google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 PLN Auctioning 50 Floating Gas Floor Units - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Monday, September 25, 2017

PLN Auctioning 50 Floating Gas Floor Units



Power developers interested in working on FSRU but questioned about gas supply

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) opened the auction of floating storage regasification unit (FSRU). This terminal will be used to supply gas gas power plants (PLTG). PLN needs 50 FSRUs of jumbo and mini size.

As an illustration, the need for investment funds to build large-scale FSRU is approximately US $ 210 million per unit. Meanwhile, to build a mini FSRU needs around US $ 50 million. If calculated, the tender value of 50 units of mini FSRU could reach US $ 2.5 billion.

The number of FSRU needs is increased from PLN's initial plan to only three FSRU units in North Sumatra (Sumbagut), Muara Tawar Jakarta, and Gorontalo Sulawesi Selatan.

PT PLN's Strategic Procurement Director, Supangkat Iwan Santoso, stated that the 50 units of FSRU's construction plan is to adjust the power plants in central and eastern Indonesia. Like Belawan FSRU for North Sumatra 3 power plant.

"It may take around 50s of locations, small, mini LNG, small FSRU," said Iwan (22/9).

FSRU development will also adjust the floating storage LNG or hub to be built PLN. Because not all FSRU can directly process LNG. Special mini FSRU, gas supply will be obtained from LNG taken from LNG storage or hub.

"Later taken to a new hub deployed to a small ship to fill. Later each cluster has one hub. Example (FSRU) Bangka Belitung Pontianak hub, "said Iwan.

The gas supply itself will be obtained from the supply of Tangguh LNG Train 3 and Bontang LNG. If the supply of LNG is still lacking to meet the gas energy mix by 25% in 2025, then Iwan said, PLN will add LNG contract from Train 3 or Donggi Senoro.

PLN will not build 50 units of FSRU independently, but will take other parties. For example, the Gorontalo FSRU project is in the tender process. The FSRU tender will be separated by a tender for a power plant to be built in the region. At FSRU Gorontalo, PLN has a capacity of 20 (BBTUD). The FSRU is planned to be used for power plants, with less than 100 megawatts (MW) of electricity.

Besides FSRU Gorontalo, PLN will also auction Belawan FSRU. The difference is that the Belawan FSRU tender will be integrated with the power plant. electricity. There is also a tender for the FSRU Indonesia central project. Currently has entered the bidding process. The announcement is mid-November 2017.

FSRU Less economical

When PLN intensively build FSRU, Daily Chief of Indonesian Private Power Producers Association (APLSI) Arthur Simatupang reminded, electric developers interested in investing during supply is assured. He said domestic gas logistics is not as easy as coal.

"It needs an adequate pipeline distribution network from gas source to power plant," he said, Sunday (27/9).

He also stated that PLTG in remote areas is hard because it is difficult to reach gas sources. Although there is FSRU, there needs to be a gas supply commitment.

"Gas is cheaper than PLN and environmentally friendly, but constrained logistics side because its supply chain is still scarce, so the calculation is not economical" he said. In addition it needs additional LNG investment hub at several strategic points.

IN INDONESIA

PLN Melelang 50 Unit Terminal Gas Terapung


Pengembang listrik tertarik menggarap FSRU tetapi mempertanyakan soal pasokan gas

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka lelang pengadaan terminal gas terapung atau floating storage regasification unit (FSRU). Terminal ini akan dipakai untuk menyuplai gas pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). PLN butuh 50 FSRU ukuran jumbo dan mini.

Sebagai gambaran, kebutuhan dana investasi untuk membangun FSRU skala besar adalah sekitar US$ 210 juta per unit. Sementara, untuk membangun FSRU mini kebutuhan dana sekitar US$ 50 juta.  Jika dihitung, nilai tender dari 50 unit FSRU mini bisa mencapai US$ 2,5 miliar.

Jumlah kebutuhan FSRU tersebut bertambah dari rencana awal PLN hanya tiga unit FSRU yakni di Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Muara Tawar Jakarta, dan Gorontalo Sulawesi Selatan.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN, Supangkat Iwan Santoso menyatakan, rencana pembangunan 50 unit FSRU ini menyesuaikan pembangkit-pembangkit yang tersebar di Indonesia tengah dan Indonesia timur. Seperti FSRU Belawan untuk pembangkit listrik Sumut 3. 

"Mungkin butuh sekitar 50-an lokasi, kecil-kecil, mini LNG, FSRU-nya kecil," kata Iwan (22/9).

Pembangunan FSRU juga nantinya menyesuaikan floating storage LNG atau hub yang akan dibangun PLN. Pasalnya tidak semua FSRU bisa langsung memproses LNG. Khusus FSRU mini, pasokan gas akan didapat dari LNG yang diambil dari storage LNG atau hub. 

“Nanti dibawa ke hub baru disebar ke kapal kecil untuk mengisi. Nanti tiap kluster ada satu hub. Contoh (FSRU) Bangka Belitung hubnya Pontianak," kata Iwan.

Pasokan gasnya sendiri akan didapat dari pasokan LNG Train 3 Tangguh dan LNG Bontang. Jika pasokan LNG tersebut masih kurang untuk memenuhi bauran energi gas sebesar 25% pada 2025, maka Iwan bilang, PLN akan menambah kontrak LNG dari Train 3 atau Donggi Senoro.

PLN tidak akan membangun 50 unit FSRU tersebut secara mandiri, namun akan menggandeng pihak lain. Contohnya proyek FSRU Gorontalo yang sedang proses tender. Tender FSRU ini akan terpisah dengan tender pembangkit listrik yang akan dibangun di kawasan tersebut. Pada FSRU Gorontalo, PLN merancang berkapasitas 20 (BBTUD). FSRU ini rencananya akan digunakan untuk pembangkit, listrik berkapasitas kurang dari 100 Megawatt (MW).

Selain FSRU Gorontalo, PLN juga akan melelang FSRU Belawan. Bedanya, tender FSRU Belawan akan terintegrasi dengan pembangkit. listrik. Ada juga tender proyek FSRU Indonesia tengah. Saat ini sudah memasuki proses penawaran. Pengumumannya pertengahan November 2017.

FSRU Kurang ekonomis 

Saat PLN gencar membangun FSRU, Ketua Harian Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang mengingatkan, pengembang listrik tertarik berinvestasi selama suplai terjamin. Ia menyebut logistik gas dalam negeri tidak semudah batubara. 

"Perlu jaringan distribusi pipa yang memadai dari sumber gas ke pembangkit listrik," kata dia, Minggu (27/9).

Dia juga menyatakan, PLTG yang di daerah terpencil paling susah karena sulit terjangkau sumber gas. Meskipun ada FSRU, perlu ada komitmen pasokan gas. 

"Gas lebih murah dibandingkan PLN dan ramah lingkungan. Tapi terkendala sisi logistik karena supply chain-nya yang masih langka, sehingga hitungannya tidak ekonomis" kata dia. Selain itu perlu tambahan investasi LNG hub di beberapa titik strategis.

Kontan, Page-14, Monday, Sept 25, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel