google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Irony of Gas Producer Region - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Complete Graphic Design Course™

Monday, October 23, 2017

Irony of Gas Producer Region



Natuna, Kepulauan Riau is an area rich in oil and natural gas resources. There are about 16 oil and gas blocks comprising 5 blocks already in production and 11 in the exploitation stage. But unfortunately the gas produced it has not been able to illuminate the islands in Natuna. Because the electricity in Natuna comes from diesel power plants (PLTD).

Natuna Deputy Regent Ngesti Yuni Suprapti said gas from Natuna Block wells has been exported to Malaysia and Singapore. It has tried to ask for gas rations. But the effort has not produced results.

"We always asked for one, but only one pipe to Singapore and Malaysia. 2016, when President Jokowi here, I convey, I met the Coordinating Minister of Maritime Luhut, also and convey this, "Yuni said in Natuna, Friday (20/10).

Yuni said the President has given direction related to Natuna area development starting from fishery sector, tourism to security defense. For the fishery sector he said Lampa Strait will be a maritime and fishery center. There is already a cooling room and preparations (cold storage) with a capacity of 200 tons. Later there will also place a fish auction.

Then for the tourism sector, Yuni said Natuna is rich in diversity of fish and has a tourist location under the sea. He mentioned that there are 22 locations of shipwrecks from China that are sinking in Natuna waters. The wreck became the best spot for diving. Yuni had already set the island of Senoa as a pilot island tourist area.

But Yuni said, there are few obstacles in the development of tourism because it collided with the defense and security sector. Do not let tourism activities disrupt the security of state borders and vice versa.

"We are coordinating this on Spatial and territory," she said.

He said the entire development in the Natuna region is certainly to be supported with the availability of electricity supplies. The main thing that is often asked by the developers is about electricity. Yuni appreciates PLN's continued efforts trying to meet the electricity needs in the islands of Natuna.

"Of the 154 islands only 27 islands are inhabited," she said.

Meanwhile, Human Resources Manager (SDM) and General PLN Riau and Riau Islands Dwi Suryo Abdullah said the gas supply from Natuna can be used for power plant. He said one Million Metric British Thermal Unit (MMBTU) gas capable of generating electricity equivalent to 5 megawatts (MW).

"If Natuna can be 5 MMBTU it can be 25 MW So we can turn off all the diesel," he said.

Dwi said if Natuna get the gas quota then it must be converted into compressed natural gas (CNG) which is then stored into the tube. Later the gas cylinders will be distributed to PLN plants spread across the islands of Natuna. He said with the gas supply, the diesel engine will be replaced by a gas engine.

"PLN's subsidiary, PLN Batam has been able to produce gas engines," he said.

He said PLN is committed to support the development of Natuna area through the provision of 27 islands power will be illuminated with 84 PLTD until the end of this year. Dwi hope many business growing in Natuna so that electricity can be fully absorbed.

IN INDONESIA

Ironi Daerah Penghasil Gas


Natuna, Kepulauan Riau merupakan daerah dengan kaya akan sumber minyak bumi dan gas alam. Terdapat sekitar 16 blok migas yang terdiri 5 blok sudah berproduksi dan 11 dalam tahap eksploitasi. Namun sayangnya gas yang dihasilkan itu belum mampu menerangi pulau-pulau di Natuna. Pasalnya listrik yang ada di Natuna berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengatakan gas dari sumur-sumur Blok Natuna selama ini diekspor ke Malaysia maupun Singapura. Pihaknya sudah berusaha meminta jatah gas. Namun usaha itu belum membuahkan hasil. 

“Dari dulu kami minta, tapi pipanya cuma satu ke Singapura dan Malaysia. 2016 ketika Presiden Jokowi kesini, saya sampaikan, saya ketemu Menteri Koordinator Maritim Luhut, juga dan sampaikan ini," kata Yuni di Natuna, Jumat (20/10) .

Yuni menuturkan Presiden sudah memberi arahan terkait pengembangan kawasan Natuna mulai dari sektor perikanan, pariwisata hingga pertahanan keamanan. Untuk sektor perikanan dia bilang Selat Lampa akan menjadi sentra kelautan dan perikanan. Sudah terdapat ruang pendingan dan olahan (cold storage) dengan kapasitas 200 ton. Nantinya akan terdapat pula tempat pelelangan ikan.

Kemudian untuk sektor pariwisata, Yuni mengungkapkan Natuna kaya akan keberagaman ikan serta memiliki lokasi wisata bawah laut. Dia menyebut ada 22 titik lokasi kapal asal Tiongkok yang karam di Perairan Natuna. Bangkai kapal itu menjadi spot terbaik untuk Wisata menyelam (diving). Yuni pun sudah menetapkan Pulau Senoa sebagai pulau percontohan kawasan wisata.

Namun Yuni mengatakan, ada sedikit kendala dalam pengembangan wisata lantaran berbenturan dengan sektor pertahanan keamanan. Jangan sampai kegiatan pariwisata mengganggu pengamanan perbatasan negara dan begitu pula sebaliknya. 

“Kami sedang koordinasikan ini mengenai Tata ruang dan wilayah,” ujarnya.

Dikatakannya seluruh pengembangan di Wilayah Natuna ini tentunya harus didukung dengan ketersediaan pasokan listrik. Hal utama yang sering ditanyakan para pengembang tersebut yakni mengenai listrik. Yuni mengapresiasi upaya PLN yang terus berusaha mencukupi kebutuhan listrik di pulau-pulau Natuna. 

“Dari 154 pulau hanya 27 pulau yang berpenghuni,” ujarnya.

Sementara itu Manager Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah mengatakan pasokan gas dari Natuna itu bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Dia bilang satu Million Metric British Thermal Unit (MMBTU) gas mampu menghasilkan listrik setara dengan 5 megawatt (MW). 

“Kalau Natuna dapat 5 MMBTU saja sudah dapat 25 MW Maka bisa kami matikan semua PLTD,” ujarnya.

Dwi menuturkan bila Natuna memperoleh jatah gas maka itu harus diubah menjadi compressed natural gas (CNG) yang kemudian disimpan ke dalam tabung. Nantinya tabung gas tersebut akan didistribusikan PLN ke pembangkit yang tersebar di pulau-pulau Natuna. Dia bilang dengan adanya pasokan gas itu maka mesin PLTD akan diganti oleh mesin gas.

“Anak usaha PLN yakni PLN Batam sudah mampu memproduksi mesin gas,” tuturnya.

Dikatakannya PLN berkomitmen menyokong pengembangan kawasan Natuna melalui penyediaan listrik 27 pulau akan diterangi dengan 84 PLTD hingga akhir tahun ini. Dwi berharap banyak usaha yang semakin tumbuh di Natuna sehingga listrik dapat terserap sepenuhnya.

Investor Daily, Page-9, Saturday, October 21, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel