PT Pertamina EP, a subsidiary of PT Pertamina, is preparing an offshore drilling program at Poleng Field. This offshore drilling was first conducted by Pertamina EP. Public Relation Manager of PT Pertamina EP Muhammad Baron said it is conducting a thorough inspection of the ENSCO 67 Rig that will be used for drilling.
The well that will be drilled is named Poleng N2 or CW-12H well. The first offshore drilling cost of Pertamina EP is estimated at US $ 15 million.
"If all the preparations are going well, drilling activities will begin in early August 2017 with an estimated 45-day work duration targeting a depth of 9,000 feet," he said in an official statement on Sunday (16/7).
Baron explained that through this drilling activity, it is expected to produce 700 barrels of oil per day (bpd) and gas 1.2 million cubic feet per day / mmscfd. In addition, the well drilling also aims to add hydrocarbon absorption points in the CW and DW areas.
Meanwhile, Asset 4 General Manager of PT Pertamina EP Didik Susilo said, this asset is the responsibility of one of the most complete asset. The reason, in addition to having oil fields, in these assets there are also three gas production centers CPP Gundih, CPP Donggi, and CPP Matindok. Then, with the Poleng Field, Asset 4 also have land and offshore fields. Poleng Field managed Pertamina EP approximately four years ago.
"After operating for about four years with a pretty good production level, we are now preparing a bold step by drilling," he said.
IN INDONESIA
Pertamina EP Segera Bor Sumur di Poleng Field
PT Pertamina EP anak usaha PT Pertamina sedang menyiapkan kegiatan pengeboran lepas pantai di Poleng Field. Pengeboran lepas pantai ini kali pertama dilakukan oleh Pertamina EP. Public Relation Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron mengatakan, pihaknya sedang melakukan inspeksi menyeluruh terhadap Rig ENSCO 67 yang akan diunakan untuk melakukan pengeboran.
Sumur yang akan dibor yakni bernama Poleng N2 atau sumur CW-12H. Biaya pengeboran sumur lepas pantai pertama Pertamina EP ini diperkirakan mencapai US$ 15 juta.
“Apabila semua persiapan berjalan lancar, kegiatan pengeboran akan mulai dilaksanakan mulai awal Agustus 2017 dengan durasi pekerjaan estimasi mencapai 45 hari dengan target kedalaman mencapai 9.000 kaki,” kata dia dalam keterangan resminya, Minggu (16/7).
Baron menjelaskan bahwa melalui kegiatan pengeboran ini, diharapkan mampu menghasilkan minyak sebanyak 700 barel per hari (bph) dan gas 1,2 juta kaki kubik per hari/mmscfd. Selain itu, pengeboran sumur ini juga bertujuan untuk menambah titik serap hidrokarbon di area CW dan DW.
Sementara itu, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP Didik Susilo menuturkan, aset yang menjadi tanggung jawabnya ini merupakan salah satu aset yang paling lengkap. Pasalnya, selain memiliki lapangan minyak, di aset ini juga terdapat tiga pusat produksi gas yaitu CPP Gundih, CPP Donggi, dan CPP Matindok. Kemudian, dengan adanya Poleng Field, Asset 4 juga ada lapangan darat serta lepas pantai. Poleng Field dikelola Pertamina EP kurang lebih sejak empat tahun yang lalu.
“Setelah berjalan kurang lebih empat tahun dengan tingkat produksi yang cukup bagus, kini kami menyiapkan langkah yang cukup berani dengan melaksanakan pengeboran,” ujarnya.
Investor Daily, Page-9, Monday, July 17, 2017
No comments:
Post a Comment