Gresik-Semarang transmission gas pipeline network, which is expected to be completed in the fourth quarter of 2017, has yet to be assured of gas supply.
Gresik-Semarang transmission grid segment (Gresem) will be connected along the 276 kilometers (km) through the provinces of Central Java and East Java. Currently, the project that invests about US $ 515.7 million is still about 70 km longer on the eastern side.
According to Public Relations Manager of PT Pertamina Gas Hatim Ilwan, the supply option from Jambaran-Tiung Biru field, Cepu Block can not be realized because it is still in negotiation phase with PT Perusahaan Listrik Negara. Similarly, supply options from other gas fields in East Java.
"Our target is to finish [fourth quarter / 2017]. The gas will certainly the government must think, Pertamina is also in the process continues. In this sense, we are inline, we are parallel, while finishing [pipeline construction], while looking for gas, "he said.
Under the initial plan, the Gresik-Semarang pipeline will distribute gas to the electricity and industrial sectors. Thus, despite the uncertainty of gas supply, Pertagas is still looking for consumer opportunities and industrial sectors that are likely to absorb larger gas volumes.
Because the construction of the Gresik-Semarang pipeline is a step to connect the gas pipelines from the westernmost region of Java Island to the easternmost region that will be connected with East Java Gas Pipeline (EJGP)
"We" also while looking at industry opportunities that really need, "he said.
In addition to the Gresem project, it is also working on another project, namely Grisik-Pusri in South Sumatra along the 300 km with a diameter of 20 inches. According to the plan, the pipeline will deliver 160 MMscfd gas with an investment of US $ 150 million. Together with PT Perusahaan Gas Negara Pertagas is completing the construction of a 67 km Duri-Dumai transmission pipeline with an investment of US $ 76 million divided by share ownership. Then, the pipeline connection to Petrokimia Gresik Factory along the 70 km.
Separately, Head of Downstream Oil and Gas Regulatory Agency (BPH Migas) Fanshurullah Asa said it was still waiting for a proposal from which section of the Business Entity to be built first.
Proposed results of feasibility study / FS and the results of the definition of the project (front end engineering design / FEED), will be a suggestion for the tender committee to prepare auctions in certain segments. Meanwhile, the proposed entry is the construction of transmission pipeline from Pusri to Tanjung Api-Api, South Sumatra and distribution pipeline in East Java.
IN INDONESIA
Pipa Gresem Belum Dapat Kepastian
Jaringan pipa gas transmisi Gresik-Semarang yang diperkirakan selesai dibangun pada kuartal IV/2017, hingga kini belum juga mendapat kepastian soal pasokan gas.
Ruas pipa transmisi Gresik-Semarang (Gresem) akan tersambung sepanjang 276 kilometer (km) melewati provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saat ini, proyek yang mengeluarkan investasi sekitar US$ 515,7 juta itu masih tersisa sekitar 70 km lagi di sisi paling timur.
Menurut Manajer Humas PT Pertamina Gas Hatim Ilwan, opsi pasokan dari lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu belum bisa direalisasikan karena masih dalam tahap negosiasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara. Begitu pula dengan opsi pasokan dari lapangan gas lain di Jawa Timur.
“Target kami kan menyelesaikan [kuartal IV/2017]. Gasnya nanti tentu pemerintah pasti berpikir, Pertamina juga dalam proses terus. Dalam artian begini, kita inline, kita paralel, sambil menyelesaikan [konstruksi pipa], sambil mencari gas,” ujarnya.
Berdasarkan rencana awal, ruas pipa Gresik-Semarang akan menyalurkan gas bagi sektor ketenagalistrikan dan industri. Dengan demikian, kendati belum mendapatkan kepastian pasokan gas, Pertagas masih mencari peluang konsumen dan sektor industri yang kemungkinan bisa menyerap volume gas lebih besar.
Pasalnya, pembangunan ruas pipa Gresik-Semarang merupakan langkah untuk menyambungkan jaringan pipa gas dari wilayah paling barat Pulau Jawa hingga wilayah paling timur yang akan terhubung dengan East Java Gas Pipeline (EJGP)
“Kami” juga sambil melihat peluang-peluang industri yang memang membutuhkan,” katanya.
Selain proyek Gresem, pihaknya juga sedang mengerjakan proyek lainnya, yakni Grisik-Pusri di Sumatra Selatan sepanjang 300 km dengan diameter 20 inci. Menurut rencana, pipa akan mengalirkan gas 160 MMscfd dengan investasi sebesar US$ 150 juta. Bersama PT Perusahaan Gas Negara Pertagas sedang menyelesaikan pembangunan pipa transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km dengan investasi US$76 juta yang dibagi berdasarkan kepemilikan saham. Kemudian, sambungan pipa ke Pabrik Petrokimia Gresik sepanjang 70 km.
Secara terpisah, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa mengatakan pihaknya masih menanti usulan dari Badan Usaha ruas mana yang akan dibangun lebih dulu.
Usulan berupa hasil feasibility study/FS dan hasil pendefinisian proyek (front end engineering design/FEED) , akan menjadi saran bagi panitia lelang untuk menyiapkan lelang di ruas tertentu. Sementara ini, usulan yang masuk yakni pembangunan pipa transmisi dari Pusri ke Tanjung-Api-Api, Sumatra Selatan dan pipa distribusi di Jawa Timur.
Bisnis Indonesia, Page-30, Tuesday, July 4, 2017
No comments:
Post a Comment