google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina-PGN Builds Duri-Dumai Gas Pipelines - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, June 13, 2017

Pertamina-PGN Builds Duri-Dumai Gas Pipelines



PT Pertamina and PT Perusahaan Gas Negara (PGN) signed a cooperation agreement on the development and operation of the Duri-Dumai Gas Transmission Gas Pipeline. This cooperation is called as a concrete step of SOE synergy in building natural gas infrastructure needed to increase domestic gas utilization, especially in Riau Province.

"The synergy in the construction of the Duri-Dumai pipeline is expected to be a booster for both SOEs to improve cooperation relationships in the provision of natural gas energy sources to sustain national economic growth," said Gas Director and EBT Pertamina Yenni Andayani

He said the cooperation between Pertamina and PGN is an important milestone for SOEs synergies in building national natural gas infrastructure. Pertamina has become one of the main natural gas suppliers for PGN and the two have successfully synergized to form PT Nusantara Regas to manage FSRU West Java in Jakarta Bay which is now used to supply natural gas for power plant PT Perusahaan Listrik Negara.

The construction of a 67 km (km) pipeline with a diameter of 24 inches requires an investment of USD76 million or equivalent to Rp1.01 trillion. Investment funds are divided into two, where Pertamina has a majority share of 60% and PGN about 40%.

Yenni estimates the construction of Duri-Dumai gas transmission pipeline will be implemented in 18 months. The Duri-Dumai transmission pipeline will be used to transport Pertamina's natural gas to meet the needs of Dumai Refinery and also to transport PGN's natural gas to be channeled to PGN customers' needs, both industrial, commercial, small and household customers.

The signing of this cooperation is a follow up of the assignment from the Ministry of Energy and Mineral Resources as stated in Ministerial Decree No. 5975 K / 12 / MEM / 2016 dated June 27, 2016 concerning the assignment of construction and joint operation of the Duri-Dumai gas transmission pipeline.

Director of PGN Jobi Triananda Hasjim said that the company is currently developing a distribution pipeline network in Dumai, whose development progresses well. He believes that the construction of the natural gas transmission pipeline from Duri to Dumai will provide many benefits, especially for the community.

"Starting from increasing the energy security of the region, creating multiplier effects such as job creation, to increase the competitiveness of industries in Dumai City," said Jobi.

The government is targeting the development of natural gas infrastructure worth USD32 billion in various regions. This signed synergy, according to him, is one form of concrete support from Pertamina and PGN to achieve the target.

"The synergy of SOEs will be more massive so as to increase the utilization of natural gas more efficient and environmentally friendly," he said.

The cooperation between Pertamina and PGN is not new. Previously, the two state-owned energy companies have synergized in the management of West Java FSRU, where through Saka Energy, PGN supplying LPG to Pertamina.

IN INDONESIAN

Pertamina-PGN Bangun Pipa Gas Duri-Dumai


PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan dan pengoperasian Pipa Gas Transmisi Gas Duri-Dumai. Kerja sama ini disebut sebagai langkah konkret sinergi BUMN dalam membangun infrastruktur gas bumi yang dibutuhkan untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi domestik, khususnya di Provinsi Riau.

”Sinergi dalam pembangunan pipa Duri-Dumai diharapkan menjadi pendorong bagi kedua BUMN untuk meningkatkan hubungan kerja sama dalam penyediaan sumber energi gas bumi untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional," kata Direktur Gas dan EBT Pertamina Yenni Andayani

Dia mengatakan, kerjasama Pertamina dan PGN ini merupakan tonggak penting bagi sinergi BUMN dalam membangun infrastruktur gas bumi nasional. Pertamina telah menjadi salah satu pemasok utama gas bumi bagi PGN dan keduanya sukses bersinergi membentuk PT Nusantara Regas untuk mengelola FSRU Jawa Barat di Teluk Jakarta yang kini digunakan untuk memasok gas bumi bagi pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara.

Pembangunan pipa sepanjang 67 kilometer (km) dengan diameter 24 inchi ini membutuhkan investasi senilai USD76 juta atau setara Rp1,01 triliun. Dana investasi tersebut dibagi dua, di mana Pertamina memiliki porsi mayoritas sebesar 60% dan PGN sekitar 40%.

Yenni memperkirakan pembangunan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai ini akan dilaksanakan dalam 18 bulan. Pipa transmisi Duri-Dumai tersebut akan digunakan untuk mengangkut gas bumi milik Pertamina untuk memenuhi kebutuhan Kilang Dumai dan juga untuk mengangkut gas bumi milik PGN yang akan disalurkan bagi kebutuhan pelanggan PGN, baik industri, komersial, pelanggan kecil, dan rumah tangga.

Penandatanganan kerja sama ini merupakan tindak lanjut penugasan dari Kementerian ESDM sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri No 5975 K/12/MEM/2016 tertanggal 27 Juni 2016 tentang penugasan pembangunan dan pengoperasian bersama pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai.

Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan, saat ini perseroan juga sedang membangun jaringan pipa distribusi di Dumai yang progres pembangunannya berjalan dengan baik. Dia yakin dengan pembangunan pipa transmisi gas bumi dari Duri ke Dumai akan memberikan banyak manfaat, khususnya bagi masyarakat.

"Mulai dari meningkatkan ketahanan energi daerah, menciptakan multiplier effect seperti penciptaan lapangan kerja, hingga meningkatkan daya saing industri di Kota Dumai,"kata Jobi.

Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur gas bumi senilai USD32 miliar di berbagai daerah. Sinergi yang ditandatangani ini, menurut dia, merupakan salah satu bentuk konkret dukungan Pertamina dan PGN untuk mencapai target tersebut. 

"Sinergi BUMN ini akan semakin masif sehingga mampu meningkatkan pemanfaatan gas bumi yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” ujarnya. 

Kerja sama antara Pertamina dan PGN bukan merupakan hal baru. Sebelumnya, kedua perusahaan energi milik pemerintah tersebut telah bersinergi dalam pengelolaan FSRU Jawa Barat, di mana melalui Saka Energi, PGN memasok elpiji ke Pertamina.
  
Koran Sindo, Page-5, Saturday, June 10, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel