Official Oil and Gas Field Working Facilities Started.
The construction of gas processing facilities / GPF oil and gas project in Jambaran - Tiung Biru Field (JTB) in Bandungrejo Village, Ngasem District, Bojonegoro begins. Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM), Ignatius Jonan marked the beginning of physical work by laying the first stone, Monday afternoon (25/9/17).
The laying of the first stone is an important step to mark the start of the JTB Project whose production capacity reaches 330 million standard cubic feet per day (MMSCFD). It is estimated that the state revenue from this project until the contract is completed in 2035 reaches US $ 3.61 billion or more than Rp 48 trillion.
"In addition to state revenues, this project will have multiple effects for regional and national economies," said Ignatius.
The absorption of manpower in JTB Field is estimated to reach 6,000 more people during the construction period. While all gas production in JTB will be used for domestic needs.
The details of 100 MMSCFD are allocated to Pertamina, which then goes to PLN for electricity needs in East and Central Java. The ESDM Minister was present at the JTB field welcomed by the Bojonegoro District Leadership Communication Forum, the Pertamina board of directors and the surrounding community. Minister of EMR left Bojonegoro at around 16.00 WIB by road with guarded by police officers.
IN INDONESIA
Menteri ESDM Letakkan Batu Pertama
Pengerjaan Fasilitas Lapangan Migas J-TB Resmi Dimulai.
Pengerjaan konstruksi gas processing facilities/GPF proyek migas Lapangan Jambaran - Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro dimulai. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menandai mulainya pengerjaan fisik dengan melakukan peletakan batu pertama, Senin siang (25/9/17).
Peletakan batu pertama ini merupakan tahapan penting untuk menandai dimulainya Proyek JTB yang kapasitas produksinya mencapai 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Diperkirakan penerimaan negara dari proyek ini sampai kontrak selesai tahun 2035 mendatang mencapai US$ 3,61 miliar atau lebih dari Rp 48 triliun.
"Selain penerimaan negara, proyek ini akan memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah maupun nasional," kata Ignasius.
Penyerapan tenaga kerja di Lapangan JTB ini diperkirakan mencapai 6.000 orang lebih dalam masa pengerjaan konstruksi. Sementara seluruh produksi gas di JTB ini akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.
Rinciannya sebesar 100 MMSCFD diperuntukkan ke Pertamina, yang kemudian dialirkan ke PLN untuk kebutuhan listrik di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menteri ESDM hadir di lapangan JTB disambut oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bojonegoro, jajaran direksi Pertamina serta masyarakat sekitar. Menteri ESDM meninggalkan Bojonegoro sekitar pukul 16.00 WIB melalui jalur darat dengan dikawal ketat aparat kepolisian.
Harian Bangsa, Page-9, Tuesday, Sept 26, 2017
No comments:
Post a Comment