PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) seems to seriously develop gas infrastructure. The state-owned company will develop seven liquified natural gas (LNG) terminals and a gas pipeline project.
According to the data, three of the seven LNG terminals are floating storage regasification units (FSRU). Its location in the northern part of Sumatra (Sumbagut), Muara Tawar Jakarta and Gorontalo South Sulawesi.
"For the FSRU has completed the feasibility study and procurement," explained I Made Suprateka, Head of Corporate Communications Unit of PLN confirmed the data.
In addition, PLN reviewed at least four floating storage facility (FSU) floating storage units (FSU) and one LNG terminal. The area they are aiming in the central part of Indonesia, Bangka Belitung, Pontianak, Nias, Maluku and Gresik. Four LNG storage is to ensure the availability of PLN's gas supply power supply. One source of gas supply from Tangguh Train III Papua and Marubeni.
Meanwhile, PLN's two gas pipelines project is located in Tanjung Batu, Riau. The status of the project is already contracted. The development of these projects will be through a tender scheme. Except, for the purchase of gas in the form of bussines to bussines (B2B). Therefore, PLN wants to find the cheapest price.
"For the value of investment and capacity we have to see the data first, later if there is new I submit," said Made.
Previously, Nicke Widyawati, Director of Strategic Procurement 1 PLN said, PLN is reviewing the construction of two FSRU in Sumbagut and Belawan. PLN built the FSRU because there are gas and steam power plants (PLTGU) units 3 and 4 in North Sumatra.
The reason PLN penetrated the gas business because it wants to get around the high cost of production (BPP) electricity. They confess, often get high gas prices from suppliers. One of them is natural gas supply in North Sumatera for Belawan PLTGU operation.
IN INDONESIA
PLN Kembangkan Tujuh Terminal LNG
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tampaknya serius mengembangkan infrastruktur gas. Perusahaan milik negara ini akan mengembangkan tujuh terminal gas alam cair atau liqufied natural gas (LNG) dan satu proyek pembangunan pipa gas.
Menurut data, tiga dari tujuh terminal LNG berupa fasilitas regasifikasi gas terapung atau floating storage regasification unit (FSRU). Lokasinya di kawasan Sumatera bagian utara (Sumbagut), Muara Tawar Jakarta dan Gorontalo Sulawesi Selatan.
"Untuk FSRU sudah menyelesaikan feasibility study dan pengadaan," terang I Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN membenarkan data tersebut.
Selain itu, PLN mengkaji sedikitnya empat pembangunan fasilitas penyimpanan LNG terapung alias floating storage unit (FSU) dan satu terminal LNG. Wilayah yang mereka bidik di kawasan Indonesia bagian tengah, Bangka Belitung, Pontianak, Nias, Maluku dan Gresik. Empat penyimpanan LNG tersebut untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku gas pembangkit listrik milik PLN. Salah satu sumber pasokan gas dari Tangguh Train III Papua dan Marubeni.
Sementara proyek dua jaringan pipa gas PLN ada di Tanjung Batu, Riau. Status dari proyek tersebut sudah dikontrak. Pembangunan proyek-proyek tadi akan melalui skema tender. Kecuali, untuk pembelian gas yang berupa bussines to bussines (B2B). Sebab, PLN ingin mencari harga termurah.
"Untuk nilai investasi dan kapasitasnya kami harus lihat datanya dulu, nanti kalau sudah ada baru saya sampaikan,“ kata Made.
Sebelumnya, Nicke Widyawati, Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN bilang, PLN sedang mengkaji pembangunan dua FSRU di Sumbagut dan Belawan. PLN membangun FSRU itu karena ada pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) unit 3 dan 4 di Sumatera Utara.
Adapun alasan PLN merambah bisnis gas karena ingin menyiasati tingginya Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik. Mereka mengaku, kerap memperoleh harga gas yang tinggi dari pemasok. Salah satunya pasokan gas bumi di wilayah Sumatera Utara untuk operasional PLTGU Belawan.
Kontan, Page-18, Wednesday, Sept 13, 2017
No comments:
Post a Comment