google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Discusses Tuban Refinery with Rosneft - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Complete Graphic Design Course™

Monday, September 18, 2017

Pertamina Discusses Tuban Refinery with Rosneft



In the last week, surprisingly China's oil and gas company, CEFC China Energy Co. bought 14.16% of Russia's largest oil company, Rosfnet. The value of the share purchase reached US $ 9 billion. Purchase of shares is allegedly increasingly cementing the hubugan China and Russia. 

     But what is the fate of the Tuban refinery project which is a joint venture between PT Pertamina and Rosneft? Adiatma Sardjito, Corporate Communications VP of Pertamina does not want much comment on the continuation of the Tuban Refinery project plan after the acquisition of Rosneft shares by China Energy.

He did not explain the impact of Rosneft's share ownership on the construction of the Tuban refinery. Adiatma just made sure that the discussion on the construction of the Tuban refinery continues.

"Still in the discussion, later if there is updatenya akan dikabari," said Adiatma

So far, Pertamina has failed to complete the completion of the feasibility study phase. To enter the next stage of engineering packet, Rosneft and Pertamina must form a Joint Venture Company first. Pertamina is in the process of forming JV Co with Pertamina's share of 55% and Rosneft at 45%.

It is targeted this year that JV Co can be established so that the construction of Tuban refinery can enter the engineering packet stage up to PID and EPC. In parallel, Pertamina is also discussing the land issue with the Ministry of Environment and Forestry (KLHK) for land acquisition in Tuban. Pertamina itself has signed a Memorandum of understanding (Mou) of 60 hectares of land owned by KLHK in Tuban in January.

On the other hand, Pertamina has also agreed with Rosneft teekait issue offtaker Tuban refinery. Rosneft is finally willing to be off taker of Tuban refineries. If everything goes smoothly, Pertamina also believes the construction of Tuban refinery can
finished in 2024.

IN INDONESIA

Pertamina Bahas Kilang Tuban dengan Rosneft


Pada pekan lalu, secara mengejutkan perusahaan migas asal China, CEFC China Energy Co. membeli 14,16% saham perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosfnet. Nilai dari pembelian saham tersebut mencapai US$ 9 miliar. Pembelian saham tersebut disinyalir semakin mengokohkan hubugan China dan Rusia. Namun bagaimana nasib proyek Kilang Tuban yang merupakan kerjasama antara PT Pertamina dan Rosneft? Adiatma Sardjito, VP Corporate Communication Pertamina belum mau banyak komentar mengenai kelanjutan rencana proyek Kilang Tuban pasca akusisi saham Rosneft oleh China Energy. 

Dia tidak menjelaskan dampak perubahan kepemilikan saham Rosneft terhadap pembangunan Kilang Tuban. Adiatma hanya memastikan hahwa pembahasan mengenai pembangunan kilang Tuban terus berlanjut. 

"Masih dalam pembahasan, nanti kalau sudah ada updatenya akan dikabari," ujar Adiatma 

Sejauh ini Pertamina mencacat pembangunan Kilang Tuban sudah mencapai penyelesaian tahap feasibility study. Untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu engineering packet, Rosneft dan Pertamina harus membentuk Joint Venture Company terlebih dahulu. Pertamina pun sedang dalam proses pembentukan JV Co dengan share Pertamina sebesar 55% dan Rosneft sebesar 45%. 

Ditargetkan tahun ini JV Co sudah bisa terbentuk sehingga pembangunan Kilang Tuban bisa masuk tahapan engineering packet hingga PID dan EPC. Secara pararel, Pertamina juga sedang membahas masalah lahan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pembehasan lahan di Tuban. Pertamina sendiri telah melakukan penandatanganan Memorandum of understanding (Mou) penggunaan lahan milik KLHK sebesar 60 hektar di wilayah Tuban pada Januari lalu.

Di sisi lain, Pertamina juga telah bersepakat dengan Rosneft teekait masalah offtaker kilang Tuban. Rosneft akhirnya bersedia menjadi off taker kilang Tuban. Jika semuanya berjalan mulus, Pertamina pun yakin pembangunan Kilang Tuban bisa
selesai pada 2024.

Harian Bangsa, Page-9, Monday, Sept 18, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel