PT Pertamina's oil and gas production growth in the first half of 2017 was only 8.1% to 692,000 boepd compared to the same period last year of 640,000 boepd. The company's production growth slowed compared to the performance of the first half of 2016 which grew by 12.5%.
Meanwhile, oil and gas production in the first semester of 2016 reached 640,000 barrels of oil equivalent per day / boepd, up 12.5% compared to the same period of 2015 of 569,000 boepd.
Oil and gas production in the first semester of 2017 was supported by subsidiaries owned by PT Pertamina EP with 248,000 boepd or lower than the same period last year of 257,000 boepd.
Pertamina EP's oil production in the first half of 2017 was 79,000 barrels per day (bpd), down from 86.6 bph semester I / 2016 performance. Gas production of 980 million cubic feet per day (MMscfd) decreased slightly from the achievement of the same period last year 989 MMscfd.
Then, followed by PT Pertamina Hulu Energi unit with oil and gas production 199.000 boepd or higher than last year 190.000 boepd. PHE oil production rose from 64,000 bpd to 70,000 bpd. Similarly, the gas from the original 728 MMscfd to 742 MMscfd.
The business unit of PT Pertamina EP Cepu, which controls 45 percent stake in Cepu Block, realizes oil and gas production of 93,000 boepd or higher than its first semester I / 2016 achievement of 75,000 boepd.
Oil production, realized 90,000 bph or higher than the first half of 2016 as much as 71.000 bpd. Pertamina EP Cepu gas production in the first half of 2017 is 18 MMscfd down from the same period last year 24 MMscfd.
Senior Vice President of Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati said the additional production comes from the addition of Offshore North Java Java's participating interest (PI) to 100%. In addition, the addition of production also comes from the increased production of Banyu Urip Field, Cepu Block.
"The increase in oil production from ONWJ, P1 rose to 100%, from Banyu Urip," he said
Meanwhile, the additional production of foreign assets comes from the acquisition of Maurel & Prom. In addition, existing assets such as in Algeria and Iraq also posted positive results. The oil and gas production of Pertamina Internasional EP's business unit in the first half of 2017 is 152,000 boepd or up and the same period last year was 118,000 boepd. For oil and gas production both record increases. Oil production from 84,000 bpd to 104,000 bpd.
Meanwhile, gas production rose from 197 MMscfd to 281 MMscfd. Pertamina has oil and gas blocks that have been producing in three countries, including the West Qurna I Block in Iraq, the MNL Block, EMK and Ourhood in Algeria, and Block K, Block H, Block R SK 309, SK 311 and SK 314A in Malaysia . In another development, PT Pertamina EP will conduct drilling off the East Java Sea coast.
Public Relation Manager of PT Pertamina EP Muhammad Baron said the drilling will be done in August 2017. Poleng field drilling is carried out at a depth of 9,000 feet and costs US $ 15 million. With these activities are expected to increase the absorption point of hydrocarbons.
Pertamina EP's oil production contributes 10 percent to the national oil production of 808,800 bpd and gas 13 percent from 7,512 MMsctd.
"Drilling activities will commence in early August 2017 with an estimated work duration of 45 days with
The target depth of 9,000 feet and the estimated cost of US $ 15 million, "he said.
Meanwhile, based on SKK Migas data, in the first half of 2017, upstream oil and gas investment reached 29 percent or US $ 3.98 billion and this year's target is US $ 13.55 billion. Meanwhile, the realization of the average production of ready-to-sell oil or lifting during the first half of 2017 only reached 802,000 bpd from the target of 815,000 bpd.
IN INDONESIA
Pertumbuhan Produksi Migas Pertamina Melambat
Pertumbuhan produksi minyak dan gas bumi PT Pertamina pada semester I/2017 hanya 8,1% menjadi 692.000 boepd dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 640.000 boepd. Pertumbuhan produksi perseroan itu melambat dibandingkan dengan kinerja semester I/ 2016 yang tumbuh hingga 12,5%.
Sementara itu, realisasi produksi migas sepanjang semester I/ 2016 mencapai 640.000 barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd) atau naik 12,5% dibandingkan dengan periode yang sama 2015 sebanyak 569.000 boepd.
