The Jangkrik Field gas production facility operated by Eni Muara Bakau on Tuesday (31/10) was inaugurated by Ignatius Jonan, Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM). Later gas production this field will supply the needs of domestic gas and exports. The Jangkrik production facility is also integrated with the floating production unit (FPU) located off the coast of Kutai, Makassar Strait, East Kalimantan.
This facility can be reached by sea trip for 4 hours trip from onshore receiving facility at Handil Baru, Samboja, East Kalimantan (East Kalimantan).
Eni officially became the operator of Muara Bakau Block since 2002. The discovery of the first gas reserves was discovered in 2009 at Well Jangkrik I, following the discovery in the same block in 2011 at North East Jangkrik Well. The Plan of Development (POD) at Cricket Field is approved in 2011 and North East Cricket Field in 2013.
The Cricket Field will produce 600 mmcfd or 100,000 barrels per day (bph). Therefore, this production will increase domestic gas supply to achieve the gas lifting target this year at 1, -15 million bpd and 1.2 million next year. Jonan said the speed of this project has a huge share to save the budget. This is a cost recovery project, not a gross split.
"It's because faster can save between 5% -10%, more efficient budget." His money got the public he said during the inauguration on Monday (31/10).
According to Jonan, the gas production of the project will also increase from 450 million standard cubic feet per day (mmscfd) to 600 mmscfd. Jonan advised, the Special Unit for Upstream Oil and Gas Business (SKK Migas) and operators should be able to operate efficiently.
"My appreciation of Eni Muara Bakau BV's management can be incredibly splendid,"
Jonan hopes, the production of this Cricket FPU could increase in the coming years and the contribution could double in two years.
"Probably 2019 will increase by approximately 10%," said Jonan.
IN INDONESIA
Gas Lapangan Jangkrik Beroperasi
Fasilitas produksi gas Lapangan Jangkrik yang dioperasikan Eni Muara Bakau pada Selasa (31/10) diresmikan oleh Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Nantinya produksi gas Iapangan ini akan memasok kebutuhan gas domestik dan ekspor. Fasilitas produksi Jangkrik juga terintegrasi dengan floating production unit (FPU) yang terletak di lepas pantai Kutai, Selat Makassar, Kalimantan Timur.
Fasilitas ini dapat ditempuh melalui perjalanan Iaut selama 4 jam perjalanan dari fasilitas onshore receiving facility di Handil Baru, Samboja, Kalimantan Timur (Kaltim).
Eni resmi menjadi operator Blok Muara Bakau sejak tahun 2002. Penemuan cadangan gas pertama ditemukan pada tahun 2009 di Sumur Jangkrik I, lalu menyusul penemuan di blok yang sama pada tahun 2011 di Sumur Jangkrik North East. Plan of development (POD) di Lapangan Jangkrik disetujui tahun 2011 dan Lapangan Jangkrik North East tahun 2013.
Lapangan Gas Jangkrik ini akan menghasilkan 600 mmcfd atau setara 100,000 barel per hari (bph). Oleh karena itu, produksi ini akan menambah pasokan gas dalam negeri untuk mencapai target lifting gas bumi tahun ini sebesar 1,-15 juta bph dan 1,2 juta pada tahun depan. Jonan mengatakan kecepatan proyek ini memiliki andil yang sangat besar untuk menghemat anggaran. Sebab, proyek ini merupakan proyek cost recovery bukan gross split.
"Itu karena lebih cepat bisa menghemat antara 5%-10%, lebih hemat anggaran. Duitnya punya masyarakat ujarnya saat peresmian, Senin (31/10).
Menurut Jonan, produksi gas proyek ini juga akan meningkat dari 450 million standard cubic feet per day (mmscfd) menjadi 600 mmscfd. Jonan berpesan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan operator harus bisa mengoperasikan dengan efisien.
"Saya apresiasi manajemen Eni Muara Bakau BV itu bisa hemat luar biasa,"
Jonan berharap, produksi FPU Jangkrik ini bisa meningkat di tahun-tahun mendatang dan kontribusi bisa meningkat dua kali lipat dalam dua tahun.
"Mungkin tahun 2019 akan bertambah kira-kira 10%," ujar Jonan.
Kontan, Page-14, Wednesday, Nov 1, 2017
No comments:
Post a Comment