepare an investment of approximately US $ 25 billion to accelerate development of gas infrastructure. "This is to support the assimilation energy targets of 26% of natural gas in 2025.
Estimated investment of about US $ 25 billion in new capital expenditure is in the form of investment (capital expenditure). We build new transmission and distribution pipeline in addition to the virtual form, ie in order to receive LNG terminal, "said President Director of PGN Hendi Prio Santoso in between Indonesia Energy Conference.
With that investment, until 2025 PGN targets the development of a gas pipeline along 15 238 km, liquefaction facilities (liquefaction) of gas is 14 units, and 74 units regasification facilities.
For gas distribution, targeting the construction PGN 750 CNG filling stations and more than 2.8 million household connections domestic gas network. Associated with the virtual development pipeline, Hendi explained it very useful in the future because Iebih flexible in reaching the gas supply. Not only from the field that are already in production, virtual pipeline can also be used for flood of imported gas.
"In the future (virtual pipeline) not only presupposes that a dedicated field, but also to bring liquefied natural gas either domestic production or imports when needed," said Hendi. He emphasized infrastructure development is necessary in view of the projected gas demand in 2025 estimated to be very big, reaching 9,600 bbtud, especially for central and eastern part of Indonesia.
"Therefore, the number of pipelines required dimension as much as three times that of all the total length of the pipeline, which is about 9,000 km, so that the needs of the future and the electrification program using the gas reached
IN INDONESIAN
PGN Percepat Infrastruktur Gas
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mempersiapkan investasi sekitar US$25 miliar untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas. “Ini untuk mendukung target pembauran energi sebesar 26% dari natural gas pada 2025.
Estimasi investasi sekitar US$25 miliar ini berbentuk new capital expenditure investment (belanja modal). Kami membangun jaringan transmisi dan distribusi baru selain yang berbentuk virtual pipeline, yaitu terminal untuk bisa menerima LNG,” ujar Dirut PGN Hendi Prio Santoso di sela Indonesia Energy Conference.
Dengan investasi itu, hingga 2025 PGN menargetkan pembangunan jaringan pipa gas sepanjang 15.238 km, fasilitas liquefaction (pencairan) gas sebanyak 14 unit, dan fasilitas regasifikasi 74 unit.
Untuk distribusi gas, PGN menargetkan pembangunan 750 Stasiun pengisian BBG dan lebih dari 2,8 juta sambungan rumah jaringan gas rumah tangga. Terkait dengan pembangunan virtual pipeline, Hendi menjelaskan itu sangat berguna di masa depan karena Iebih fleksibel dalam menjangkau suplai gas. Tidak hanya dari lapangan yang sudah berproduksi, virtual pipeline juga bisa dimanfaatkan untuk mengaliri gas dari impor.
“Di masa depan (virtual pipeline) tidak hanya mengandaikan lapangan yang dedicated, tapi juga membawa gas alam cair baik produksi domestik atau impor bila diperlukan,” jelas Hendi. Dia menegaskan pembangunan infrastruktur sangat perlu mengingat proyeksi kebutuhan gas pada 2025 diperkirakan sangat besar, yakni mencapai 9.600 bbtud, terutama untuk Indonesia bagian tengah dan timur.
“Karena itu, jumlah dimensi jaringan pipa yang dibutuhkan sebanyak tiga kali lipat dari semua jumlah panjang pipa, yaitu sekitar 9.000 km, agar kebutuhan masa depan dan program elektrifikasi menggunakan gas tercapai.”
Media Indonesia, Page-18, Wednesday, April, 12, 2017
No comments:
Post a Comment