PGN Asks Gas Allocation from Pertamina

PT Perusahaan Gas Negara hopes to get gas supply from Jambaran-Tiung Biru Field, Cepu Block about 60 million cubic feet per day. President Director of Perusahaan Gas Negara Joni Triananda Hasjim admitted that his party has expressed his desire to absorb gas from the Jambaran-Tiung Biru field to the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Ignasius Jonan.

He hopes to get 50 million cubic feet of gas per day (MMscfd) up to 60 MMscfd which will be distributed to industrial, household, commercial, and transportation consumers. The company has a gas distribution network in Gresik, Probolinggo, Mojokerto, and Surabaya.

"Our hope is 50, 60 [MMscfd] we are ready because our network exists from Gresik to Probolinggo, Mojokerto to Surabaya. In terms of infrastructure, we are ready in addition to electricity, "he said, Monday (25/9).

He considered that the gas allocation from the gas field located in Bojonegoro, East Java could increase PGN gas distribution in East Java. The first gas production projection operated by PT Pertamina EP Cepu was in 2021, in line with the increasing demand for gas in East Java and could be an opportunity to increase gas distribution.

PGN is working on the Gresik-Lamongan-Tuban gas pipeline project and its network in Pasuruan. According to him, the construction of pipeline infrastructure must be built first without having to wait for the emergence of gas demand. The reason, there is a gap of about 5 years between infrastructure development and the growth of the market.

For example, on the South Sumatra West Java (SSWJ) pipeline project, new gas consumers emerge 4 ~ 5 years after the pipeline is built. In the first semester of 2017, PGN has a PGN gas pipeline infrastructure of 7.337 km or an increase of 1.7% compared to the achievement in the first semester of 2010/2012 along 7,212 km.

PGN supplies natural gas to 1,659 large industries and power plants, 1,928 commercial customers such as hotels, restaurants, hospitals and small and medium enterprises (SMEs) as well as 170,094 household customers spread across North Kalimantan and Papua. From those customers, during the period of January-June 2017, PGN managed natural gas of 1,470 MMscfd down compared to the same period last year 1,613 MMscfd.

In detail, the volume of distribution gas is 749 MMscfd and transmission of 721 MMscfd contributed by PGN and its subsidiaries PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) and PT Kalimantan Jawa Gas (KJG). Jobi assessed that the government needs infrastructure in many areas either in the form of gas pipeline or storage and regasification facilities.

In addition to pipes, the company manages and distributes natural gas for transportation to 10 gas refueling stations (SPBG) and four mobile refueling units (MRU). President Director of PT Pertamina Elia Massa Manik said that Pertamina through its subsidiary, PT Pertamina Gas (Pertagas), is completing the construction of 267 km of Gresik-Semarang gas transmission line. Physical construction has now reached 85%.

IN INDONESIA

PGN Minta Alokasi Gas dari Pertamina

PT Perusahaan Gas Negara berharap agar bisa mendapatkan pasokan gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Blok Cepu sekitar 60 juta kaki kubik per hari. Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Jobi Triananda Hasjim mengaku bahwa pihaknya telah menyampaikan keinginannya untuk menyerap gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Dia berharap agar bisa mendapatkan gas sebanyak 50 juta kaki kubik per hari (MMscfd) hingga 60 MMscfd yang akan didistribusikan kepada konsumen industri, rumah tangga, komersial hingga transportasi. Pasalnya, perseroan telah memiliki jaringan distribusi gas di Gresik, Probolinggo, Mojokerto, dan Surabaya.

“Harapan kita ya 50, 60 [MMscfd] kita siap karena jaringan kita ada dari Gresik sampai Probolinggo, Mojokerto ke Surabaya. Dari sisi infrastruktur, kita siap selain untuk listrik ya,” ujarnya, Senin (25/9).

Dia menilai bahwa alokasi gas dari lapangan gas yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur itu bisa menambah penyaluran gas PGN di Jawa Timur. Proyeksi produksi pertama lapangan gas yang dioperasikan oleh PT pertamina EP Cepu itu pada 2021, sejalan dengan kebutuhan gas di Jawa Timur yang sudah naik dan bisa menjadi peluang peningkatan distribusi gas.

PGN sedang mengerjakan proyek pengembangan pipa gas Gresik-Lamongan-Tuban dan jaringan di Pasuruan. Menurutnya, pembangunan infrastruktur pipa harus dibangun lebih dulu tanpa harus menanti munculnya permintaan gas. Alasannya, terdapat jeda sekitar 5 tahun antara pembangunan infrastruktur dan tumbuhnya pasar. 

Sebagai contoh pada proyek pipa South Sumatera West Java (SSWJ), konsumen gas baru bermunculan 4~5 tahun setelah pipa dibangun. Pada semester I/2017, PGN memiliki infrastruktur pipa gas PGN sepanjang 7.337 km atau naik 1,7% dibandingkan dengan capaian pada semester 1/2016 sepanjang 7.212 km.

PGN memasok gas bumi ke 1.659 industri besar dan pembangkit listrik, 1.928 pelanggan komersial seperti hotel, restoran, rumah sakit, dan usaha kecil menengah (UKM) serta 170.094 pelanggan rumah tangga yang tersebar hingga Kalimantan Utara dan Papua. Dari pelanggan tersebut, selama periode Januari-Juni 2017, PGN mengelola gas bumi sebesar 1.470 MMscfd turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 1.613 MMscfd.

Rincinya, volume gas distribusi sebesar 749 MMscfd dan transmisi sebesar 721 MMscfd yang dikontribusikan oleh PGN dan anak perusahaan PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) dan PT Kalimantan Jawa Gas (KJG). Jobi menilai bahwa pemerintah membutuhkan infrastruktur di banyak wilayah baik berupa pipa gas maupun fasilitas penyimpanan dan regasifikasi. 

Selain pipa, perseroan mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk transportasi ke 10 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan empat mobile refueling unit (MRU). Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas (Pertagas), sedang menyelesaikan pembangunan pipa transmisi gas ruas Gresik-Semarang sepanjang 267 km. Konstruksi fisik kini telah mencapai 85%.

Bisnis Indonesia, Page-28, Wednesday, Sept 27, 2017