google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Operation of Gresik-Semarang Pipeline Delay - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Saturday, August 12, 2017

Operation of Gresik-Semarang Pipeline Delay



PT Pertamina stated that the operation of the Gresik-Semarang transmission pipeline can only be done in mid 2018, withdraw from the initial estimate by the end of this year. The difficulty of land acquisition becomes the bottleneck of this project.

Director of Gas Pertamina Yenny Andayani said, schedule on stream or start production of Field Jambaran-Tiung Biru in 2020-2021 does not interfere with the completion of Pipe Gresik-Semarang. Construction of this pipe continues to run as usual.

"Pipe Gresik-Semarang mid-2018 is finished," her said in Jakarta, Tuesday (8/8).

Public Relation and CSR Manager of PT Pertamina Gas (Pertagas) Hatim Ilwan added that the pipeline will be completed next year due to the completion of land acquisition. The reason, for engineering, procurement and construction (EPC) progress has actually reached 84%.

"EPC is already 84%, but because the land acquisition has not been completed, can not be connected pipe," her said.

He explained that in the initial plan, most or more than 50% of the Gresik-Semarang Pipe line along 266.26 kilometers (km) uses the railway line. In reality, a passable railway can not be that long and it has to change its course through residential areas.

"It should be noted that the Gresik-Semarang Pipe is composed mostly through settlements. So we have to negotiate carefully because it agrees with people per person, "Hatim said.

Changing the pipeline becomes unavoidable. When some residents objected to a gas pipeline or no agreement was reached in the negotiations, a change of course had to be made. Likewise later the pipeline must cut the road or river, path changes are also required.

"If there is a reroute, it will take time," her said.

Any change in path acknowledged by Hatim will alter the required investment costs. But this cost increase is not significant. Previously, it is estimated that the investment value of Pipe Gresik-Semarang is Rp 250 million.

Hatim promised, it will complete the land acquisition of this pipeline project by the end of this year. Because the Pertagas team continues to accelerate the process of land acquisition. It is optimistic Pipa Gresik-Semarang can be completed in mid-2018.

"We make sure the construction of Gresik-Semarang Pipe is completed before the Jambaran-Tiung Biru Project," he said

The Gresik-Semarang pipeline with a capacity of 500 million stands cubic feet per day / mmscfd is designed to drain gas from the Jambaran-Tiung Biru field to PT PLN's power plant in Gresik, East Java.

IN INDONESIA

Pengoperasian Pipa Gresik-Semarang Mundur


PT Pertamina menyatakan pengoperasian pipa transmisi Gresik-Semarang baru bisa dilakukan pada pertengahan 2018, mundur dari perkiraan awal pada akhir tahun ini. Sulitnya pembebasan lahan menjadi hambatan proyek ini.

Direktur Gas Pertamina Yenny Andayani menuturkan, jadwal on stream atau mulai produksinya Lapangan Jambaran-Tiung Biru pada 2020-2021 tidak mengganggu penyelesaian Pipa Gresik-Semarang. Konstruksi pipa ini terus berjalan seperti biasa. 

“Pipa Gresik-Semarang pertengahan 2018 sudah jadi,” kata dia di Jakarta, Selasa (8/8).

Public Relation and CSR Manager PT Pertamina Gas (Pertagas) Hatim Ilwan menambahkan, pipa akan dapat diselesaikan tahun depan karena belum selesainya pembebasan lahan. Pasalnya, untuk progres rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurernent and construction/ EPC) sebenarnya sudah mencapai 84%. 

“EPC itu sudah 84%, tetapi karena pembebasan lahan belum selesai, belum bisa disambung pipanya ,” kata dia.

Dijelaskannya, pada rencana awal, sebagian besar atau lebih dari 50% dari jalur Pipa Gresik-Semarang sepanjang 266,26 kilometer (km) menggunakan jalur kereta api. Realitanya, jalur kereta api yang dapat dilewati tidak bisa sepanjang itu dan pihaknya harus mengubah jalur melewati wilayah pemukiman.

“Harus diperhatikan bahwa Pipa Gresik-Semarang secara komposisi banyak melewati pemukiman. Sehingga kami harus negosiasi secara hati-hati karena bersepakat dengan orang per orang," kata Hatim.

Perubahan jalur pipa menjadi tidak terhindarkan. Ketika sebagian warga keberatan dilewati pipa gas atau tidak tercapai kesepakatan dalam negosiasi, perubahan jalur harus dilakukan. Begitu juga kemudian jalur pipa harus memotong jalan atau sungai, perubahan jalur juga diperlukan.

“Kalau ada reroute, pasti membutuhkan waktu,” ujarnya.

Adanya perubahan jalur diakui Hatim akan mengubah biaya investasi yang dibutuhkan. Namun kenaikan biaya ini tidak signifikan. Sebelumnya diperkirakan nilai investasi Pipa Gresik-Semarang sebesar Rp 250 juta.

Hatim menjanjikan, pihaknya akan merampungkan pembebasan lahan proyek pipa ini pada akhir tahun ini. Pasalnya, tim Pertagas terus mempercepat proses pembebasan lahan ini. Pihaknya optimis Pipa Gresik-Semarang dapat selesai pada pertengahan 2018.

“Kami pastikan pembangunan Pipa Gresik-Semarang selesai sebelum Proyek Jambaran-Tiung Biru,” tuturnya

Pipa Gresik-Semarang berkapasitas 500 million standrd cubic feet per day/mmscfd didesain untuk mengalirkan gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru ke pembangkit listrik milik PT PLN di Gresik, Jawa Timur.

Investor Daily, Page-23, Friday, August 11, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel