Unit Special Oil and Gas (SKK Migas) will establish a database of local vendors and tender. Database which can be accessed via online has become one of the ways to improve the rate of domestic content (DCL) for the upstream oil and gas company.
Secretary Ariyanto SKK Migas Budi said, the role of local vendors is essential to increase local content and increase state revenues. He said there needs to be an accurate database in order to maximize the role of local vendors.
"We again woke integrated central database vendor. So, later the tender in there. We do not know the vendor who, disposable e-mail service all electronics. All electronic communication wear it shows transparency, "said Budi, last weekend.
Budi said the PTK 007, SKK Migas is mandated DCL high enough on upstream oil and gas business. He said the government had set a target of at least 35 per cent local content in the upstream oil and gas business. On the other hand, a lot of support upstream oil and gas industry or a local vendor that is already growing rapidly, even too many orders from foreign parties, but was not seen by the upstream oil and gas businesses.
Through online tenders and accurate database, Budi assess the cooperation between industry and businessmen supporting upstream oil and gas could be developed well. This can improve efficiency. upstream oil and gas business because it could put the brakes on import dependence.
Budi hope, with their wide-open spigot of government to these local vendors, the local vendors can also increase quality and improve standards to not lose competitiveness with foreign products. Budi said the realization of DCL until February 2017 has been noted that 46.17 percent or equivalent to 1,620 million US dollars. Meanwhile, in 2016 the realization of DCL recorded 55 percent.
"The realization of DCL did we notice since 2006. Since 2010 to 2016 was relatively rises. So this year we are targeting DCL could rise up to 55 percent, "said Budi.
Commercial and Production Director of PT Guna Nusa Fabrication Sirnatupang Ramli said that during the government simply enforce and issue regulations on DCL. However, safeguards and government socialization of the upstream oil and gas activities in order to support local vendors still need to be improved.
He said that during the import by PSC's dependence on goods support upstream oil and gas activity is still high. In fact, not a few local vendors who can produce intermediate goods, and can compete with foreigners.
Ramli said the government needs to improve socialization and affirmation of the PSC in order to use local vendors in meeting the needs of a means of supporting their oil and gas upstream activities. To date, there have been several PSC which are already asking DCL more than 35 percent. Some PSC even reach up to 55 percent local content.
IN INDONESIAN
SKK Migas Susun Data Vendor untuk TKDN
Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) akan membentuk database vendor lokal dan tender. Database yang dapat diakses melalui daring tersebut menjadi salah satu cara untuk bisa meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) bagi para perusahaan hulu migas.
Sekretaris SKK Migas Budi Ariyanto mengatakan, peran vendor lokal sangat penting untuk meningkatkan TKDN dan meningkatkan pendapatan negara. Ia mengatakan, perlu ada database yang akurat agar bisa memaksimalkan peran Vendor lokal.
“Kita lagi bangun central integrated database vendor. Jadi, nanti tender masuk ke situ. Kita tidak tahu vendor itu siapa, pelayanan pakai e-mail elektronik semua. Komunikasi semua pakai elektronik itu menunjukkan transparansi,” ujar Budi, akhir pekan lalu.
Budi mengatakan, dalam PTK 007, SKK Migas memang mengamanatkan TKDN yang cukup tinggi pada kerja hulu migas. Ia mengatakan, pemerintah memasang target TKDN minimal 35 persen pada kerja hulu migas. Di sisi lain, banyak industri penunjang hulu migas atau vendor lokal yang sebenarnya sudah berkembang pesat, bahkan terlalu banyak order dari pihak luar negeri, tetapi tidak terlihat oleh pengusaha hulu migas.
Melalui tender online dan database yang akurat, Budi menilai kerja sama antara industri penunjang dan pengusaha hulu migas bisa lebih terbangun dengan baik. Hal ini bisa meningkatkan efisiensi. kerja hulu migas karena bisa mengerem ketergantungan impor.
Budi berharap, dengan adanya keran yang terbuka lebar dari pemerintah untuk Vendor lokal ini, para vendor lokal juga bisa meningkatkan kualitas dan meningkatkan standar hingga tidak kalah saing dengan produk asing. Budi mengatakan, realisasi TKDN hingga Februari 2017 tercatat sudah 46,17 persen atau senilai 1,620 juta dolar AS. Sedangkan, pada 2016 realisasi TKDN tercatat 55 persen.
“Realisasi TKDN memang kita perhatikan sejak 2006. Sejak 2010 hingga 2016 memang relatif naik. Makanya tahun ini kita targetkan TKDN bisa naik hingga 55 persen,” ujar Budi.
Direktur Komersil dan Produksi PT Guna Nusa Fabrication Ramli Sirnatupang mengatakan, selama ini pemerintah hanya memberlakukan dan mengeluarkan peraturan tentang TKDN. Namun, pengawalan dan sosialisasi pemerintah terhadap kegiatan hulu migas untuk bisa mendukung vendor lokal masih perlu ditingkatkan.
Ia mengatakan, selama ini ketergantungan impor oleh KKKS terhadap barang-barang penunjang kegiatan hulu migas masih tinggi. Padahal, tidak sedikit vendor lokal yang sudah bisa memproduksi barang penunjang dan bisa bersaing dengan asing.
Ramli mengatakan, pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi dan penegasan terhadap para KKKS untuk bisa menggunakan vendor lokal dalam memenuhi kebutuhan alat penunjang kegiatan hulu migas mereka. Untuk saat ini, sudah ada beberapa KKKS yang memang sudah meminta TKDN lebih dari 35 persen. Beberapa KKKS bahkan mencapai TKDN hingga 55 persen.
Republika, Page-13, Monday, April, 10, 2017
No comments:
Post a Comment