How do you think business prospects in Indonesia?
Prospect in Indonesia is very good. There is a huge opportunity for diesel substitution to gas here. So the demand here is huge. In fact, I do not see the price of LNG [gaseous liquid] rising in the next few years.
What happens to the market, Qatar in my opinion there will be no increase in LNG prices. With such stable prices, the odds of moving from diesel to LNG are getting bigger. If you can control the capital expenditure on your project, you can have more opportunities.
I do not have to look at politics or regulations here because I have not been here long. However, I think the industry here is only fixated on what has been known. Actually, more because of the cost. If the cost of LNG is cheaper, the development of gas consumption will not be hampered. In addition, talk about the environment, LNG cleaner than diesel. I think this will no longer be a problem in Indonesia.
However, in the future will be a problem. Not only in Indonesia, but wherever all business actors must follow environmental regulations. In Indonesia, we are partnering with Risco Energy. We are still building business in Indonesia. However, we are still looking for prospects such as LNG imports not only for the needs of mining, but also for other sectors such as power plants.
We're talking to one of the clients, I do not want to disclose it, but we have not agreed to anything yet. However, they are Indonesian private companies interested in bringing LNG into Indonesia for power generation and other industrial consumers.
Is there a challenge to enter the Indonesian market?
As I mentioned earlier, this industry is an industry that is afraid of the unknown. During this time, trucks are already using diesel so you have to use efficient technology. Cost-effective so you can change your options to gas when you can still use diesel. That's the challenge. To make that first, that's the hardest point because you need a reference.
California has a vehicle that uses LNG. Norway may not be in a large truck for the mining sector, but as long as feasible and economical, and environmentally friendly, it will be accepted.
What about LNG receiving and regasification terminal projects in Indonesia?
Yes it is possible in Indonesia. This can be done in all small and medium-sized class markets. Indonesia is a bit like the Philippines because it is an archipelagic country. We can supply LNG carriers that deliver And move to different islands with large capacity, but it would not be economical if implemented here. We will use Small-scale ships that will do that. We can do this. The Japanese have done it they have a small boat to transfer LNG, Norway as well. They send LNG to some areas.
Norway is not composed of several islands, but the terrain is very difficult. It is very difficult to get LNG through a truck. So what they are doing is using small-scale vessels to deliver LNG. For storage. We design several types of sizes to suit the needs of clients. Size up to 16,000 cubic meters, penyimpannnya capacity can be realized for on land or offshore.
We can provide the appropriate economy. Our unit regasification can be small at around 125 MMscfd. We target our project 40% less than capex with the same project.
Where are the projects already in progress in Asia?
AG & P has been doing business in LNG for the last 3 years. As a manufacturer, we have built modules for base load and natural gas liquefaction refinery, large gas liquefaction plant, but now we move to our developers and sales.
IN INDONESIA
LNG Murah, Konsumsi Gas Akan Meningkat
Menurut Anda, bagaimana prospek bisnis di Indonesia?
Prospek di indonesia sangat bagus. Terdapat peluang substitusi diesel ke gas yang sangat besar di sini. Jadi demand di sini sangat besar. Sesungguhnya, saya tidak melihat harga LNG [gas alam cair] naik dalam beberapa tahun ke depan.
Apa yang terjadi dengan market, Qatar menurut saya tidak akan ada penaikan harga LNG. Dengan harga yang stabil seperti saat ini, peluang perpindahan dari diesel ke LNG semakin besar. Bila bisa mengontrol belanja modal pada proyek Anda, Anda bisa punya lebih banyak peluang.
Saya tidak telalu melihat soal politik atau regulasi di sini karena saya belum lama di sini. Namun, menurut saya industri di sini hanya terpaku pada apa yang telah diketahui. Sebenarnya, lebih karena biaya. Bila biaya LNG Iebih murah, pengembangan konsumsi gas tidak akan terhambat. Selain itu, bicara soal lingkungan, LNG lebih bersih dari diesel. Saya pikir ini tidak akan lagi menjadi masalah di Indonesia.
Namun, di masa depan akan menjadi masalah. Tidak hanya di Indonesia, tetapi dimana pun nantinya semua pelaku usaha harus mengikuti regulasi terkait lingkungan. Di Indonesia, kita bermitra dengan Risco Energy. Kami masih membangun bisnis di Indonesia. Namun, kami masih mencari prospek seperti importasi LNG tidak hanya untuk kebutuhan perlambangan, tetapi juga untuk sektor lain seperti pembangkit listrik.
Kami sedang bicara dengan salah satu klien, saya tidak mau membeberkannya, tapi kami belum menyetujui apapun. Namun, mereka merupakan perusahaan swasta Indonesia yang tertarik untuk membawa LNG masuk ke Indonesia untuk pembangkit listrik dan konsumen industri lainnya.
Apakah ada tantangan untuk masuk ke pasar Indonesia?
Seperti yang saya singgung sebelumnya, industri ini merupakan industri yang takut pada hal yang tidak diketahui. Selama ini, truk sudah menggunakan diesel jadi Anda harus menggunakan teknologi yang efisien. efektif dari segi biaya sehingga Anda bisa mengubah pilihan ke gas ketika masih bisa menggunakan diesel. Itulah tantangannya. Untuk membuat yang pertama kali, itulah titik tersulit karena Anda membutuhkan referensi.
California punya kendaraan yang menggunakan LNG. Norwegia mungkin bukan di truk besar untuk sektor pertambangan, tetapi asalkan layak dan aspek ekonomis, dan ramah lingkungan, pasti akan diterima.
Bagaimana dengan proyek-proyek terminal penerimaan dan regasifikasi LNG di Indonesia?
Ya itu memungkinkan di Indonesia. lni bisa dikerjakan di semua pasar kelas skala kecil dan menengah. Indonesia sedikit mirip dengan Filipina karena merupakan negara kepulauan. Kami bisa menyediakan kapal pengangkut LNG yang mengantar dan berpindah ke pulau berbeda berkapasitas besar, tapi itu tidak akan ekonomis jika diterapkan disini.
Kami akan menggunakan kapal skala kecil yang akan melakukan itu. Kita bisa melakukan ini. Jepang sudah melakukannya mereka punya kapal kecil untuk mentransfer LNG, Norwegia juga. Mereka mengirim LNG ke beberapa daerah.
Norwegia bukan terdiri dari beberapa pulau, tetapi medannya sangat sulit. Sangat sulit untuk mendapatkan LNG melalui truk. Jadi apa yang mereka kerjakan adalah menggunakan kapal skala kecil untuk mengantar LNG. Untuk penyimpanan. kami mendesain beberapa jenis ukuran untuk menyesuaikan dengan kebutuhan klien. Ukurannya sampai 16.000 meter kubik, kapasitas penyimpannnya pun bisa direalisasikan untuk di darat atau lepas pantai.
Kami bisa menyediakan yang sesuai keekonomian. Regasifikasi unit kami bisa berukuran kecil sekitar 125 MMscfd. Kami menargetkan proyek kami 40% lebih kecil dari capex dengan proyek yang sama.
Di mana proyek yang sudah dan sedang berjalan di Asia?
zAG&P berbisnis di LNG sejak 3 tahun terakhir. Kami sebagai pabrikasi, kami telah membangun modul untuk base load dan kilang pencairan gas alam, kilang pencairan gas yang besar, tetapi sekarang kita bergerak ke pengembang dan penjualan kami.
Bisnis Indonesia, Page-30, Friday, August 4, 2017
No comments:
Post a Comment