google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Gas Contract, State Revenue Increase Rp. 66 Trillion - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Saturday, May 27, 2017

Gas Contract, State Revenue Increase Rp. 66 Trillion



State revenue has the potential to increase by USD 5 billion or around Rp 66 trillion from the agreement of 4 signing of six contracts of gas sale and purchase agreement (PJBG).

Head of Special Unit for Upstream Oil and Gas Business Activities Amien Sunaryadi said all gas allocations in the agreement to meet domestic needs. It is in accordance Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) No6 / 2016 on Provisions and Procedures for Determination of Allocation and Utilization and Natural Gas Price.

"Gas in this agreement will be supplied for electricity, industry, oil and gas lifting," he said at the signing ceremony of PJBG along with the opening of the Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition 2017 at the Jakarta Convention Center.

According to him, six PJBG agreements are in four new agreements and two contract amendments. One of the new agreements is a liquefied natural gas / LNG purchase agreement between a Tangguh Contract Contractor (KKS Contractor) with PT PLN.

In the agreement, BP and other Tangguh KKKS agreed to supply 16 LNG cargoes per year for PLN starting from 2020 to 2035. The contract of gas supply is multidestination so that PLN can utilize it for various power plants in Indonesia, including the Java 1 gas steam power plant .

"We hope that the allocation of LNG supply will be fully absorbed by PLN so as to support the government's Nawacita program to provide sufficient electricity and increase the national electrification ratio," he said.

Based on data from SKK Migas, in addition to the gas purchase agreement between Tangguh PCS Contractor and PLN, 5 other agreements are also signed, namely ConocoPhilip supplying gas for PT Perusahaan Gas Negara Tbk with capacity of 8-37 BBTUD with duration for 5 years.

Then EMP Bentu Limited and Pertamina, capacity 0.2 MMSCFD duration 15 years since 2018. Petrochina International Jabung Ltd and PT Gemilang Jabung Ltd duration 5.5 years since 2017 with gas capacity of first and second year 2 BBTUD continued the third year until the contract expires amounting to 3 BBTUD.

As for the contract amendment, PT Energi Mega Persada Bentu Limited and Perusahaan Daerah Tuah Sekata changed the agreement volume from 4 BBTUD to 6 BBTUD with the duration of the agreement for 16 years since 2016. Then Petrogas Basin and PT Malamoi Olom Wobok, the amount of gas capacity of 8 MMSCFD with renewal duration is done since 2017.

Amien said the supply of gas for domestic needs continues to increase. In the period 2003 to 2016 the supply of gas for domestic increased by an average of 9% per year. For 2017 to the end of February, the realization of domestic gas supply reached 3,889 or about 58.5% of the total gas supply.

That is, the supply of gas for domestic has been greater than the export. PGN Jobi President Director Triananda Hasjim said that the gas purchase agreement between PGN and Conocophilips is a form of government and oil and gas industry support to expand domestic gas utilization.

He said the gas supply received from Conocophillips will be channeled by PGN to Dumai. The supply of gas flowed from 2018 to 2023. Gas supply from ConocoPhillips will be forwarded to the community through PGN gas distribution pipeline in the Dumai region.

IN INDONESIAN

Kontrak Gas, Penerimaan Negara Bertambah Rp. 66 Triliun


Penerimaan negara berpotensi bertambah USD 5 miliar atau sekitar Rp 66 triliun dari kesepakatan 4 penandatanganan kontrak enam perjanjian jual beli gas (PJBG).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Amien Sunaryadi mengatakan semua alokasi gas dalam kesepakatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan domestik. Hal itu sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No6/ 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan serta Harga Gas Bumi. 

"Gas dalam kesepakatan ini akan dipasok untuk kebutuhan kelistrikan, industri, lifting minyak dan gas rumah tangga," ujar dia di acara penandatanganan PJBG bersamaan dengan pembukaan Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition 2017 di Jakarta Convention Center.

Menurut dia, enam kesepakatan PJBG terdin atas empat perjanjian baru dan dua amandemen kontrak. Salah satu dari kesepakatan baru tersebut ialah perjanjian jual beli liquefied natural gas/LNG antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Tangguh dengan PT PLN.

Dalam kesepakatan tersebut, BP beserta KKKS Tangguh Iainnya sepakat memasok 16 kargo LNG per tahun untuk PLN yang akan dimulai dari tahun 2020 sampai 2035. Adapun kontrak pasokan gas bersifat multidestinasi sehingga PLN dapat memanfaatkannya untuk berbagai pembangkit di Indonesia, termasuk pembangkit listrik gas uap Jawa 1. 

"Kami berharap alokasi pasokan LNG tersebut dapat diserap sepenuhnya oleh PLN sehingga mendukung program Nawacita pemerintah untuk menyediakan listrik yang cukup serta meningkatkan rasio elektrifikasi nasional," ujar dia.

Berdasarkan data SKK Migas, selain kesepakatan kontrak jual beli gas antara Tangguh PCS Kontraktor dan PLN, juga ditandatangani 5 kesepakatan lain, yakni ConocoPhilip memasok gas untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk dengan kapasitas 8-37 BBTUD dengan durasi selama 5 tahun.

Kemudian EMP Bentu Limited dan Pertamina, kapasitas 0,2 MMSCFD berdurasi 15 tahun sejak 2018. Petrochina International Jabung Ltd dan PT Gemilang Jabung Ltd berdurasi 5,5 tahun sejak 2017 dengan kapasitas gas tahun pertama dan kedua 2 BBTUD dilanjutkan tahun ketiga sampai habis kontrak sebesar 3 BBTUD.

Sementara untuk amandemen kontrak dilakukan antara PT Energi Mega Persada Bentu Limited dan Perusahaan Daerah Tuah Sekata yang mengubah volume perjanjian dari 4 BBTUD menjadi 6 BBTUD dengan durasi perjanjian selama 16 tahun sejak 2016. Kemudian Petrogas Basin dan PT Malamoi Olom Wobok, jumlah kapasitas gas sebesar 8 MMSCFD dengan durasi tahun perpanjangan dilakukan sejak 2017.

Amien menyebutkan pasokan gas untuk kebutuhan domestik terus meningkat. Pada periode 2003 sampai 2016 pasokan gas untuk domestik meningkat rata-rata 9% per tahun. Untuk tahun 2017 sampai akhir Februari, realisasi pasokan gas untuk domestik mencapai 3.889 atau sekitar 58,5% dari total pasokan gas. 

Artinya, pasokan gas untuk domestik sudah lebih besar daripada ekspor. Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menyebutkan, kesepakatan kontrak jual beli gas yang dilaksanakan antara PGN dan Conocophilips merupakan bentuk dukungan pemerintah dan industri migas untuk memperluas pemanfaatan gas di dalam negeri.

Pihaknya menyebutkan, pasokan gas yang diterima dari Conocophillips akan dialirkan PGN ke wilayah Dumai. Adapun pasokan gas dialirkan mulai 2018 sampai 2023. Pasokan gas dari ConocoPhillips akan diteruskan PGN ke masyarakat melalui jaringan pipa distribusi gas di wilayah Dumai.

Koran Sindo, Page-8, Thursday, May, 18, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel