Although the price of crude oil began to improve this year, the realization of oil and gas investment in the first half of 2017 is only US $ 4.8 billion or 21.62 percent of this year's target of US $ 22.2 billion.
Oil and gas investment during the first half of this year was US $ 4.4 billion consisting of downstream sector of US $ 820 million and upstream of US $ 13.8 billion. The price of crude oil this year is more than US $ 45 per barrel compared to last year at US $ 40 per barrel.
Director General of Oil and Gas Bmni of the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) Ego Syahrial said
That oil and gas investment is dominated by the upstream sector. Oil and gas investment trends consist of 80% of the upstream sector and 20% is contributed and he projects that oil and gas investment realization until the end of this year is only US $ 13 billion or 58.56% of the target of US $ 22.2 billion.
Meanwhile, oil and gas investment realization last year was US $ 12.74 billion. One of the downstream investment of oil and gas is gas pipeline network. The construction of city gas network along 59,809 home connections (SR) this year is still running despite the target Is smaller than the previous proposal of 100,000 SR.
In addition, other projects such as the construction of gas transmission pipes of Gresik-Semarang have now finished 60%. Gresik-Semarang gas pipe with a length of 267 km was built by PT Pertamina Gas.
"My estimation is that [oil and gas investment realization] is not far from last year," he said after giving the performance presentation of oil and gas sector in the first semester / 2017, Tuesday (8/8).
He acknowledges that some downstream project assumptions such as the construction of pipes and refineries are supposed to enter The groundbreaking stage actually takes a longer process. Thus, the downstream sector has not been able to contribute significantly to the investment outcome.
He hopes that the refinery development master program (RDMP) and new refinery projects will be up and running soon. Currently, refinery revitalization projects are under way, such as Balikpapan Refinery RDMP, Cilacap Refinery, Dumai Refinery, and Balongan Refinery. Meanwhile, the construction of a new refinery, Bontang Refinery and Tuban Refinery is still under review.
"Downstream sector pipes alongside refineries. Refinery is not not programmed. Both RDMP and grass root, "he said.
For the upstream sector of oil and gas, he hopes that the auction of work areas held this year can be demanded by business actors. The government has received 15 bidding documents that contractors have proposed to nine work areas from 10 work areas offered.
STATE RECEIPTS
He is optimistic that the target of state revenue and oil and gas sector this year can be achieved along with the realization of production projection Ready to sell or lifting oil and gas.
The government is targeting state revenue from oil and gas this year at Rp 105.5 trillion. Meanwhile, the realization of oil and gas revenue in the first half of this year reached Rp 69.4 trillion or 65.78% of the target
"Optimistic [target of oil and gas revenues, hopefully 85% we can this," he said.
On the same occasion, Deputy Head of Special Unit for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) Sukandar said that some oil and gas projects are expected to increase the investment target achievement until the end of this year.
Some of the projects that were relied on were the development of Indonesian Deepwater Development (IDD) from Gendalo and Gehem Field which is currently in the process of preparing the cost of conducting a HE end engineering design (FEED).
In addition, the construction of a liquefied natural gas / LNG Train III refinery project entering the construction phase is expected to contribute to oil and gas investment targets. Other activities that also contribute to the investment, namely the drilling of wells in the Mahakam Block.
Although the trend of tightening investment is still running because oil prices have not recovered, there are several oil and gas projects Can still be realized this year.
"All Contract Cooperation contractors (KKKS) are tightening their belts, but there is still investment."
EMR Deputy Minister of Energy Arcandra Tahar wants oil and gas production to survive despite a slowing trend in investment in the sector. The continued level of oil and gas production, according to him, provides added value even if the invested capital is smaller.
"The investment should not be seen from the figure, but the output is," he said.
Meanwhile, the government is preparing a number of measures to anticipate the auction of oil and gas blocks of lonely demand in recent years as the price of crude oil diminishes. Contractors can not be forced to invest when low crude oil prices.
Earlier, ESDM Minister Ignatius Jonan said that the auction of oil and gas blocks that are quiet enthusiasts in 2016 and the first half of this year is strongly influenced by the low price of oil. It forced the contracting contractors to consolidate to find new ways to conduct more efficient exploration and production activities.
IN INDONESIA
lnvestasi Minyak & Gas Bumi Masih Lesu
Kendati harga minyak mentah mulai membaik pada tahun ini, realisasi investasi minyak dan gas bumi pada semester I/2017 hanya US$ 4,8 miliar atau 21,62% dari target tahun ini US$ 22,2 miliar.
lnvestasi migas selama paruh pertama tahun ini US$ 4,4 miliar itu terdiri atas sektor hilir US$ 820 juta dan hulu US$ 13,8 miliar. Harga minyak mentah pada tahun ini rerata lebih dari US$45 per barel baik dibandingkan dengan tahun lalu sekitar US$ 40 per barel.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bmni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM] Ego Syahrial mengatakan bahwa investasi migas memang didominasi oleh sektor hulu. Tren investasi minyak dan gas bumi terdiri atas 80% sektor hulu dan 20% disumbang dan dia memproyeksikan, realisasi investasi migas hingga akhir tahun ini hanya US$ 13 miliar atau 58,56% dari target US$ 22,2 miliar.
Sementara itu, realisasi investasi migas pada tahun lalu US$ 12,74 miliar. Salah satu investasi hilir migas adalah jaringan pipa gas. Proyek pembangunan jaringan gas kota sepanjang 59.809 sambungan rumah (SR) pada tahun ini masih berjalan meskipun target tersebut lebih kecil dari usulan sebelumnya 100.000 SR.
Selain itu, proyek lain seperti pembangunan pipa gas transmisi mas Gresik-Semarang kini telah selesai 60%. Pipa gas Gresik-Semarang dengan panjang 267 km itu dibangun oleh PT Pertamina Gas.
“Perkiraan saya, [realisasi investasi migas] tidak jauh dari tahun lalu,” ujarnya usai memberikan paparan capaian kinerja sektor migas semester I/2017, Selasa (8/8).
Dia mengakui bahwa beberapa asumsi proyek di hilir seperti pembangunan pipa dan kilang yang seharusnya memasuki tahap groundbreaking justru memakan proses lebih panjang. Dengan demikian, sektor hilir belum bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap capaian investasi.
Dia berharap agar proyek penambahan kapasitas kilang (refinery development master program/RDMP) dan kilang baru bisa segera berjalan. Saat ini, proyek revitalisasi kilang sedang berjalan, seperti RDMP Kilang Balikpapan, Kilang Cilacap, Kilang Dumai, dan Kilang Balongan. Sementara itu, pembangunan kilang baru, yaitu Kilang Bontang dan Kilang Tuban masih dalam proses kajian.
“Sektor Hilir pipa bersama kilang. Kilang bukannya tidak berprogres. Baik RDMP maupun grass root [kilang baru] ,” katanya.
Untuk sektor hulu migas, dia berharap agar lelang wilayah kerja yang digelar pada tahun ini bisa diminati pelaku usaha. Pemerintah telah menerima 15 dokumen lelang yang telah diajukan kontraktor terhadap sembilan wilayah kerja dari 10 wilayah kerja yang ditawarkan.
PENERIMAAN NEGARA
Dia optimistis, target penerimaan negara dan sektor migas pada tahun ini bisa tercapai seiring dengan terealisasinya proyeksi produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi.
Pemerintah menargetkan penerimaan negara dari migas pada tahun ini Rp 105,5 triliun. Sementara itu, realisasi penerimaan migas pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp 69,4 triliun atau 65,78% dari target
”Optimistis [target penerimaan migas, semoga 85% kita dapat ini,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar mengatakan bahwa beberapa proyek migas diharapkan bisa menaikkan capaian target investasi hingga akhir tahun ini.
Beberapa proyek yang diandalkan itu antara lain pengembangan Indonesian Deepwater Development (IDD) dari Lapangan Gendalo dan Gehem yang saat ini masih dalam proses penyusunan biaya untuk melakukan kajian prapendefinisian proyek (hont end engineering design/FEED).
Selain itu, proyek pembangunan kilang gas alam cair/LNG Train III Tangguh yang memasuki tahap konstruksi diharapkan agar berkontribusi terhadap target investasi migas. Kegiatan lain yang juga berkontribusi terhadap investasi, yakni pengeboran sumur di Blok Mahakam.
Meskipun tren pengetatan investasi masih berjalan karena harga minyak belum pulih, ada beberapa proyek migas yang masih bisa direalisasikan pada tahun ini.
“Semua kontraktor kontrak Kerja Sama (KKKS) mengetatkan ikat pinggang, tetapi tetap ada investasi."
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menginginkan agar produksi migas bisa tetap bertahan meskipun ada tren perlambatan penanaman modal di sektor tersebut. Tetap bertahannya tingkat produksi migas, menurutnya, memberikan nilai tambah meskipun modal yang ditanamkan lebih kecil.
"Investasi itu jangan dilihat dari angkanya, tetapi output-nya,” katanya.
Sementara itu, pemerintah sedang menyiapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi lelang blok minyak dan gas bumi yang sepi peminat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meredupnya harga minyak mentah. Para kontraktor tidak bisa dipaksa untuk berinvestasi di saat rendahnya harga minyak mentah.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan bahwa Ielang blok migas yang sepi peminat pada 2016 dan pertengahan pertama tahun ini sangat dipengaruhi oleh rendahnya harga minyak. Hal itu memaksa kontraktor kontrak kerja sama melakukan konsolidasi hingga menemukan cara baru melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi yang lebih efisien.
Bisnis Indonesia, Page-34, Wednesday, August 9, 2017
No comments:
Post a Comment