BP will supply 16 cargoes of LNG per year
Tangguh gas refinery manager, BP Berau Ltd., agrees to buy and sell liquefied natural gas with PT PLN to meet the needs of Java 1 gas steam power plant in Cibatu Baru, West Java. Gas supply will start in 2020 until 2025.
"We hope that the gas can be fully absorbed by PLN to provide sufficient electricity and increase the national electrification ratio," said Head of Special Unit for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas), Amien Sunaryadi, at the signing of a contract in Jakarta.
The plan, LNG gas channeled BP as much as 16 cargoes per year. This agreement is the second for PLN with BR after the first agreement signed in April 2016. At that time, the British contractor agreed to sell 44 LNG cargo per year, starting from 2020 until 2033.
Both parties agreed on 11.2 percent gas price from Indonesia crude price index per million metric British thermal unit (MMBTU). The transport cost of 0.4 percent. Director of Procurement PLN Supangkat Iwan Santoso claims that this price is the cheapest for LNG size. He compared the price of LNG from PT Nusantara Regas sent to the Steam Power Plant of Muara Karang and Muara Tawar by 11.25 percent ICP per MMBTU plus 0.7 percent transport cost.
The price calculation refers to the new gas procurement regulation released by Energy and Mineral Resources Minister Ignatius Jonan at the beginning of last year. The developer of PLTGU Java 1, is PT Java Satu Power, owned by PT Pertamina-Marubeni-Sojitz consortium.
The operation will begin in 2020 with a 1,760 megawatt power generation capacity. In addition to the Java 1 gas contract, there are three other gas contracts signed for power generation. All three are gas supply by Energi Mega Persada (EMP) Bentu Limited to Regional Company of Tuah Sekata (amendment), Petrogas Basin to PT Malamoi Olom Wobok (amendment), and PetroChina International Jabung Limited to Gemilang Jabung Energi.
The gas supply for industrial and household needs consists of ConocoPhillips contract to PT PGN Tbk amounting to 37 billion British thermal units per day (BBTUD). Gas comes from Grissik, South Sumatra, for industries in Dumai and Pekan Baru, Riau, from 2018 to 2022. Then there is EMP Bentu that supplies gas to PT Pertamina in Pekanbaru.
IN INDONESIAN
Pasokan Gas Pembangkit Jawa 1 Disepakati
BP akan memasok LNG sebanyak 16 kargo per tahun
Pengelola kilang gas Tangguh, BP Berau Ltd, menyepakati perjanjian jual-beli gas alam cair dengan PT PLN untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga gas uap Jawa 1 di Cibatu Baru, Jawa Barat. Suplai gas akan dimulai pada 2020 hingga 2025.
“Kami berharap gas tersebut dapat diserap sepenuhnya oleh PLN untuk menyediakan listrik yang cukup serta meningkatkan rasio elektrifikasi nasional,” ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, saat penandatanganan kontrak di Jakarta.
Rencananya, gas LNG disalurkan BP sebanyak 16 kargo per tahun. Akad ini adalah yang kedua bagi PLN dengan BR setelah perjanjian pertama diteken pada April 2016. Saat itu, kontraktor asal Inggris tersebut sepakat menjual 44 kargo LNG per tahun, mulai 2020 hingga 2033.
Kedua pihak menyepakati harga gas sebesar 11,2 persen dari indeks minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price) per million metric British thermal unit (MMBTU). Adapun biaya angkut sebesar 0,4 persen. Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengklaim harga ini merupakan yang termurah untuk ukuran LNG. Dia membandingkan harga LNG dari PT Nusantara Regas yang dikirimkan ke Pernbangkit Listrik Tenaga Gas Uap Muara Karang dan Muara Tawar sebesar 11,25 persen ICP per MMBTU plus biaya angkut 0,7 persen.
Perhitungan harga mengacu pada regulasi baru pengadaan gas yang dirilis Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan pada awal tahun lalu. Pengembang PLTGU Jawa 1, adalah PT Jawa Satu Power, milik konsorsium PT Pertamina-Marubeni-Sojitz.
Operasi akan dimulai pada 2020 dengan kapasitas pembangkitan listrik 1.760 megawatt. Selain kontrak gas Jawa 1, ada tiga kontrak gas lain yang diteken untuk kebutuhan pembangkitan listrik. Ketiganya adalah suplai gas oleh Energi Mega Persada (EMP) Bentu Limited kepada Perusahaan Daerah Tuah Sekata (amendemen), Petrogas Basin ke PT Malamoi Olom Wobok (amendemen), dan PetroChina International Jabung Limited ke Gemilang Jabung Energi.
Pasokan gas untuk kebutuhan industri dan rumah tangga terdiri atas kontrak ConocoPhillips kepada PT PGN Tbk sebesar 37 billion British thermal unit per day (BBTUD). Gas berasal dari Grissik, Sumatera Selatan, untuk industri di wilayah Dumai dan Pekan Baru, Riau, mulai 2018 hingga 2022. Kemudian ada EMP Bentu yang memasok gas ke PT Pertamina di Pekanbaru.
Koran Tempo, Page-20, Thursday, May 18, 2017
No comments:
Post a Comment