google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Indonesia Exports 16 LNG Cargoes - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, July 13, 2017

Indonesia Exports 16 LNG Cargoes



Indonesia's gas production is abundant and ready to export to a number of countries. Data from the Ministry of Energy and Mineral Resources show that this unabsorbed gas cargo does indeed have an upward trend. In 2014 there are 22 cargoes, the details are 16 cargoes exported and the rest for domestic.

A year later it grew to 66 cargoes, including 60 cargo exported and 6 cargoes domestically. Director General of Oil and Gas, IGN Wiratmaja Puja said that there were also 66.6 unpurchased cargoes, 43 cargoes were exported and 23 cargoes for domestic. The government plans to sell 16 to 18 licensed LNG cargoes. This decision is taken considering the future of domestic LNG production will increase.

Wiratmaja explained that on the one hand it shows a positive signal that Indonesia will be free from the dependence of LNG Imports as raw materials for electrification. However, on the one hand the lack of absorption of cargo for export is a thing that needs to be encouraged by the government.

"This year there are 16-18 cargoes that have not been absorbed and planned to be sold to industries in the country. 2035 there will be uncommitted cargo. Can be 50-60 per year, "said Wiratmaja at Gas Indonesia Summit, Wednesday (12/7).

To maximize the absorption of LNG, the government will make efforts to maximize the absorption of this LNG. Wiratmaja explained that the absorption of LNG cargoes is due to the fact that the number of cargoes is only in the form of commitments and does not yet have contracts. So they can cancel gas purchases. Other factors are increased gas production from upstream, decreased demand from buyers or other competitors offering cheaper from domestic.

"We expect until the end of the year the cargo is absorbed all within the country," added Wiratmaja.

IN INDONESIA

Indonesia Ekspor 16 Kargo LNG


Produksi gas Indonesia melimpah dan siap ekspor ke sejumlah Negara. Data Kementerian ESDM menunjukan bahwa Kargo gas yang tidak terserap ini memang memiliki tren yang terus meningkat. Pada 2014 ada 22 kargo, rinciannya 16 kargo diekspor dan sisanya untuk domestik.

Setahun kemudian bertambah besar menjadi 66 kargo, rinciannya 60 kargo diekspor dan 6 kargo untuk dalam negeri. Direktur Jendral Minyak dan Gas, IGN Wiratmaja Puja mengatakan tahun Ialu juga ada 66,6 kargo tidak terbeli, rinciannya 43 kargo diekspor dan 23 kargo untuk dalam negeri. Pemerintah berencana menjual 16 hingga 18 kargo LNG yang berlum terserap. Keputusan ini diambil mengingat kedepan produksi LNG dalam negeri akan semakin bertambah.

Wiratmaja menjelaskan disatu sisi hal ini menunjukan sinyal positif bahwa Indonesia akan terlepas dari ketergantungan Impor LNG sebagai bahan baku elektrifikasi. Namun, disatu sisi memang minimnya serapan kargo untuk ekspor tersebut menjadi hal yang perlu digenjot oleh pemerintah.

“Tahun ini terdapat 16-18 kargo yang belum terserap dan rencananya akan dijual untuk industri di dalam negeri. 2035 akan ada uncommitted cargo. Bisa 50-60 per tahun,” ujar Wiratmaja di Gas Indonesia Summit, Rabu (12/7).

Untuk bisa memaksimalkan daya serap LNG ini pemerintah akan melakukan effort untuk bisa memaksimalkan penyerapan LNG ini. Wiratmaja menjelaskan tidak terserapnya kargo LNG ini karena banyaknya kargo hanya bentuknya komitmen dan belum memiliki kontrak. Jadi mereka bisa membatalkan pembelian gas. Faktor Iainnya adalah peningkatan produksi gas dari hulu, penurunan permintaan dari pembeli atau adanya pesaing lain yang menawarkan lebih murah dari domestik. 

“Kami berharap hingga akhir tahun kargo tersebut terserap semua di dalam negeri,” tambah  Wiratmaja.

Duta Mayarakat, Page-16, Thursday, July 13, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel