Petronas Carigali Indonesia Limited will soon be drilling two oil and gas wells in Bukit Tua Square, Ketapang Block to increase crude oil and 15,000 barrels per day to 20,000 barrels per day.
In addition, Petronas as the manager of the North Madura II Block also added one well for exploration. The Bukit Tua field is the largest upstream oil and gas project of Petronas in Indonesia. Investment in the oil and gas block reached US $ 800 million.
In Ketapang Block, Petronas becomes operator with 80% ownership. Meanwhile, 20% of the shares are held by PT Saka Ketapang Perdana, a subsidiary of PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Senior Maneger Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Indonesia Andiono Setiawan said that his office has installed drilling tool (rig) in Bukit Tua field recently.
The Malaysian company targets oil and gas wells to operate this year. From data from SKK Migas, the investment fund for the two wells reached US $ 80 million.
"The addition of two new wells aims to increase production from 15,000 BOPD [barrel oil per day] to 20,000 BOPD. Yesterday, rig tools have been imported to the location of drilling, "he said, Tuesday (5/9).
Andiono explained, for exploration drilling in North Madura II, it added one well for exploration. However, he still has not explained in detail about it, since the oil and gas working area is still exploratory or not berkordatsi.
In addition to managing the Ketapang Block, Petronas has the right to participate in several Indonesian Migas Working Areas. For example Natuna Sea A working area of 15%. The gas company also controls 80% stake in Muriah Block.
Muriah Block-Petronas
IN INDONESIA
Petronas Tambah 3 Sumur Produksi
Petronas Carigali Indonesia Limited akan segera melakukan pengeboran dua sumur minyak dan gas bumi di Lapangan Bukit Tua, Blok Ketapang untuk meningkatkan minyak mentah dan 15.000 barel per hari menjadi 20.000 barel per hari.
Selain itu, Petronas selaku pengelola Blok North Madura II juga menambah satu sumur untuk eksplorasi. Lapangan Bukit Tua merupakan proyek hulu migas terbesar Petronas di Indonesia. Investasi di blok migas itu mencapai US$ 800 juta.
Di Blok Ketapang, Petronas menjadi operator dengan kepemilikan saham 80%. Sementara itu, 20% saham dipegang oleh PT Saka Ketapang Perdana, anak Usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Senior Maneger Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Indonesia Andiono Setiawan mengatakan bahwa pihaknya telah memasang alat pengeboran (rig) di Lapangan Bukit Tua belum lama ini.
Perusahaan asal Malaysia itu menargetkan sumur migas tersebut bisa beroperasi pada tahun ini. Dari data SKK Migas, dana investasi untuk dua sumur tersebut mencapai US$ 80 juta.
“Penambahan dua sumur baru ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dari 15.000 BOPD [barrel oil per day] mejadi 20.000 BOPD. Kemarin, alat rig sudah didatangkan ke lokasi pengeboran,” katanya, Selasa (5/9).
Andiono menjelaskan, untuk pengeboran eksplorasi di North Madura II, pihaknya menambah satu sumur untuk eksplorasi. Hanya saja, dia masih belum menjelaskan secara rinci tentang hal itu, mengingat wilayah kerja migas tersebut masih berstatus eksplorasi atau belum berporduksi.
Selain mengelola Blok Ketapang, Petronas jugas memegang hak partisipasi di beberapa Wilayah Kerja migas Indonesia. Misalnya Wilayah kerja Natuna Sea A sebesar 15%. Perusahaan gas itu juga menguasai 80% saham di Blok Muriah.
Bisnis Indonesia, Page-28, Thursday, Sept 7, 2017
No comments:
Post a Comment