Produksi migas pada semester I/2017 ditopang dari lapangan-lapangan milik anak usaha, seperti PT Pertamina EP dengan 248.000 boepd atau lebih rendah dari capaian periode yang sama tahun lalu 257.000 boepd.
Produksi minyak Pertamina EP semester I/2017 sebanyak 79.000 barel per hari (bph) turun dari capaian semester I/2016 86.000 bph. Produksi gas 980 juta kaki kubik per hari (MMscfd) turun tipis dari capaian periode yang sama tahun lalu 989 MMscfd.
Kemudian, disusul unit PT Pertamina Hulu Energi dengan produksi migas 199.000 boepd atau lebih tinggi dari tahun lalu 190.000 boepd. Produksi minyak PHE naik dari 64.000 bph menjadi 70.000 bph. Begitu pula dengan gas dari semula 728 MMscfd menjadi 742 MMscfd.
Unit usaha PT Pertamina EP Cepu yang menguasai 45 % saham partisipasi Blok Cepu, merealisasikan produksi migas 93.000 boepd atau lebih tinggi dari capaian semester I/ 2016 sebanyak 75.000 boepd.
Produksi minyak, terealisasi 90.000 bph atau lebih tinggi dari semester I/2016 sebanyak 71.000 bph. Produksi gas Pertamina EP Cepu semester I/2017 sebanyak 18 MMscfd turun dari periode yang sama tahun lalu 24 MMscfd.
Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan, penambahan produksi berasal dari penambahan saham partisipasi (participating interest/PI) Blok Offshore North West Java menjadi 100 %. Selain itu, penambahan produksi juga berasal dari naiknya produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
“Kenaikan produksi minyak dari ONWJ, P1 naik menjadi 100 %, dari Banyu Urip,” ujarnya
Sementara itu, tambahan produksi aset luar negeri berasal dari telah usainya proses akuisisi Maurel&Prom. Selain itu, aset yang ada seperti di Aljazair dan Irak juga mencatatkan hasil positif. Produksi migas unit usaha Pertamina Internasional EP semester I/2017 sebanyak 152.000 boepd atau naik dan periode yang sama tahun lalu 118.000 boepd. Untuk produksi minyak maupun gas sama-sama mencatat penaikan. Produksi minyak dari semula 84.000 bph menjadi 104.000 bph.
Sementara itu, produksi gas naik dari 197 MMscfd menjadi 281 MMscfd. Pertamina memiliki blok migas yang telah berproduksi di tiga negara, di antaranya Blok West Qurna I di Irak, Blok MNL, EMK, dan Ourhood di Aljazair, serta Blok K, Blok H, Blok R SK 309, SK 311, dan SK 314A di Malaysia. Dalam perkembangan lain, PT Pertamina EP akan melakukan pengeboran di lepas pantai Laut Jawa bagian Timur.
Public Relation Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron mengatakan, pengeboran rencananya dilakukan pada Agustus 2017. Pengeboran lapangan Poleng dilakukan dengan kedalaman 9.000 kaki dan biaya US$15 juta. Dengan kegiatan tersebut diharapkan mampu menambah titik serap hidrokarbon.
Produksi minyak Pertamina EP berkontribusi 10 % dari realisasi produksi minyak nasional yakni 808.800 bph dan gas 13% dari 7.512 MMsctd.
“Kegiatan pengeboran akan mulai dilaksanakan pada awal Agustus 2017 dengan durasi pekerjaan estimasi mencapai 45 hari dengan
target kedalaman mencapai 9.000 feet dan perkiraan biaya mencapai US$15 juta,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data SKK Migas, pada semester I/2017, investasi hulu migas baru mencapai 29% atau US$3,98 miliar dan target tahun ini US$13.55 miliar. Adapun, realisasi rerata produksi minyak siap jual atau lifting selama semester I/2017 hanya mencapai 802.000 bph dari target 815.000 bph.
BISNIS INDONESIA, Page-30, Monday, July 17, 2017
No comments:
Post a Comment