The French company, Akuo Energy, which focuses on renewable energy, will develop wind, water and biomass power plants in several locations in Aceh.
"We see enormous potential in Aceh, such as wind potential, water and biomass," said Managing Director of Akuo Energy for Indonesia Christophe Moyon with the team of Akuo Energy in its Meeting with Aceh Governor Irwandi Yusuf in Banda Aceh on Monday (13/11).
Christophe said Akuo Energy will conduct a study for the development of wind, water and biomass power plants in Aceh for a year. The development of wind power will be conducted in Krueng Raya and Lhoknga areas and will build as many as 50 turbines generating 100 MW or more.
For biomass will be done in Simeulue by developing Kaliandra which will generate electrical energy about 3 megawatts. The hydroelectric power plant will be built in Central Aceh District with an estimated power of 6 megawatts.
The development of the three projects will be implemented in November after obtaining a license and will take at least one year to study and will be operational by 2021.
"If this works, we hope Aceh becomes an icon for the first renewable energy development in Sumatra and encourages the development of renewable energy throughout Indonesia," Christophe said. "
Governor of Aceh Irwandi Yusuf asked Akuo Energy to immediately arrange permission for the project to be implemented as soon as possible in Aceh. Irwandi also hopes Akuo Energy invites local entrepreneurs and local government to participate in the project.
"I want this project to be implemented, because so far many investors are just presentations, but the project is not implemented and to conduct suryei to other areas in Aceh that have the potential to develop renewable energy," he said.
IN INDONESIA
Perusahaan Perancis Kembangkan Energi Terbarukan di Aceh
Perusahaan Prancis, Akuo Energy yang fokus di bidang energi terbarukan akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin, air, dan biomass di beberapa lokasi di Aceh.
“Kami melihat potensi yang sangat besar di Aceh, seperti potensi angin, air maupun biomass,” kata Managing Director Akuo Energy untuk lndonesia Christophe Moyon bersama tim Akuo Energy dalam Pertemuannya dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di Banda Aceh, Senin (13/11).
Christophe mengatakan Akuo Energy akan melakukan studi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin, air, dan biomass di Aceh selama setahun. Pengembangan pembangkit listrik tenaga angin akan dilakukan di kawasan Krueng Raya dan Lhoknga dan akan membangun sebanyak 50 turbin yang menghasilan energi listrik sebesar 100 megawat atau lebih.
Untuk biomass akan dilakukan di Simeulue dengan mengembangkan Kaliandra yang akan menghasilkan energi listrik sekitar 3 megawat. Untuk pembangkit listrik tenaga air akan dibangun di Kabupaten Aceh Tengah dengan perkiraan energi listrik sebanyak 6 megawatt.
Pengembangan ketiga proyek tersebut akan dilaksanakan pada November setelah mendapatkan izin dan setidaknya butuh waktu satu tahun untuk studi dan ditargetkan akan beroperasi pada 2021.
“Jika ini berhasil, kami berharap Aceh menjadi ikon untuk pengembangan energi terbarukan yang pertama di Sumatera dan mendorong pengembangan energi terbarukan di seluruh Indonesia,” kata Christophe. “
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf meminta Akuo Energy segera mengurus izin agar proyek tersebut dapat dilaksanakan secepatnya di Aceh. Irwandi juga berharap Akuo Energi mengajak para pengusaha lokal dan pemerintah setempat untuk berpertisipasi dalam proyek tersebut.
“Saya ingin proyek ini dilaksanakan, karena selama ini banyak investor hanya presentasi saja, tapi proyeknya tidak dilaksanakan dan untuk melakukan suryei ke daerah lain di Aceh yang mempunyai potensi pengembangan energi terbarukan,” katanya.
Investor Daily, Page-9, Tuesday, Nov 14, 2017
You finished a couple fine focuses there. I did an inquiry on the subject and discovered almost all persons will oblige with your online journal. 300 watt solar panel
ReplyDeleteThank You Boss. Have a nice bussiness.
ReplyDelete