USD 1.1 Billion for Operationization in Mahakam Block
PT Pertamina, represented by its subsidiary, PT Pertamina Hulu Indonesia, officially manages the Mahakam block in early 2018. This state-owned oil and gas company replaces Total E & P Indonesie (TEPI) whose contract expires on December 31, 2017.
In preparation, Pertamina will spend USD 700 million for investment budget (ABI) and operational cost USD 1.1 billion to manage the Mahakam Block.
President Director of PT Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso said one of the purposes of using the funds is to drill 60-70 wells in Mahakam block next year.
The Mahakam block
"The drilling estimates are as much as for the condition of oil prices which reached USD 48 per barrel. If the estimated oil price could reach USD 60 to USD 70 per barrel, there would be 170 wells that could be drilled yesterday (9/11).
The majority of drilling will be done on land. Meanwhile, offshore, there are seven wells to be drilled. The plan, this year, is done 19 drilling on the block that has been operating 40 years. As of September 2017, only eleven wells were successfully drilled. By the end of the year, there are probably only 15 wells drilled.
"If we can, we would like to have two more wells drilling," he said, adding that drilling wells could be accelerated to 4 days for one well.
Funds spent for drilling the well reached USD 160 million.
Pertamina does have to drill a well consistently to maintain oil and gas production in the Mahakam Block. Therefore, the Mahakam Block accounts for 24 percent of national oil and gas production. This year, gas production in Mahakam Block reaches 1,309 mmscfd and oil production is 46,420 barrels per day (bph).
Next year, Pertamina plans to keep oil production at 36,168 bph. That number rose 10,451 bpd from the supposed production, which is 25,717 bpd. Then, the gas production target in 2018 will be maintained at 1,041 mmscfd or an increase of 107 mmscfd from the supposed production of 934 mmscfd.
Until 2023, Pertamina will maintain gas production in the Mahakam block to 1,122 mmscfd and oil production is maintained to 22,927 bpd from the supposed 12.648 bph.
IN INDONESIA
Optimistis Jaga Produksi Migas
USD 1,1 Miliar untuk Operasionalisasi di Blok Mahakam
PT Pertamina yang diwakili anak perusahaannya, PT Pertamina Hulu Indonesia, resmi mengelola Blok Mahakam pada awal 2018. Perseroan migas milik pemerintah ini menggantikan Total E&P Indonesie (TEPI) yang kontraknya berakhir pada 31 Desember 2017.
Sebagai persiapan, Pertamina akan mengeluarkan dana USD 700 juta untuk anggaran biaya investasi (ABI) serta biaya operasional USD 1,1 miliar untuk mengelola Blok Mahakam.
Dirut PT Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso menyatakan, salah satu tujuan penggunaan dana itu adalah melakukan pengeboran 60-70 sumur di Blok Mahakam tahun depan.
”Estimasi pengeboran sebanyak itu untuk kondisi harga minyak yang mencapai USD 48 per barel. Jika estimasi harga minyak bisa mencapai USD 60 hingga USD 70 per barel, akan ada 170 sumur yang bisa dibor paparnya kemarin (9/11).
Mayoritas pengeboran bakal dilakukan di darat. Sementara itu, di lepas pantai, ada tujuh sumur yang akan dibor. Rencananya, tahun ini, dilakukan 19 pengeboran di blok yang telah beroperasi 40 tahun tersebut. Hingga September 2017, hanya sebelas sumur yang berhasil dibor. Hingga akhir tahun, sangat mungkin hanya ada 15 sumur yang dibor.
"Jika bisa, kami ingin ada tambahan pengeboran dua sumur. Saat ini, pengeboran sumur bisa dipercepat menjadi 4 hari untuk satu sumur. Estimasinya, hingga akhir tahun, ada tambahan lima sampai enam sumur” ungkapnya.
Dana yang dikeluarkan untuk pengeboran sumur mencapai USD 160 juta.
Pertamina memang harus mengebor sumur secara konsisten untuk menjaga produksi minyak dan gas di Blok Mahakam. Sebab, Blok Mahakam menyumbang 24 persen produksi migas nasional. Tahun ini, produksi gas di Blok Mahakam mencapai 1.309 mmscfd dan produksi minyak 46.420 barel per hari (bph).
Tahun depan, Pertamina berencana menjaga produksi minyak di angka 36.168 bph. Angka itu naik 10.451 bph dari produksi seharusnya, yaitu 25.717 bph. Kemudian, target produksi gas pada 2018 akan dijaga pada angka 1.041 mmscfd atau bertambah 107 mmscfd dari produksi seharusnya, yaitu 934 mmscfd.
Hingga 2023, Pertamina akan menjaga produksi gas di Blok Mahakam menjadi 1.122 mmscfd dan produksi minyak dijaga menjadi 22.927 bph dari seharusnya, yaitu 12.648 bph.
Jawa Pos, Page-5, Friday, November 10, 2017
No comments:
Post a Comment