Decrease Production Prevent

Pertamina Manages Full Block Mahakam Starting January 1, 2018

PT Pertamina Hulu Indonesia will strive to prevent the decline in oil and gas production of the Mahakam block in East Kalimantan. The decline in oil and gas production by 51 percent will be reduced to about 20 percent.

Until now, Mahakam Block is still managed by Total Exploration & Production Indonesia (from France) and Inpex Corporation from Japan. The Government has decided that the Mahakam Block contract expiring on December 31, 2017 is entirely handed over to Pertamina as of January 1, 2018. Of all the tenure, 10 percent of the shares are handed over to the provincial-owned enterprises of East Kalimantan Province.

The Mahakam Block

President Director of PT Pertamina Hulu Indonesia, Bambang Manumayoso, said that the character of wells in the old Mahakam block and production since 1974 has decreased production. Although the rate of decline in production is inevitable, it tries hard to decrease not too big.

"The way is by doing work over well, well maintenance, and adding new wells. In essence, our main program is to maintain the best possible production rate and implement cost efficiency of operations, "said Bambang on Thursday (9/11), in Jakarta.

This year, or the so-called transition period, Pertamina plans to drill 19 wells with an investment cost of up to Rp 1.7 trillion. As of early November, 11 drilling wells have been realized. According to Bambang, there is potential for additional new oil and gas reserves from the drilling.

"The capital expenditure we allocate for next year is Rp 9.5 trillion," said Bambang.

Regarding the work plan in 2018, it plans 132 re-operation wells, 5,601 well-care activities, and 57 development wells. The oil production in the block is expected to reach 48,000 barrels per day and gas 1,100 million standard cubic feet per day.

"If the price of crude oil is in the range of US $ 60 to US $ 70 per barrel, we plan to add new drilling activities of 170 units. With oil prices now (about 50 US dollars per barrel), maybe only half we can work on, "added Bambang.

Regarding the fate of Total and Inpex employees in the Mahakam Block, there is already an agreement. Of 1,919 employees, 1,885 people said they joined Pertamina when it was taken over in full.

As for Total and Inpex participation plan to manage Mahakam block next year, according to Pertamina Upstream Director of Syamsu Alam, Pertamina offers 30 percent shares. He said the decision whether the offer is taken or not is entirely in the hands of Total and Inex. Until now, said Syamsu, there is no clarity about the offer.

Open auction

Executive Director of Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara proposed that the 30 percent stock offering plan be conducted through an open auction. Thus, Pertamina can get the best price from a number of interested companies.

"With an open auction, it will prevent the potential for collusion or corruption rather than offering business to business," Marwan said.

The government has decided the fate of oil and gas block contracts that end will be left entirely to Pertamina. If Pertamina is not interested in taking over, the government will auction off the block.

IN INDONESIA

Penurunan Produksi Dicegah

Pertamina Kelola Penuh Blok Mahakam Mulai 1 Januari 2018

PT Pertamina Hulu Indonesia akan berusaha keras mencegah penurunan produksi minyak dan gas bumi Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Laju penurunan produksi minyak dan gas bumi yang sebesar 51 persen akan ditekan menjadi sekitar 20 persen.

Hingga saat ini, Blok Mahakam masih dikelola Total Exploration & Production Indonesia (asal Perancis) dan Inpex Corporation dari Jepang. Pemerintah telah memutuskan bahwa kontrak Blok Mahakam yang berakhir pada 31 Desember 2017 diserahkan secara penuh kepada Pertamina per 1 Januari 2018. Dari seluruh penguasaan tersebut, 10 persen saham diserahkan kepada badan usaha milik daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso mengatakan, karakter sumur-sumur di Blok Mahakam yang tua dan berproduksi sejak tahun 1974 membuat produksinya terus menurun. Kendati laju penurunan produksi tidak bisa dihindari, pihaknya berusaha keras agar penurunan tidak terlalu besar.

”Caranya dengan melakukan kerja ulang sumur (work over), perawatan sumur (well service), dan menambah sumur-sumur baru. Intinya, program utama kami adalah menjaga sebaik mungkin laju produksi dan menerapkan efisiensi biaya operasi,” kata Bambang, Kamis (9/11), di Jakarta.

Tahun ini, atau yang disebut sebagai masa transisi, Pertamina merencanakan pengeboran 19 sumur dengan biaya investasi hingga Rp 1,7 triliun. Sampai dengan awal November, 11 sumur pengeboran sudah terealisasi. Menurut Bambang, ada potensi penambahan cadangan minyak dan gas yang baru dari hasil pengeboran tersebut.

”Belanja modal yang kami alokasikan untuk tahun depan sebanyak Rp 9,5 triliun,” ujar Bambang.

Terkait rencana kerja pada 2018, pihaknya merencanakan 132 kegiatan kerja ulang sumur, 5.601 kegiatan perawatan sumur, dan 57 kegiatan sumur pengembangan. Adapun produksi minyak pada blok tersebut diharapkan bisa mencapai 48.000 barrel per hari dan gas 1.100 juta standar kaki kubik per hari.

”Apabila harga minyak mentah ada di berkisar 60 dollar AS-70 dollar AS per barrel, kami berencana menambah kegiatan pengeboran sumur baru sebanyak 170 unit. Dengan harga minyak sekarang (sekitar 50 dollar AS per barrel), kemungkinan hanya separuh yang bisa kami garap,” tambah Bambang.

Mengenai nasib karyawan Total dan Inpex di Blok Mahakam, sudah ada kesepakatan. Dari 1.919 karyawan, sebanyak 1.885 orang menyatakan bergabung dengan Pertamina saat diambil alih secara penuh.

Adapun rencana keikutsertaan Total dan Inpex mengelola Blok Mahakam pada tahun depan, menurut Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, Pertamina menawarkan saham 30 persen. Ia mengatakan, keputusan apakah tawaran ilu diambil atau tidak sepenuhnya ada di tangan Total dan lnpex. Hingga kini, kata Syamsu, belum ada kejelasan perihal tawaran tersebut.

Lelang terbuka

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengusulkan sebaiknya rencana penawaran saham 30 persen tersebut dilakukan lewat lelang terbuka. Dengan demikian, Pertamina bisa mendapatkan harga terbaik dari sejumlah perusahaan yang berminat.

”Dengan lelang terbuka, akan mencegah potensi terjadinya kolusi atau korupsi ketimbang penawaran secara business to business (antar perusahaan),” kata Marwan. 

Pemerintah sudah memutuskan nasib kontrak-kontrak blok migas yang berakhir akan diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina. Jika Pertamina tidak berminat mengambil alih, pemerintah akan melelang blok tersebut.

Kompas, Page-17, Friday, November 10, 2017