Gas Gresik Sale Price US $ 7

PT Pertamina and Perusahaan Listrik Negara (PLN) finally agreed on the selling price of Tiung Biru (JTB) gas field of US $ 7, G per mmbtu, flat during the contract. The project with an investment value of US $ 1.55 billion will begin soon.

This was conveyed by Vice Minister of Energy and Mineral Resources of Arcandra Tahar in Jakarta on Tuesday at the signing of head of agreement (HoA) gas supply of JTB gas field for PLN Gresik Region and Evaluation of first semester performance in oil and gas sector.

"In 2017 marathon we are well guarded for JTB project can be executed immediately," said Arcandra

Arcandra revealed several other important decisions have also been successfully agreed upon. Among other things, JTB gas relocation to Pertamina, JTB gas price determination to PLN Gresik Region, split change of profit sharing contract of Pertamina EP Cepu JTB project, and transfer of field from Exxon by Pertamina EP Cepu.

In addition, the important decision of this HOA is to transfer the field from Exxon Cepu by Pertamina EP Cepu so that Pertamina controls 90% of participating interest and the remaining 10% will be controlled by the region.

Then there is the efficiency of Capital Expenditure (capex) or investment cost from US $ 2.1 billion to US $ 1.5 billion so that the state oil and gas contractor's revenue becomes better.

"This is a great achievement," said Arcandra.

The JTB field with approximately investment will produce 330 mmscfd of gas with sales of 172 mmscfd for 16 years (plateu). Of the 172 mmscfd utilization of the gas, 100 mmscfd will be distributed to PLN Gresik Region at a price of US $ 7.6 per mmbtu flat during the contract period, and 72 mmscfd for industries in Central Java and East Java.

Gas from JTB field will be connected with Gresik-Semarang pipeline along 267 km with diameter 28 inch. Pipe Gresik-Semarang with an investment of approximately US $ 515 million is planned to be completed by 2018.

IN INDONESIA

Harga Jual Gas Gresik US$ 7

PT Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) akhirnya menyepakati harga jual gas bumi lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) sebesar US$7,G per mmbtu, flat selama kontrak. Proyek dengan nilai investasi sebesar US$ 1,55 miliar itu pun akan segera dimulai.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar di Jakarta, Selasa, pada acara penandatanganan head of agreement (HoA) pasokan gas bumi lapangan gas JTB untuk PLN Wilayah Gresik dan Evaluasi kinerja semester I bidang migas.

“Tahun 2017 ini secara maraton kita kawal dengan baik agar proyek JTB bisa segera dieksekusi," ujar Arcandra

Arcandra mengungkapkan beberapa keputusan penting yang lain juga telah berhasil disepakati. Antara lain, relokasi gas JTB ke Pertamina, penetapan harga gas JTB ke PLN Wilayah Gresik, perubahan split kontrak bagi hasil Pertamina EP Cepu proyek JTB, dan alih kelola lapangan dari Exxon oleh Pertamina EP Cepu.

Selain itu, keputusan penting dari HOA ini adalah alih kelola lapangan dari Exxon Cepu oleh Pertamina EP Cepu sehingga Pertamina menguasai 90% participating interest dan 10% selebihnya akan dikuasai daerah.

Lalu adanya efisiensi Capital Expenditure (capex) atau biaya investasi dari US$ 2,1 miliar menjadi US$ 1,5 miliar sehingga penerimaan migas bagian negara dan kontraktor menjadi lebih baik. 

“ini capaian besar," tegas Arcandra.

Lapangan JTB dengan investasi sekitar akan memproduksikan gas sebesar 330 mmscfd dengan penjualan sebesar 172 mmscfd selama 16 tahun (plateu). Dari 172 mmscfd pemanfaatan gas tersebut, 100 mmscfd akan disalurkan ke PLN Wilayah Gresik dengan harga US$7,6 per mmbtu flat selama masa kontrak, dan 72 mmscfd untuk industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gas dari lapangan JTB akan terkoneksi dengan pipa Gresik-Semarang sepanjang 267 km dengan diameter 28 inci. Pipa Gresik-Semarang dengan investasi sekitar US$ 515 juta direncanakan selesai pada 2018.

Media Indonesia, Page-18, Wednesday, August 9, 2017