Indonesia and United Arab Emirates (UAE) agreed on direct purchases of LPG and crude from ADNOC to PT Pertamina. This agreement is one of the results of a meeting between the Minister of Energy and Mineral Resources (EMR) Ignatius Jonan and UAE Energy Minister Suhail Mohamed Al Mazroei.
The meeting which took place at the office of the ESDM Ministry was closed with the signing of Minute of Meeting. The results of this discussion will be followed up at a meeting at a higher level in the First Joint Committee Meeting this year. Jonan said the purchase of LPG and crude oil directly is a directive from President Joko Widodo. With this scheme then able to break the chain of third parties.
"What is expected of Mr. President is the direct purchase of LPG and oil from ADNOC to Pertamina," said Jonan in a press conference in Jakarta, Thursday (18/5).
In the same place, Suhail said that the purchase of LPG and crude oil directly will be followed up by ADNOC and Pertamina. "We agree, Pertamina and ADNOC will meet to discuss direct imports," he said.
Meanwhile, Director General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources, I Gusti Nyoman Wiratmaja, added that the direct purchase of LPG and crude oil is benefiting from the relatively cheap price of the market price. But he can not disclose the price difference between the two commodities because ADNOC and Pertamina will discuss it.
"We hope because this can be cheaper NOC (National Oil Company) directly to the NOC. Do not know the price yet. We see the discussion Pertamina, "
The result of this other meeting that the UAE will increase investment in Indonesia up to US $ 5 billion. The investment is not only in the energy sector but also includes the transportation, port, agriculture and real estate sectors. Suhail said the UAE has invested up to US $ 2 billion in various sectors. "The current investment is around US $ 2 billion and we are interested in increasing investment up to US $ 5 billion," he said
IN INDONESIAN
Indonesia- UEA Sepakati Pembelian Langsung Elpiji dan Minyak Mentah
Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menyepakati transaksi pembelian langsung elpiji dan minyak mentah dari ADNOC ke PT Pertamina. Kesepakatan ini merupakan salah satu dari hasil pertemuan antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Energi UEA Suhail Mohamed Al Mazroei.
Pertemuan yang berlangsung di kantor Kementerian ESDM itu ditutup dengan penandatanganan Minute of Meeting. Hasil pembahasan ini akan ditindak lanjuti pada pertemuan di level yang lebih tinggi dalam First Joint Commitee Meeting pada tahun ini. Jonan mengatakan pembelian elpiji dan minyak mentah secara langsung itu merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo. Dengan skema ini maka mampu memutus rantai pihak ketiga.
“Yang diharapkan Bapak Presiden yaitu pembelian langsung elpiji dan minyak dari ADNOC ke Pertamina,” kata Jonan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/ 5).
Di tempat yang sama, Suhail menuturkan pembelian elpiji dan minyak mentah secara langsung itu akan ditindaklanjuti oleh ADNOC dan Pertamina. “Kami sepakat, Pertamina dan ADNOC akan bertemu untuk membahas impor langsung," ujarnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja menambahkan pembelian langsung elpiji dan minyak mentah ini memberi keuntungan karena mendapatkan harga yang relatif murah dari harga pasar. Namun dia belum bisa membeberkan perbedaan harga kedua komoditas tersebut karena ADNOC dan Pertamina akan membahasnya.
“Kita berharap karena ini secara direct bisa lebih murah NOC (National Oil Company/ Perusahaan minyak nasional) ke NOC langsung. Belum tahu harganya. Kita lihat diskusinya Pertamina,”
Hasil pertemuan ini lainnya yakni UEA akan meningkatkan investasi di Indonesia hingga US$ 5 miliar. Investasi sebesar itu tidak hanya pada sektor energi tapi juga mencakup sektor perhubungan, pelabuhan, agrikultur, dan real estate. Suhail menuturkan UEA sudah menanamkan investasi hingga US$ 2 miliar di berbagai sektor. “lnvestasi saat ini sekitar US$ 2 miliar dan kami tertarik meningkatkan investasi hingga US$ 5 miliar,” ujarnya.
Investor Daily, Page-9, Friday, May 19, 2017
No comments:
Post a Comment