google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Saka Energi Bost Production 100 Thousand BOEPD - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Monday, May 29, 2017

Saka Energi Bost Production 100 Thousand BOEPD



PT Saka Energi targets oil and gas production to reach 100 thousand barrels of oil equivalent per day / boepd in the next five years. This production target is achieved by relying on oil and gas blocks that have been owned at this time. President Director of Saka Energi Tumbur Parlindungan said, until the first quarter of this year, the realization of oil and gas production from existing assets was recorded at 48 thousand boepd.

It targets oil and gas production will reach 50 thousand boepd throughout 2017 and continue to increase in the future. "Saka Energi's oil and gas production can reach up to 100 thousand boepd in the next five years, depending on whether the exploration is successful or not," he said.

He explained that the increase in oil and gas production up to 100 thousand boepd is only relying on the existing oil and gas blocks. It has yet to plan the addition of new oil and gas blocks, both at home and abroad, through acquisitions. He said Indonesia still has a lot of potential oil and gas, mainly in East Kalimantan and East Java.

Currently, Saka is involved in the management of 11 oil and gas blocks at home and abroad. Three oil and gas blocks are still in the exploration phase, namely South Sesulu, West Bangkanai, and Wokam II. While Muara Bakau Block is in development stage and six others have been in production, namely Bangkanai Block, Pangkah, Ketapang, South East Sumatera, Muriah, and Sanga-Sanga. Abroad, Saka owns a stake in Fasken Block, USA.

Moreover, there is still additional production potential of the Fasken Block in the United States. Including Fasken also, gas production there can be up to 300 million standard cubic feet per day / mmscfd. Although there is no roadmap to get there. Currently Fasken Block gas production has reached 200 mmscfd.

It has not considered the acquisition of oil and gas blocks anymore because there are still many projects to be done. Currently, the company is still focusing on two oil and gas blocks, namely South Sesula Block in East Kalimantan and Sedayu Field, Pangkah Block in East Java.

"We will drill one well in South Sesulu and several wells, maybe one or three, in Sedayu. It is now being calculated (the number of appropriate wells), ".

Sedayu field is targeted to start producing oil and gas (on stream) in 2019. It is now working on proposing a plan of develepment (POD) this field in the third quarter of this year. While POD Block South Sesulu is targeted to be submitted next year. "South Once if you can (oil and gas reserves)," he added.

For this year, it is pursuing a production target of 50 thousand boepd in which gas is about 30 thousand boepd and 20 thousand boepd oil. This figure is up 30% compared to last year's realization of oil and gas production. The main production addition of Sanga-Sanga Block and Pangkah whose production is increasing.

Swap Gas

Related to Fasken Block, Tumbur explained, the company will use to balance gas supply in the country. It will not import gas from the block, but will swap or exchange gas. This strategy is judged more efficient because there is no need for freight costs from the United States to Indonesia.

He revealed, already have a partner to exchange this gas. Only, Tumbur reluctant to disclose who this partner. He simply stated that the gas swap can be done anytime as needed. This swap mechanism also does not need to get government permission because no one is harmed. We focus on upatream. There is another subsidiary of PGN engaged in LNG (liquefied natural gas).

Tumbur added that his company is in charge of supporting PTPGN as the holding company, in building gas infrastructure. Because, PGN difficult to build a new pipeline if no special gas source (dedicated) flowed through the pipe. The existence of this gas source makes pipeline construction more economical.

IN INDONESIAN

Saka Energi Kejar Produksi 100 Ribu BOEPD


PT Saka Energi menargetkan produksi migasnya bisa mencapai 100 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd) dalam lima tahun ke depan. Target produksi ini dicapai dengan mengandalkan blok migas yang telah dimiliki saat ini. Presiden Direktur Saka Energi Tumbur Parlindungan menuturkan, sampai kuartal pertama tahun ini, realisasi produksi migas dari aset eksisting tercatat sebesar 48 ribu boepd. 

Pihaknya menargetkan produksi migas ini akan mencapai 50 ribu boepd sepanjang 2017 dan terus meningkat di masa mendatang.  “Produksi migas Saka Energi bisa sampai 100 ribu boepd dalam lima tahun ke depan, tergantung eksplorasi yang dilakukan sukses atau tidak,” kata dia.

Dijelaskannya, peningkatan produksi migas sampai 100 ribu boepd itu hanya mengandalkan blok migas eksisting miliknya. Pihaknya belum merencanakan penambahan blok migas baru, baik di dalam maupun luar negeri, melalui akuisisi. Pihaknya menilai Indonesia masih memiliki banyak potensi migas, utamanya di Kalimantan Timur dan Jawa Timur.

Saat ini, Saka terlibat dalam pengelolaan 11 blok migas di dalam dan luar negeri. Tiga blok migas masih dalam tahap eksplorasi, yakni South Sesulu, West Bangkanai, dan Wokam II. Sementara Blok Muara Bakau dalam tahap pengembangan dan enam lainnya sudah berproduksi, yakni Blok Bangkanai, Pangkah, Ketapang, South East Sumatera, Muriah, serta Sanga-Sanga. Di luar negeri, Saka memiliki saham di Blok Fasken, Amerika Serikat.

Apalagi, masih terdapat potensi tambahan produksi dari Blok Fasken di Amerika Serikat. Termasuk Fasken juga, produksi gas di sana bisa sampai 300 million standard cubic feet per day/mmscfd.  Walaupun memang belum ada roadmap menuju ke sana. Saat ini produksi gas Blok Fasken telah mencapai 200 mmscfd.

Pihaknya belum mempertimbangkan akuisisi blok migas lagi karena masih banyaknya proyek yang harus dikerjakan. Saat ini pihaknya masih fokus menggarap dua blok migas sekaligus, yakni Blok South Sesulu di Kalimantan Timur dan Lapangan Sedayu, Blok Pangkah di Jawa Timur.

“Kami akan mengebor satu sumur di South Sesulu dan beberapa sumur, mungkin satu atau tiga, di Sedayu. Sekarang sedang dihitung (jumlah sumur yang sesuai),”.

Lapangan Sedayu ditargetkannya mulai menghasilkan migas (on stream) pada 2019. Pihaknya kini sedang berupaya agar dapat mengajukan usulan rencana pengembangan (plan of develepment/ POD) lapangan ini pada kuartal ketiga tahun ini. Sementara POD Blok South Sesulu ditargetkan dapat diajukan pada tahun depan. “South Sesulu kalau dapat (cadangan migas),” tambahnya.

Untuk tahun ini, pihaknya mengejar target produksi 50 ribu boepd di mana gas sekitar 30 ribu boepd dan minyak 20 ribu boepd. Angka tersebut naik 30% jika dibandingkan dengan realisasi produksi migas tahun lalu. Tambahan produksi utamanya Blok Sanga-Sanga dan Pangkah yang produksinya terus meningkat.

Swap Gas

Terkait Blok Fasken, Tumbur menjelaskan, akan digunakan perusahaan untuk menyeimbangkan pasokan gas di dalam negeri. Pihaknya tidak akan mengimpor gas dari blok tersebut, namun akan dilakukan swap atau pertukaran gas. Strategi ini dinilainya lebih efisien lantaran tidak perlu ada ongkos angkut dari Amerika Serikat hingga Indonesia.

Dia mengungkapkan, sudah memiliki mitra untuk bertukar gas ini. Hanya saja, Tumbur enggan membeberkan siapa mitranya ini. Dia hanya menyatakan bahwa swap gas dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan. Mekanisme swap ini juga tidak perlu mendapat izin pemerintah lantaran tidak ada yang dirugikan. Kami fokus di upatream. Ada anak usaha lain PGN yang bergerak di bidang LNG (liquefied natural gas).  

Tumbur menambahkan, perusahaannya bertugas mendukung PTPGN sebagai induk usaha, dalam membangun infrastruktur gas. Pasalnya, PGN sulit membangun ruas pipa baru jika tidak ada sumber gas yang khusus (dedicated) dialirkan melalui pipa tersebut. Adanya sumber gas ini membuat pembangunan pipa lebih ekonomis. 

Investor Daily, Page-9, Saturday, May 27, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel