Chevron Indonesia will sell 25% stake in South Natuna Sea Block B or Block B of South Natuna Sea to PT Bumi Hasta Mukti Sebab PT Medco Energi International Tbk (MEDC), 75% shareholder of South Natuna B block, is not interested to buy 25% Chevron.
President Director of PT Medco Energi International Tbk, Hilmi Panigoro confirmed that PT Bumi Hasta Mukti will buy Chevron shares in Block B of South Natuna Sea, not Medco. Chevron sells to other parties. "Please confirm to Chevron," said Hilmi.
Unfortunately, Senior Vice President of Policy, Government & Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar can not be confirmed related information. Until this news was printed, Yanto did not answer the short message.
Please note, the involvement of PT Bumi Hasta in oil and gas business started in 2001. At that time the company bought PT Maruta Bumi Prima, a processing company P in Pangkalan Brandan, North Sumatra. In 2002, Bumi Hasta Mukti bought PT Pelangi Haupgeulis Resources, a company engaged in upstream oil and gas business.
Pelangi Haurgeulis is a partner of PT Pertamina EP in a cooperation mechanism known as technical assistance contract (TAC) or technical assistance cooperation. Finally, in 2003 PT Bumi Hasta again bought PT Pertalahan Amebatara Natuna. Through Amebatara Mitigation, PT Bumi Hasta, manages upstream oil and gas activities in Natuna Prawn Field.
This is a deep offshore field of oil and gas offshore and formerly ConocoPhillips cultivated fields. The field began producing oil in 2005. Currently oil production there reaches an average of 3,000 bpd. The Amebatara Eruption is also a partner of PT Pertamina EP in the TAC mechanism.
IN INDONESIA
Chevron Menjual 25% Blok B ke Bumi Hasta
Chevron Indonesia akan melego 25% saham di South Natuna Sea Blok B atau Blok B Laut Natuna Selatan kepada PT Bumi Hasta Mukti Sebab PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), pemegang saham 75% Blok B Natuna Selatan, tidak berminat membeli 25% saham milik Chevron.
Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro membenarkan, PT Bumi Hasta Mukti yang akan membeli saham Chevron di Blok B Laut Natuna Selatan itu, bukan Medco. Chevron menjual ke pihak lain. "Silakan konfirmasi ke Chevron," kata Hilmi.
Sayang, Senior Vice President Policy, Government & Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar tidak bisa dikonfirmasi terkait informasi tersebut. Hingga berita ini dicetak, Yanto tidak menjawab pesan singkat.
Perlu diketahui, keterlibatan PT Bumi Hasta dibisnis migas dimulai pada tahun 2001. Waktu itu perusahaan ini membeli PT Maruta Bumi Prima, sebuah perusahaan pengolahan P di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Pada 2002 lalu, Bumi Hasta Mukti membeli PT Pelangi Haupgeulis Resources, perusahaan yang bergerak di bisnis hulu (upstream) migas.
Pelangi Haurgeulis merupakan mitra PT Pertamina EP dalam mekanisme kerjasama yang dikenal dengan sebutan Technical Assistance Contract (TAC) atau kerjasama bantuan teknik. Terakhir, pada tahun 2003 PT Bumi Hasta kembali membeli PT Pertalahan Amebatara Natuna. Melalui Pertalahan Amebatara, PT Bumi Hasta, mengelola kegiatan usaha hulu migas di Lapangan Udang Natuna.
Ini merupakan lapangan offshore migas di laut lepas yang dalam dan sebelumnya merupakan ladang garapan ConocoPhillips. Lapangan itu mulai menghasilkan minyak tahun 2005. Saat ini produksi minyak di sana mencapai rata-rata, 3.000 bph. Pertalahan Amebatara juga merupakan mitra PT Pertamina EP dalam mekanisme TAC.
Kontan, Page-14, Monday, Oct 9, 2017
No comments:
Post a Comment