google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Strong Ensure That Production Not Drop - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wednesday, November 8, 2017

Strong Ensure That Production Not Drop



The government warned Pertamina to keep production in the Mahakam Block in transition. Therefore, Mahakam production has a large contribution to total national gas production.

Toward the transition of the Mahakam Block from Total EP to Pertamina, the government does not just stand still while receiving management of the Mahakam Block. Special Unit for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) is also requested Mahakam gas production does not fall from the range of 1,200 mmscfd when Total is managed.

Pertamina is only able to produce 800 mmscfd in this block after the transfer of Total E & P Indonesia contract to PT Pertamina Hulu Mahakam January 1, 2018 later. Well, in order not to go down drastically, SKK Migas initiated the contract mirroring policy that transferred the contracts of providers of goods and services Total E & P directly to PT Pertamina Hulu Mahakam.

There are more than 500 contracts that require certainty of continuity of operation. Deputy Controlling Procurement SKK Migas Djoko Siswanto said this policy was taken to maintain the production of Mahakam Block which contributed 22% to the national gas production.

The Mahakam Block

"This policy is to guarantee the sustainability of cumulative production of 18.7 trillion cubic feet of natural gas in Mahakam," said Djoko.

This is to support the step of Minister of Energy and Mineral Resources Ignatius Jonan who wants a transition period should not affect all activities, including production, This contract mirroring policy will begin on January 1, 2018 and is valid for one year.
It is expected that the entire process can be completed in November 2017.

Some of the vital contracts to ensure operational viability in the field are the Man Power Contract, which involves nearly 2,000 employees working day-to-day in the Mahakam Block.

In addition, ship contracts, rigs and other operating support are also part of this contract mirroring. Overall, the value of the contracts covered in this transitional period reached more than US $ 1.5 billion.

Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam revealed that the most important of the current Mahakam Block block switch is to maintain production because the key to holding Mahakam production is to drill as much as possible.

"We are investing US $ 700 million in the Mahakam Block for drilling 14 wells," he said.

IN INDONESIA

Berusaha Kuat Agar Produksi Tidak Anjlok


Pemerintah mengingatkan Pertamina agar menjaga produksi di Blok Mahakam dalam masa transisi. Sebab, produksi Mahakam ini memiliki kontribusi yang besar terhadap total produksi gas secara nasional.

Menjelang peralihan Blok Mahakam dari Total EP ke tangan Pertamina, pemerintah tidak tidak hanya diam saja saat menerima pengelolaan Blok Mahakam. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) juga agar minta produksi gas Mahakam tidak turun dari kisaran 1.200 mmscfd saat dikelola Total.

Adapun Pertamina hanya sanggup memproduksi 800 mmscfd di blok ini pasca peralihan kontrak Total E&P Indonesia ke PT Pertamina Hulu Mahakam 1 Januari 2018 nanti. Nah, agar tidak turun drastis, SKK Migas menginisiasi kebijakan contract mirroring yakni mengalihkan kontrak-kontrak penyedia barang dan jasa Total E&P langsung kepada PT Pertamina Hulu Mahakam.

Ada lebih dan 500 kontrak yang membutuhkan kepastian kesinambungan operasi. Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, kebijakan ini ditempuh untuk menjaga produksi Blok Mahakam yang berkontribusi 22% terhadap produksi gas nasional. 

"Kebijakan ini untuk meniamin keberlangsungan produksi kumulatif sebesar 18,7 triliun kaki kubik gas bumi di Mahakam" ujar Djoko.

Ini demi mendukung langkah Menteri ESDM Ignasius Jonan yang menginginkan masa peralihan tidak boleh berdampak kepada semua kegiatan, termasuk produksi, Kebijakan contract mirroring ini akan dimulai pada 1 Januari 2018 dan berlaku selama satu tahun. Diharapkan seluruh proses dapat diselesaikan di bulan November 2017.

Beberapa kontrak yang vital untuk menjamin kelangsungan operasional di lapangan diantaranya adalah kontrak kontrak sumber daya manusia (Man Power Contract) yang melibatkan hampir 2.000 karyawan yang bekerja sehari-hari di Blok Mahakam.

Selain itu, kontrak-kontrak kapal, rig dan penunjang operasi lainnya juga turut menjadi bagian dari contract mirroring ini. Secara keseluruhan, nilai kontrak yang tercakup dalam masa transisi ini mencapai lebih dari US$ 1,5 miliar.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan, yang paling penting dari peralihan kontrak Blok Mahakam saat ini adalah menjaga produksi karena memang kunci menahan produksi Mahakam adalah mengebor sebanyak-banyaknya. 

"Kami investasi US$ 700 juta di Blok Mahakam untuk pengeboran 14 sumur," kata dia.

Kontan, Page-14, Tuesday, Nov 7, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel