Switchover of oil and gas block operators
The Mahakam Block gas production is targeted to reach 1,100 million standard feet per day / MMscfd, referring to the work plan and budget 2018.
President Director of PT Pertamina Hulu Indonesia, Bambang Manumayoso, said that in 2018 it has set production target for 2018, namely gas of 1,100 MMscfd and oil / condensate of 48,000 barrels per day (bph). This production is smaller than the realization in the first half of 2017.
And data from SKK Migas, in the middle of 2017, Mahakam Block oil production amounted to 55,100 barrels per day (bpd). Meanwhile, gas, 1.504 million cubic feet per day.
In the work plan and budget of 2018 which has been submitted to the Upstream Oil and Gas Upstream Business Unit (SKK Migas), the activities to be realized next year after the official management has moved to Pertamina, which is 55 drilling of development wells, 125 re-operation activities workover) and the care of 5,500 wells.
When compared to the 2017 target, for the development well drilling the number has doubled. Meanwhile, for the target workover and treatment well target 2018 lower.
SKK Migas notes that in 2017, the year of management of the Mahakam block will be realized, drilling 25 wells, 158 reprocesses and maintenance of 6,820 wells. In addition, in 2018 will be filed five plans of further development (plan of further development / POFD).
the Mahakam Block
To realize the event, next year, it will spend US $ 1.8 billion with US $ 700 million for investment and US $ 1.1 billion for operating costs.
"Production has been dilocked on WP & B [work plan and budget], 1,100 MMscfd," he said on Thursday (9/11).
According to him, activities can still change following the realization of oil prices. If oil prices continue to rise to US $ 60 to US $ 70 per barrel, it has prepared additional activities such as the drilling of development well 1 will increase so that the number of 70 wells.
Then, for re-work will be added seven other wells, well treatment will be added 101 additional wells and additional two projects for filing PoFD.
For the Brent type, the price of oil has exceeded US $ 60 per barrel although it still has not touched a stable point. In terms of realization of drilling, Bambang said that currently has been completed drilling 11 development wells. The target, until the end of the year can be completed as many as 17 wells from 19 well targets drilled using Pertamina costs.
Because, to date, Total E & P lndonesie still operates as an operator by partnering with lnpex through 50% participating interest (PI). After the contract expires December 31, 2017, Pertamina, through PT Pertamina Hulu Mahakam will operate the Mahakam Block.
IN INDONESIA
Produksi Gas Mahakam Berpotensi Turun
Produksi gas Blok Mahakam ditargetkan mencapai 1.100 million standard clibic feet per day/MMscfd, mengacu pada rencana kerja dan anggaran 2018.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso mengatakan untuk 2018 pihaknya telah menetapkan target produksi untuk 2018 yakni gas sebesar 1.100 MMscfd dan minyak/kondensat sebesar 48.000 barel per hari (bph). Produksi ini lebih kecil dibandingkan dengan realisasi pada pertengah tahun pertama 2017.
Dan data SKK Migas, di pertengah tahun 2017, produksi minyak Blok Mahakam sebesar 55.100 barel per hari (bph). Sementara itu, gas, 1.504 juta kaki kubik per hari.
Dalam rencana kerja dan anggaran 2018 yang telah diajukan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), kegiatan yang akan direalisasikan tahun depan setelah pengelolaan resmi beralih kepada Pertamina, yaitu 55 pengeboran sumur pengembangan, 125 kegiatan kerja ulang (workover) dan perawatan 5.500 sumur.
Bila dibandingkan dengan target 2017, untuk pengeboran sumur pengembangan jumlahnya naik dua kali lipat. Sementara itu, untuk target workover dan perawatan sumur target 2018 lebih rendah.
SKK Migas mencatat di tahun 2017 yang menjadi tahun peralihan pengelolaan Blok Mahakam, akan direalisasikan pengeboran 25 sumur, 158 kerja ulang dan perawatan atas 6.820 sumur. Selain itu, pada 2018 akan dilakukan pengajuan lima rencana pengembangan lanjutan (plan of further development/POFD).
Untuk merealisasikan kegiatan tersebut, tahun depan pihaknya akan mengeluarkan biaya US$1,8 miliar dengan US$700 juta untuk investasi dan US$1,1 miliar untuk biaya operasi.
"Produksi sudah dilock di WP&B [rencana kerja dan anggaran], 1.100 MMscfd," ujarnya, Kamis (9/11).
Menurutnya, kegiatan masih bisa berubah mengikuti realisasi harga minyak. Bila harga minyak terus naik mencapai US$ 60 hingga US$ 70 per barel, pihaknya telah menyiapkan kegiatan tambahan seperti pengeboran sumur pengembangan 1 akan bertambah sehingga jumlahnya 70 sumur.
Kemudian, untuk kerja ulang akan ditambah tujuh sumur lainnya, perawatan sumur akan dimasukkan 101 sumur tambahan dan tambahan dua proyek untuk pengajuan PoFD.
Untuk jenis Brent, harga minyak telah melampaui US$ 60 per barel kendati masih belum menyentuh titik stabil. Dari sisi realisasi pengeboran, Bambang mengatakan saat ini telah diselesaikan pengeboran 11 sumur pengembangan. Targetnya, hingga akhir tahun bisa diselesaikan sebanyak 17 sumur dari 19 target sumur yang dibor menggunakan biaya Pertamina.
Pasalnya, hingga saat ini Total E&P lndonesie masih berlaku sebagai operator dengan bermitra dengan lnpex melalui kepemilikan saham partisipasi (participating Interest/PI) masing-masing 50%. Setelah kontrak berakhir 31 Desember 2017, Pertamina, melalui PT Pertamina Hulu Mahakam akan mengoperasikan Blok Mahakam.
Bisnis Indonesia, Page-2, Friday, November 10, 2017
No comments:
Post a Comment