The Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) canceled the auction of eight mini refinery projects. The government chose to submit the project to PT Pertamina.
The government considers Pertamina to better understand the oil refinery business. Moreover, later this state-owned company will become the outfit or end buyer of the eighth oil production of mini refinery projects. As far as. This, the government's discussion process with Pertamina as the mandate recipient is still running. Dus, unknown model of assignment.
The cancellation of a mini refinery auction also applies to cluster VIII auctions in Oceil and Bula, Maluku. The government stopped the auction.
In fact, the auction of the cluster mini refinery VIII Maluku has entered the administrative stage and left five potential investors. The five investors are PT Alam Bersa Sentosa, PT Tri Wahana Universal, and KSO PT Remaja Bangun Kencana Contractor-Changling Petrochemical Engineering Design Co. Ltd. Two other bidders are PT Aliansi Lintas Teknologi and KSO PT Harmoni Drilling Services-Oceannus Co. Ltd.
Instead, Pertamina took over the Cluster Mini VII Maluku refinery. Then, Pertamina can find its own business partners.
An average picture of the capacity of a 6,000-barrel-20,000 barrel mini refinery. Estimated investment of around US $ 50 million-US $ 150 million. The development process can take about 18 months. The auction plan for eight mini-refinery projects has been in place since August 2016. The relatively stable supply of crude oil compared to other clusters is one of the reasons for the advanced VII Maluku cluster auction process.
IN INDONESIAN
Pemerintah Batalkan Lelang Kilang Mini
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatalkan lelang delapan proyek kilang mini. Pemerintah memilih menyerahkan proyek tersebut kepada PT Pertamina.
Pemerintah menganggap Pertamina lebih memahami bisnis kilang minyak, Lagipula, nanti perusahaan milik negara ini tersebut yang akan menjadi offtaker atau pembeli akhir produksi minyak kedelapan proyek kilang mini. Sejauh. ini, proses diskusi pemerintah dengan Pertamina sebagai penerima mandat masih berjalan. Dus, belum diketahui model penugasannya.
Pembatalan lelang proyek kilang mini juga berlaku untuk lelang kluster VIII di Oseil dan Bula, Maluku yang sudah berjalan. Pemerintah menghentikan lelang tersebut.
Padahal, lelang kilang mini kluster VIII Maluku sudah memasuki tahap administrasi dan menyisakan lima calon investor. Kelima investor tersebut adalah PT Alam Bersami Sentosa, PT Tri Wahana Universal, Serta KSO PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor-Changling Petrochemical Engineering Design Co Ltd. Dua peserta lelang lain adalah PT Aliansi Lintas Teknologi dan KSO PT Harmoni Drilling Services-Oceannus Co Ltd.
Sebagai gantinya, Pertamina mengambil alih kilang mini kluster VII Maluku. Lalu, Pertamina bisa mencari mitra bisnis sendiri.
Gambaran rata-rata kapasitas kilang mini 6.000 barel-20.000 barel. Perkiraan investasinya sekitar US$ 50 juta-US$ 150 juta. Proses pembangunan bisa memakan waktu sekitar 18 bulan. Rencana lelang delapan proyek kilang mini sudah tercetus sejak Agustus 2016. Dukungan pasokan minyak mentah yang relatif stabil daripada kluster lain, menjadi salah satu pertimbangan proses lelang kluster VII Maluku lebih maju.
Kontan, Page-14, Wednesday, April, 26, 2017
No comments:
Post a Comment