google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 PLN-BP Immediately Signed Gas Contract for PLTG Java 1 - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Tuesday, May 23, 2017

PLN-BP Immediately Signed Gas Contract for PLTG Java 1



PT PLN (Persero) and BP Indonesia immediately signed a gas sale and purchase agreement (PJBG) to supply Liquefied Natural Gas / LNG PLTGU Java-1 project with a capacity of 1,760 megawatts (MW). The price of gas was agreed at 11.2% Indonesian crude price (ICP).

Director of Procurement of PLN Supangkat Iwan Santosa said it and BP Indonesia have agreed on gas price for gas supply to PLTGU Java-1. The application of gas price follows the new government issued beleid, namely the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) No 11 of 2017 on the utilization of natural gas for power generation. This Ministerial Regulation stipulates that the price of LNG for electricity should not exceed 11.5% ICP. It has been agreed that 11.2% ICP gas price plus US $ 0.4 per million metric british thermal unit.

Currently, it is only a matter of time for PJBG this LNG supply can be signed. Gas supply for PLTGU Java-1 is agreed as much as 16 cargoes per year which can be increased more than that amount if needed. The LNG supply contract is for a period of 20 years. Iwan admitted, LNG price for PLTGU Jawa 1 is the cheapest obtained by PLN. Lower than others, for Nusantara Regas (operator of LNG regasification facility in West Java) the price is 11.25% plus US $ 0.7 per mmbtu.

After the LNG contract is signed, PLN will immediately process power purchase agreement (PPA) with Consortium of PT Pertamina, Marubeni Corporation and Sojitz Corporation as the winner of the tender. After that, the PPA PLTGU Java-1 will be effective. Just wait two weeks after PJ BG then PPA is effective. Furthermore, Pertamina Consortium has one year to finish funding of PLTGU Java-1 Project.

PLTGU Java-1 is the first gas-based power plant in Asia that integrates the floating storage and regasification facility (floating storage and regasification unit / FSRU) with PLTGU (Combined Cycle Gas Turbine). The investment value of this 1,760 MW project is US $ 1.8 billion.

This PLTGU will be built in Cilamaya, West Java. The IPP project of PLTGU Java-1 is an international collaboration involving 18 international and domestic partners namely Indonesia, Japan, Korea, America and Europe. The power plant project is targeted to be completed by 2020.

Additional Electricity The PLTGU Java-1 project will strengthen the Java-Bali electricity system. The 1,760 MW power plant will supply approximately 8,409 giga watt hour (GWh) of electricity per year. The electricity generated by PLTGU Java-1 goes to the Java-Bali system through a 500 kilo volt (kV) transmission line from the plant site to the 500 kV New Cibatu substation in Cibatu, Bekasi District, West Java.

PLTGU Java-1 serves as a load follower with an annual projected avaibility factor (AFP) of 60 percent. Load follower means this plant has a very important role to sustain load fluctuations and maintain the quality of power supply in Java-Bali system.

IN INDONESIAN

PLN-BP Segera Teken Kontrak Gas untuk PLTG Jawa 1  


PT PLN (Persero) dan BP Indonesia segera menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) untuk pasokan gas alam Cair/LNG Proyek PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1.760 megawatt (MW). Harga gas disepakati 11,2% harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP).

Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santosa mengatakan, pihaknya dan BP Indonesia telah menyepakati harga gas untuk pasokan gas ke PLTGU Jawa-1. Penerapan harga gas mengikuti beleid baru yang diterbitkan pemerintah, yakni Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 11 Tahun 2017 tentang pemanfaatan gas bumi untuk pembangkit listrik. Peraturan Menteri ini menetapkan harga LNG untuk kelistrikan tidak boleh melebihi 11,5% ICP. Sudah disepakati harga gas 11,2% ICP plus US$ 0,4 per million metric british thermal unit.

Saat ini, pihaknya hanya menunggu waktu agar PJBG pasokan LNG ini bisa diteken. Pasokan gas untuk PLTGU Jawa-1 ini disepakati sebanyak 16 kargo per tahun yang dapat ditingkat lebih dari jumlah tersebut jika diperlukan. Kontrak pasokan LNG yakni untuk jangka waktu 20 tahun. Iwan mengakui, harga LNG untuk PLTGU Jawa 1 ini merupakan yang termurah yang diperoleh PLN.  Lebih rendah dari lainnya, untuk Nusantara Regas (operator fasilitas regasifikasi LNG di Jawa Barat) harganya kan 11,25% plus US$ 0,7 per mmbtu.

Setelah kontrak LNG diteken, PLN akan segera memproses perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dengan Konsorsium PT Pertamina, Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation sebagai pemenang tender. Setelah itu, maka PPA PLTGU Jawa-1 ini akan efektif. Hanya tunggu dua minggu setelah PJ BG maka PPA efektif. Selanjutnya, Konsorsium Pertamina mempunyai waktu satu tahun untuk merampungkan pendanaan Proyek PLTGU Jawa-1.

PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit listrik berbasis gas pertama di Asia yang mengintegrasikan fasilitas penampungan dan regasifikasi LNG terapung (floating storage and regasficatioh unit/FSRU) dengan PLTGU (Combined Cycle Gas Turbine). Adapun nilai investasi proyek berkapasitas 1.760 MW ini mencapai US$ 1,8 miliar.

PLTGU ini akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat. Proyek IPP PLTGU Jawa-1 merupakan kolaborasi internasional yang melibatkan 18 mitra Internasional maupun domestik yakni Indonesia, Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa. Proyek pembangkit listrik ini ditargetkan rampung pada 2020.

Tambahan Listrik  Proyek PLTGU Jawa-1 ini akan memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali. Pembangkit berkapasitas 1.760 MW ini akan menyuplai energi listrik sekitar 8.409 giga watt hour (GWh) per tahun. Listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 masuk ke sistem Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kilo volt (kV) dari lokasi pembangkit ke gardu induk 500 kV Cibatu Baru di Cibatu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

PLTGU Jawa-1 berfungsi sebagai load follower dengan avaibility factor tahunan yang diproyeksikan (AFP) sebesar 60 persen. Load follower berarti pembangkit ini memiliki peran sangat penting untuk menopang fluktuasi beban serta menjaga kualitas suplai tenaga listrik di sistem Jawa-Bali.

Investor Daily, Page-10, Wednesday, May, 3, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel