google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 APEX Hoping Get Contract of Mahakam - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Friday, June 16, 2017

APEX Hoping Get Contract of Mahakam



PT Apexindo Pratama Duta Tbk should think to maintain business performance. The reason, issuers with APEX stock code is still difficult to get a contract from a service company supporting oil and gas.

This year, the company will alert its land rig to get into geothermal projects. In addition to wider opportunities, geothermal projects have better margins than oil and gas. Currently, Apexindo follows almost all geothermal tenders with the expectation of at least one project this year.

Apexindo has the experience of drilling geothermal wells. APEX Corporate Secretary Frieda Salvantina said the company continues to try its luck by following a tender that matches the Rig specifications. For geothermal, Apexindo has drilling experience at WKP Salak, Darajat and Lahendong. 

     Moreover, this company has been working on geothermal since 1994, so there is no doubt to work on the geothermal power project. "Apexindo currently has three new contracts to start this month. There are still two more existing projects that are still running, "said Frieda, Thursday (15/6).

For information, APEX has a new contract from Premier Oil Natuna Sea B.V, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) and PT Halliburton Logging Services Indonesia for PT PLN.

Frieda hopes to get two additional new contracts, namely work on the Mahakam Block and geothermal projects. "The Rig IX is scheduled to operate this month, if two other rigs are likely to start operating in July or August, in the third quarter," he said.

Apexindo is eager to get a drilling contract in the Mahakam Block. The reason, the company has been operating for 25 years in the region. In addition, the company once put six rigs at once for work in Mahakam. As a result, Apexindo claims to master and understand the exploration of the block. Currently, the new company gets one drilling contract from the Mahakam Block.

Whereas PHE As the operator has stated will drill eight new wells. Well, this plan is targeted However Frieda does not want to wonder about the results of the tender. What is clear with the experience and knowledge surrounding the Mahakam block, he is optimistic to get a new contract again.

In addition, for geothermal is expected to be obtained this year, after completion of IV rig work for PLTP Lahendong. With a number of business plans earlier, Apexindo set a conservative target, both in terms of rig utilization and revenue. 

    Last year, APEX's revenue was US $ 105.18 million, less than half of its revenue of US $ 246.29 million in 2015. This unsatisfactory outcome is due to the quiet of the tender, to suppress the company's financial performance. Last year, Apexindo's marine rig utilization was only 46%.

IN INDONESIA

APEX Berharap Mendapatkan Kontrak Mahakam 


PT Apexindo Pratama Duta Tbk harus berpikir untuk mempertahankan kinerja bisnis. Pasalnya, emiten dengan kode saham APEX masih sulit mendapatkan kontrak dari perusahaan jasa penunjang migas.

Tahun ini, perusahaan ini akan menyiagakan rig darat miliknya untuk bisa masuk ke proyek-proyek geothermal. Selain kesempatan lebih luas, proyek geothermal memiliki margin yang lebih baik dibandingkan migas. Saat ini, Apexindo mengikuti hampir semua tender geothermal dengan harapannya minimal mendapat satu proyek pada tahun ini.

Apexindo memiliki pengalaman mengebor sumur geothermal.  Sekretaris Perusahaan APEX Frieda Salvantina mengatakan, perusahaan terus mencoba peruntungan dengan mengikuti tender yang cocok dengan spesifikasi Rig yang dimiliki. Untuk geothermal, Apexindo memiliki pengalaman pengeboran di WKP Salak, Darajat dan Lahendong.

     Apalagi perusahaan ini sudah menggarap geothermal sejak 1994, sehingga tidak perlu diragukan lagi menggarap proyek listrik tenaga panas bumi tersebut. “Saat ini Apexindo mendapatkan tiga kontrak baru yang akan dimulai pada bulan ini. Masih ada dua lagi existing proyek yang masih berjalan," kata Frieda, Kamis (15/6).

Sebagai informasi, APEX mengantongi kontrak baru dari Premier Oil Natuna Sea B.V, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dan PT Halliburton Logging Services Indonesia untuk pengerjaan PT PLN.

Frieda berharap mendapat tambahan dua kontrak baru lainnya, yakni pengerjaan di Blok Mahakam dan proyek geothermal. "Rig IX itu rencananya beroperasi bulan ini. Kalau dua rig lainnya, kemungkinan mulai beroperasi Juli atau Agustus, di kuartal tiga nanti," katanya.

Apexindo berhasrat bisa mendapatkan kontrak pengeboran di Blok Mahakam. Alasannya, perusahaan tersebut sudah beroperasi selama 25 tahun di wilayah tersebut. Selain itu, perusahaan pernah menaruh enam rig sekaligus untuk pengerjaan di Mahakam. 

    Alhasil, Apexindo mengklaim sangat menguasai dan paham mengenai eksplorasi blok tersebut. Saat ini, perusahaan baru mendapat satu kontrak pengeboran dari Blok Mahakam. 

Padahal PHE Selaku operator sudah menyatakan akan mengebor delapan sumur baru. Nah, rencana ini yang dibidik   Meski demikian Frieda tidak ingin berandai-andai mengenai hasil tender tersebut. Yang jelas dengan pengalaman dan pengetahuan seputar Blok Mahakam, ia optimistis bisa mendapatkan satu kontrak baru lagi. 

Selain itu, untuk geothermal diharapkan bisa didapat tahun ini, setelah selesainya pengerjaan rig IV untuk PLTP Lahendong. Dengan sejumlah perencanaan bisnis tadi, Apexindo memasang target konservatif, baik dari sisi utilisasi rig maupun pendapatan. 

     Sekadar diketahui, tahun lalu, pendapatan APEX tercatat US$ 105,18 juta, tidak sampai setengah dari pendapatan 2015 yang sebesar US$ 246,29 juta. Capaian yang tidak memuaskan ini akibat sepi tender, hingga menekan kinerja keuangan perusahaan. Tahun lalu, utilisasi rig laut milik Apexindo hanya 46%.

Kontan, Page-14, Friday, June 16, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel