google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 China becomes a Strong Candidate - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Friday, May 26, 2017

China becomes a Strong Candidate



Two companies from China and Kuwait have the potential to become partners of PT Pertamina in working on the Bontang refinery project in Bontang, East Kaliinantan.

Deputy Minister of Energy and Mineral Resources (EMR) Arcandra Tahar said the two companies from China and Kuwait are considered the most serious among other companies that will be working on the Bontang Refinery. This can be seen from the completeness of administration submitted to Pertamina. However, he has not explained in detail about the two companies.

All may opt-in for bidding. The two companies from China and Kuwait were the most competitive, the other companies joined in, but did not propose some requirements.

Arcandra explained, Pertamina still get control of refinery management despite having smaller share portion. The production of fuel from Bontang refinery is also projected to meet domestic demand which is predicted to increase.

According to him, the small share of Pertamina's stake in the Bontang refinery project aims to keep the company's finances under control. The reason, Pertamina also is building a new refinery, the Tuban Refinery. In addition, Pertamina also began to revitalize the existing oil refinery.

The four refineries to be revitalized are Cilacap Refinery, Balongan Refinery, Balikpapan and Dumai. According to him, one of the conditions proposed by Pertamina in the selection of partners in accordance with the government's recommendation is the willingness of the company to prepare more funds for the construction of the refinery. One of the criteria if possible, the potential mitral take a larger share of shares, Pertamina small. We must see the ability of Pertamina as well, do not let later Pertamina financial governance gets disturbed.

Pertamina has not yet announced who will be elected and the project expose Bontang refinery project started in February 2017. Pertamina has prepared 450 hectares of land for Bontang refinery with lease system to the Directorate General of State Assets, Ministry of Finance.

In addition, at the location of Bontang Refinery there are supporting facilities of PT Badak NGL's operation that can be used, such as jetty (dock) and power plant. Bontang refinery will be built with a capacity of 300,000 barrels per day.

IN INDONESIAN

China Menjadi Calon Kuat


Dua perusahaan asal China dan Kuwait berpotensi menjadi mitra PT Pertamina dalam menggarap proyek Kilang Bontang di Bontang, Kaliinantan Timur.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, dua perusahaan asal China dan Kuwait tersebut dinilai paling serius di antara perusahaan lainnya yang akan mengggarap Kilang Bontang. Hal itu terlihat dari kelengkapan administrasi yang diajukan kepada Pertamina. Namun, dia belum menjelaskan secara rinci terkait dua perusahaan tersebut.

Semua boleh ikut yang mengajukan penawaran. Dua perusahaan dari China dan Kuwait itu yang paling kompetitif, Perusahaan lainnya ikut, tetapi ternyata tidak mengajukan beberapa persyaratan.

Arcandra menjelaskan, Pertamina tetap mendapatkan kontrol pengelolaan kilang walaupun memiliki porsi saham lebih kecil. Produksi bahan bakar minyak dari Kilang Bontang juga diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang diprediksi akan terus meningkat.

Menurutnya, porsi saham Pertamina yang kecil pada proyek Kilang Bontang bertujuan untuk tetap menjaga keuangan perseroan tetap terkendali. Pasalnya, Pertamina juga sedang membangun satu kilang baru, yakni Kilang Tuban. Selain itu, Pertamina juga mulai melakukan revitalisasi kilang minyak yang sudah ada.

Empat kilang yang akan direvitalisasi adalah Kilang Cilacap, Kilang Balongan, Balikpapan dan Dumai. Menurutnya, salah satu syarat yang diajukan Pertamina dalam pemilihan mitra sesuai dengan rekomendasi pemerintah adalah kesediaan perusahaan itu menyiapkan dana lebih besar untuk melakukan pembangunan kilang tersebut. 

  Salah satu kriteria kalau bisa, calon mitral ambil porsi saham lebih besar, Pertamina kecil saja. Kita harus lihat kemampuan Pertamina juga, jangan sampai nanti governance keuangan Pertamina jadi terganggu.

Pertamina belum mengumumkan siapa yang terpilih dan proses project expose Kilang Bontang yang sudah digelar mulai Februari 2017. Pertamina telah menyiapkan lahan seluas 450 hektare untuk Kilang Bontang dengan sistem sewa kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan.

Selain itu, di lokasi Kilang Bontang terdapat fasilitas penunjang operasi milik PT Badak NGL yang bisa digunakan, seperti jetty (dermaga) dan pembangkit listrik.  Kilang Bontang akan dibangun dengan kapasitas 300.000 barel per hari.

 Bisnis Indonesia, Page-30, Tuesday, May, 16, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel