PT Pertamina EP continues its efficiency. One way is to integrate production facilities. Such as the integration of production facilities Paku Gadjah Development Project with Asset 2 are both located in South Sumatra.
President Director of PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf said that Paku Gadjah Field is a gas field development project in Pagardewa, Kuang and Gajah area in Muara Enim Regency and Ogan Komering Ulu Regency. The current status of Paku Gadjah is handover the production facility of gas collection station (SPG) Paku Gajah capacity 45 mmscfd. Also SPG Kuang with capacity 25 mmscfd.
The purpose of the formation of Paku Gadjah is to accelerate the monetization of assets, thus obtaining exploration potential in the structure of Pagardewa, Karangdewa, Prabumenang, Tasim, Pemaat, Huang Selatan, Lavatera and Piretriuni. Thus, it can be economically produced.
"This project is an integration of existing production facilities," continued Nanang, in a press release on Wednesday (27/7). Pertamina EP also implements an integrated operating system, in order to ensure the validity of production operations through the network.
IN INDONESIA
Demi Efisiensi, Pertamina EP lntegrasikan Fasilitas
PT Pertamina EP terus melakukan efisiensi. Salah satu caranya, melakukan integrasi fasilitas produksi. Seperti integrasi fasilitas produksi Paku Gadjah Development Project dengan Asset 2 yang sama-sama berada di Sumatra Selatan.
Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, Lapangan Paku Gadjah merupakan proyek pengembangan lapangan gas di area Pagardewa, Kuang dan Gajah di Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Status saat ini Paku Gadjah sedang serah terima fasilitas produksi stasiun pengumpul gas (SPG) Paku Gajah kapasitas 45 mmscfd. Juga SPG Kuang dengan kapasitas 25 mmscfd.
Tujuan pembentukan Paku Gadjah adalah mempercepat monetisasi aset, sehingga mendapat potensi eksplorasi di struktur Pagardewa, Karangdewa, Prabumenang, Tasim, Pemaat, Huang Selatan, Lavatera dan Piretriuni. Jadi, dapat diproduksikan secara ekonomis.
"Proyek ini merupakan integrasi dari fasilitas produksi yang telah ada," lanjut Nanang, dalam siaran pers, Rabu (27/7). Pertamina EP juga menerapkan sistem operasi terpadu, agar memastikan validitas angka operasi produksi melalui jaringan.
Kontan, Page-14, Friday, July 28, 2017
No comments:
Post a Comment