google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 ELSA Get Three New Contracts - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Tuesday, May 23, 2017

ELSA Get Three New Contracts



This year, PT Elnusa Tbk is optimistic that the business in upstream oil and gas sector is better than last year. Due to the impact of the improvements, issuers of the Indonesia Stock Exchange coded ELSA are diligent in following the various tenders at home and abroad.

As a result, there are two three-dimensional seismic contracts (3D) and one drilling contract. Rifqi Budi Prasetyo, ELSA Investor Relations, explains, there is already a project that one step to be signed and start doing workmanship. There are already prospective clients, big projects but are not yet official. It's a 3D seismic project, the project is pretty big. We have not dared to say, not yet official, maybe the next few weeks can already be announced.

Both contracts are both seismic and terrestrial seismic projects. Understandably, the company already has a new seismic vessel assets with 10 streamers capable of geophysical geology, environmental and fishery surveys.

He said the target was not much of a contract, but the seismic vessel could reach 100 percent utilization this year. ELSA hopes, the contribution of seismic vessels will nianipu boost corporate revenue significantly.

Seismic sea will be good when the price of oil is down, as well as for exploration in the sea will still be good because the government opened up many opportunities KKKS marine exploration.

With the achievement of the contract, the company targets this year's revenue to increase by 10 percent compared to last year. As of the first quarter of 2017, the company's revenue has seen a slight increase compared to the same period last year.

That is from Rp 921.1 billion, to Rp 969.92 billion or an increase of 5.3%. While last year ELSA posted sales of about Rp 3.6 trillion or decreased 4.1%.

Throughout the year 2016, upstream business ie seismic, drilling and oil field services accounted for 50% contribution. While logistics and energy distribution services accounted for 45% and the rest contributed from other supporting services. In addition to relying on upstream oil and gas business, ELSA is running a gas or flare gas power plant project. "Flare gas is already running, but I can not say yet about the target," Rifqi said.

IN INDONESIAN

ELSA Mendapatkan Tiga kontrak Baru

Tahun ini PT Elnusa Tbk optimistis, bisnis di sektor hulu migas lebih baik dibandingkan tahun lalu. Karena imbas perbaikan itu, emiten Bursa Efek Indonesia berkode ELSA tersebut rajin mengikuti berbagai tender di dalam maupun di luar negeri.

Hasilnya, ada dua kontrak seismik tiga dimensi (3D) dan satu kontrak pengeboran. Rifqi Budi Prasetyo, Hubungan Investor ELSA, menjelaskan, sudah ada proyek yang selangkah lagi akan ditandatangani dan mulai melakukan pengerjaan. Sudah ada calon klien, proyek besar tetapi memang belum resmi. Itu proyek seismik 3D, proyeknya lumayan besar. Kami belum berani bilang, belum resmi, mungkin beberapa pekan ke depan sudah bisa diumumkan.

Kedua kontrak itu merupakan proyek seismik darat maupun seismik laut. Maklum, perusahaan ini sudah memiliki aset kapal seismik baru dengan 10 streamer yang mampu melakukan survei geologi geofisika, lingkungan dan perikanan.

Dia mengatakan, terkaif target, bukan seberapa banyak kontrak yang didapat, tetapi kapal seismik tersebut bisa mencapai 100% utilisasi pada tahun ini. ELSA berharap, kontribusi dari kapal seismik akan nianipu mendongkrak pendapatan perusahaan secara signifikan. 

Seismik laut akan bagus di saat harga minyak yang sedang turun, maupun untuk eksplorasi di laut masih akan bagus karena pemerintah banyak membuka peluang KKKS melakukan eksplerasi laut.

Dengan pencapaian kontrak itu perusahaan menargetkan, pada tahun ini pendapatan bisa naik 10% dibandingkan tahun lalu. Sampai kuartal I 2017, pendapatan perusahaan ini terlihat sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Yakni dari Rp 921,1 miliar, menjadi Rp 969,92 miliar atau meningkat 5,3%. Sedangkan sepanjang tahun lalu ELSA membukukan penjualan sekitar Rp 3,6 triliun atau menurun 4,1%.

Sepanjang tahun 2016, bisnis hulu yakni seismik, drilling dan oil field services menyumbang kontribusi 50%. Sedangkan jasa logistik dan distribusi energi menyumbang 45% dan sisanya kontribusi dari jasa penunjang lain.  Selain bertumpu pada bisnis hulu migas, ELSA sedang menjalankan proyek pembangkit tenaga gas buang atau Flare gas. "Flare gas sudah berjalan, tetapi saya belum bisa bilang soal targetnya,” kata Rifqi.

Kontan, Page-14, Tuesday, May, 2, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel