google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Jangkrik Field Operates, Indonesia Cancel Import of Gas in 2019 - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, July 13, 2017

Jangkrik Field Operates, Indonesia Cancel Import of Gas in 2019



Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) canceled Imports gas in 2019 later. In fact, in the 2016-2035 gas balance released by the government, Indonesia will begin to import gas in 2019. The balance said Indonesia would need import gas of 1,672 mmscfd a year later to 1,677 mmscfd.

Director General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, said that the government will postpone gas imports following the start of production of large gas fields in the country. One of the fields that led to the cancellation of gas import policy is the Cricket Field managed by ENI Indonesia.

ENI's production at the Cricket Field is currently at 450 mmscfd and is likely to increase to 600 mmscfd by the end of this year. So, national gas production is also boosted.

This field gas gas turns out to be good, it can reach up to 600 mmscfd, so it is unlikely that by 2019 there will be no need for gas imports because production is better than expected, "he explained on Wednesday (12/7).

Besides being supported by ENI gas production in Jangkrik Field, imports were also canceled due to production from the Tangguh Train III refinery in 2020. The British Petroleum (BP) facility is targeted to produce up to 3.8 MTPA.

"Once the Tangguh Train III gas field goes in, there is no need to import any more," Wiratmaja claims.

IN INDONESIA

Lapangan Jangkrik Beroperasi, Indonesia Batal Impor Gas di 2019


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) batal melakukan Impor gas pada tahun 2019 nanti. Padahal, dalam neraca gas tahun 2016-2035 yang dirilis pemerintah menyebutkan, Indonesia akan mulai melakukan impor gas tahun 2019. Neraca tersebut menyebutkan, Indonesia akan membutuhkan gas impor sebesar 1.672 mmscfd setahun kemudian menjadi 1.677 mmscfd.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja menyatakan, pemerintah akan menunda impor gas seiring mulai berproduksinya ladang-ladang gas besar di Tanah Air. Salah satu lapangan yang menyebabkan batalnya kebijakan Impor gas adalah Lapangan Jangkrik yang dikelola ENI Indonesia.

Produksi ENI di Lapangan Jangkrik saat ini mencapai 450 mmscfd dan kemungkinan besar akan meningkat menjadi 600 mmscfd pada akhir tahun ini. Jadi, otomatis produksi gas secara nasional juga ikut terdongkrak.

 "Gas Lapangan Jangkrik ini ternyata bagus, ternyata bisa sampai 600 mmscfd. Jadi kemungkinan besar pada tahun 2019 tidak perlu impor gas karena produksi lebih bagus dibandingkan perkiraan," terangnya, Rabu (12/7).

Selain didukung oleh produksi gas ENI di Lapangan Jangkrik, impor juga dibatalkan karena ada produksi dari kilang Tangguh Train III pada tahun 2020. Fasilitas milik British Petroleum (BP) ini ditargetkan mampu memproduksi hingga sebesar 3,8 MTPA. 

"Begitu Lapangan gas Tangguh Train III masuk tidak perlu impor lagi," klaim Wiratmaja.

Kontan, Page-14, Thursday, July 13, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel