google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 SKK Migas Visits Pondok Pesantrem Tebuireng - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Thursday, September 28, 2017

SKK Migas Visits Pondok Pesantrem Tebuireng



Special Unit for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) held a public lecture at KH Yusuf Hasyim Hall, Pondok Pesantren (PP) Tebuireng Jombang, Wednesday (27/9). Hundreds of participants attended the public lecture. They are students and lecturers Unhasy (Hasyim Asy'ari University), as well as students of Tebuireng.

Also present were the guardians of Pustok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid or Gus Sholah, while one of the speakers was the Head of Representative of SKK Migas Java Bali and Nusa Tenggara (Jabanusa), Ali Masyhar.

Students seem enthusiastic to follow the classroom. Evidently a number of questions from them coloring the running of the forum. Similarly, the santri who attended the event. They follow the lecture from the end until the end. Ali Masyhar said, in general, oil and gas is one of the wealth of natural resources owned by Indonesia and East Java in particular. Therefore, the public must know about the natural resources.

"So we held this public lecture, so that people know how the condition of oil and gas and what kind of management. This must be known by the students as a young generation, "said Ali Masyhar.

Ali added, speaking the East Java context, can not be separated from the culture of nahdliyin and santri. Therefore, santri should know the wealth of natural resources in the area.

"Well, about santri, pesantren Tebuireng is an icon in East Java. Hence in the general lecture we present a competent speaker in his field. Primarily about oil and gas management and its rules, "he said.

The caretaker of Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid has a view, general lecture on oil and gas is very important for santri and students. Because so far they are still blind about the condition of oil and gas in Indonesia. Because the material is not given in college.

"With the material, students can better prepare themselves in the face of competition. So, general lecture on oil and gas it is very good for students and students, "said Gus Sholah.

IN INDONESIA

SKK Migas Berkunjung Pondok Pesantrem Tebuireng


Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar kuliah umum di Aula KH Yusuf Hasyim, Pondok Pesantren (PP) Tebuireng Jombang, Rabu (27/9). Ratusan peserta hadir dalam kuliah umum itu. Mereka adalah mahasiswa dan dosen Unhasy (Universitas Hasyim Asy’ari), serta santri Tebuireng.

Hadir pula pengasuh Pndok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, sedangkan salah satu pemateri adalah Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa), Ali Masyhar.

Mahasiswa nampak antusias mengikuti kuLiah umuM itu. Terbukti sejumlah pertanyaan dari mereka mewarnai berjalannya forum. Demikian juga dengan para santri yang hadir dalam acara tersebut. Mereka mengikuti kuliah dari awaL hingga akhir. Ali Masyhar mengatakan, secara umum, migas merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dan Jawa Timur khususnya. Oleh karena itu masyarakat wajib tahu tentang sumber daya alam tersebut.

“Makanya kami menggelar kuliah umum ini, agar masyarakat mengetahui bagaimana kondisi migas sarta seperti apa pengelolaannya. Ini wajib diketahui oleh mahasiswa sebagai generasi muda,” ujar Ali Masyhar.

Ali menambahkan, berbicara konteks Jawa Timur, tidak bisa dilepaskan dari kultur nahdliyin dan santri. Karena itu juga, santri sudah selayaknya mengetahui kekayaan sumber daya alam di daerahnya. 

“Nah, soal santri, pesantren Tebuireng adalah ikon di Jawa Timur. Makanya dalam kuliah umum tadi kita menghadirkan pemateri yang kompeten di bidangnya. Utamanya tentang pengelolaan migas dan aturan-aturannya,” katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid berpandangan, kuliah umum tentang migas sangat penting bagi santri dan mahasiswa. Karena selama ini mereka masih buta tentang kondisi migas di Indonesia. Pasalnya, materi tersebut tidak diberikan di bangku kuliah. 

“Dengan adanya materi itu, mahasiswa lebih bisa menyiapkan diri dalam menghadapi persaingan. Jadi, kuliah umum soal migas tersebut sangat bagus bagi mahasiswa dan santri,” kata Gus Sholah. 

Duta Masyarakat, Page-15, Thursday, Sept 28, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel