PT Pertamina and PT Perusahaan Gas Negara will begin construction of Duri-Dumai Transmission Pipe in the third quarter of this year. The 67 kilometer (km) pipeline is targeted for completion by the end of 2018. Pertamina and PGN have signed a head of agreement (HoA) joint development and joint operation of the Duri-Dumai Gas Transmission Line.
The signing is an extension of the Ministerial Decree of the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) No 5975 K / 12 / MEM / 2016 concerning the assignment of construction and joint operation of the Duri-Dumai gas transmission pipeline.
Pertamina Renewable Energy and Renewable Energy Director Yenni Andayani said the cooperation is an important milestone for SOE synergies in developing national gas infrastructure. The synergy in the construction of Duri-Dumai Transmission Pipe is expected to support national economic growth.
Pertamina and PGN will work on this pipeline under an operational cooperation scheme (KSO). "For the composition, Pertamina 60% and PGN 40%," he said.
Director of PGN Jobi Triananda Hasjim added, it will immediately start construction of this Duri-Dumai Transmission Pipe. The reason, PGN has obtained gas allocation that must be flown to Dumai no later than 2018.
Construction of the 67 km long Duri-Dumai gas transmission pipeline will be implemented in 18 months. This transmission pipeline will be used to transport natural gas owned by Pertamina and PGN. Pertamina will use its gas to meet the needs of Dumai Refinery. While PGN will distribute its gas to meet the needs of customers both industry, commercial, small customers, and household.
Director of Infrastructure and Technology Dilo Seno Widagdo added that his side and Pertamina have jointly discussed the design of construction of Duri-Dumai Transmission Pipe to obtain a relatively efficient amount of toll fee. Pertamina and PGN agreed on the investment value of US $ 76 million, of which US $ 30 million must be disbursed by PGN. Land acquisition for this project has also begun.
"The main line of 70% pipe follows the highway, only 20-30% enter the plantation area that needs release. We have also received permission from local governments of level I and II. So the target is completed by the end of 2018 will be achieved, ".
Yenny said the company has obtained gas allocation of 57 million standard cubic feet per day / mmscfd from the Corridor Block and 40 mmscfd from Bentu Block. While PGN is said to get gas supply of 37 mmscfd from the Corridor Block. "So the total is 140 mmscfd which will flow into this pipe," he said.
In establishing and operating the Duri-Dumai transmission pipeline, the two SOEs immediately established the Management Committee as a forum for consultation and coordination. The Management Committee consists of 10 people, six from Pertamina and four from PGN. The task of this committee ends after the formation of Joint Venture Company or other forms of cooperation.
Push Growth
Jobi is optimistic that the development of gas transmission pipeline from Duri to Dumai will provide many benefits, especially for the community. This pipeline is expected to increase the energy resistance of the region, create multiplier effects such as the creation of work opportunities, to increase the competitiveness of industries in Dumai City.
"In Dumai there are petrochemical factories, palm oil factories, ports, and industries that will grow. Because as usual, gas infrastructure will be the trigger of industrial growth, "he said.
Therefore, parallel to the construction of Duri-Dumai Pipeline, PGN is also working on a distribution pipe with a length of about 60 km. The progress of the development of the distribution pipeline is going well. "We are also anticipating connecting to Duri section to Medan," added Jobi.
He said, for Sumatra now has built transmission pipes connecting Arun-Belawan and Lampung-Duri. However, there are still areas that have not connected the pipe. It will discuss with the government whether it is necessary to build a pipe in this empty section. "Today there is no industry there yet, but with the Sumatra Toll Road hopefully can move the industry beyond the existing now," he explained.
Jobi said with the synergy between SOEs, the development of natural gas infrastructure can be more massive so as to increase the utilization of natural gas efficient and environmentally friendly in the community. This is in line with Nawacita / Nine Hope from President Jokowi who is targeting the development of natural gas infrastructure worth US $ 32 billion in various regions.
"The synergy between Pertamina and PGN is not new, besides the management of West Java FSRU, through SAKA Energi PGN supplying LPG to Pertamina. We hope the synergy between Pertamina and PGN can continue to be done, including with other SOEs, "said Jobi.
IN INDONESIAN
Konstruksi Pipa Duri-Dumai US$ 76 Juta segera Dimulai
PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara akan mulai pembangunan Pipa Transmisi Duri-Dumai pada kuartal ketiga tahun ini. Pipa sepanjang 67 kilometer (km) ini ditargetkan selesai pada akhir 2018. Pertamina dan PGN telah meneken pokok perjanjian (head of agreement/ HoA) kerja sama pembangunan dan pengoperasian bersama Pipa Transmisi Gas Duri-Dumai.
Penandatanganan ini merupakan tidak lanjut dari Keputusan Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 5975 K/12/MEM/2016 tentang penugasan pembangunan dan pengoperasikan bersama pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai.
Direktur Gas dan Energi Baru Terbarukan Pertamina Yenni Andayani mengatakan, kerjasama ini merupakan tonggak penting bagi sinergi BUMN dalam membangun infrastruktur gas bumi nasional. Sinergi dalam pembangunan Pipa Transmisi Duri-Dumai ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertamina dan PGN nantinya akan menggarap pipa ini dengan skema kerja sama operasi (KSO). “Untuk komposisinya, Pertamina 60% dan PGN 40%,” kata dia.
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menambahkan, pihaknya akan sesegera mungkin mulai konstruksi Pipa Transmisi Duri-Dumai ini. Pasalnya, PGN telah memperoleh alokasi gas yang harus dialirkan ke Dumai paling lambat akhir 2018.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai sepanjang 67 km akan dilaksanakan dalam 18 bulan. Pipa transmisi ini akan digunakan untuk mengangkut gas bumi milik Pertamina dan PGN. Pertamina akan menggunakan gasnya untuk memenuhi kebutuhan Kilang Dumai. Sementara PGN akan menyalurkan gasnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan baik industri, komersial, pelanggan kecil, dan rumah tangga.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi Dilo Seno Widagdo menambahkan, pihaknya dan Pertamina telah bersama-sama membahas desain pembangunan Pipa Transmisi Duri-Dumai untuk memperoleh besaran ongkos angkut (toll fee) yang relatif efisien. Pertamina dan PGN menyepakati nilai investasinya sebesar US$ 76 juta, dimana yang harus dikucurkan PGN sekitar USS 30 juta. Pembebasan lahan untuk proyek ini juga sudah mulai dikerjakan.
“Jalur utama pipa 70% mengikuti jalan raya, hanya 20-30% yang masuk kawasan perkebunan yang butuh pembebasan. Kami juga sudah mendapat izin dari pemerintah daerah tingkat I dan II. Jadi target selesai akhir 2018 akan tercapai,”.
Yenny mengungkapkan, pihaknya telah memperoleh alokasi gas sebesar 57 million standard cubic feet per day/mmscfd dari Blok Koridor dan 40 mmscfd dari Blok Bentu. Sementara PGN disebutnya mendapat pasokan gas sebesar 37 mmscfd dari Blok Koridor. “Sehingga total ada 140 mmscfd yang akan mengalir ke pipa ini,” ujar dia.
Dalam membangun dan mengoperasikan pipa transmisi Duri-Dumai ini, kedua BUMN segera membentuk Komite Manajemen sebagai wadah konsultasi dan koordinasi. Komite Managemen terdiri 10 orang, enam orang berasal dari Pertamina dan empat orang dari PGN. Tugas komite ini berakhir setelah terbentuknya Joint Venture Company atau bentuk kerjasama lainya.
Dorong Pertumbuhan
Jobi optimistis pembangunan pipa transmisi gas bumi dari Duri ke Dumai akan memberikan banyak manfaat, khususnya bagi masyarakat. Pipa ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi daerah, menciptakan multiplier effect seperti penciptaan Iapangan kerja, sampai meningkatkan daya saing industri di Kota Dumai.
“Di Dumai ada pabrik petrokimia, pabrik kelapa sawit, pelabuhan, dan industri-industri yang akan berkembang. Karena seperti biasa, infrastruktur gas akan menjadi trigger pertumbuhan industri,” kata dia.
Karenanya, paralel dengan konstruksi Pipa Duri-Dumai, PGN juga sedang mengerjakan pipa distribusi dengan panjang sekitar 60 km. Progres pembangunan pipa distribusi tersebut berjalan dengan baik. “Kami juga antisipasi akan connect ke section Duri ke Medan,” tambah Jobi.
Dikatakannya, untuk Sumatera saat ini telah terbangun pipa transmisi yang menghubungkan Arun-Belawan dan Lampung-Duri. Namun, masih terdapat titik-titik daerah yang belum tersambung pipa. Pihaknya akan membahas dengan pemerintah apakah perlu di bangun pipa di bagian yang kosong ini.
“Hari ini memang belum ada industri di sana, tetapi dengan Jalan Tol Sumatera semoga bisa menggerakkan industri di luar yang ada sekarang,” jelasnya.
“Hari ini memang belum ada industri di sana, tetapi dengan Jalan Tol Sumatera semoga bisa menggerakkan industri di luar yang ada sekarang,” jelasnya.
Jobi mengatakan dengan sinergi antar BUMN, pembangunan infrastruktur gas bumi dapat semakin masif sehingga mampu meningkatkan pemanfaatan gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan di masyarakat. Hal ini sejalan dengan Nawacita/Nine Hope dari Presiden Jokowi yang menargetkan pembangunan infrastruktur gas bumi senilai US$32 miliar di berbagai daerah.
“Sinergi antara Pertamina dan PGN bukanlah barang baru, selain pengelolaan FSRU Jawa Barat, melalui SAKA Energi PGN memasok LPG ke Pertamina. Kami berharap sinergi Pertamina dan PGN terus dapat dilakukan termasuk dengan BUMN lainnya,” kata Jobi.
Investor Daily, Page-9, Saturday, June 10, 2017
No comments:
Post a Comment