google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Transfer of Oil and Gas Block Must Work Good - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Friday, November 3, 2017

Transfer of Oil and Gas Block Must Work Good



The government is making maximum efforts to manage the oil and gas blocks in East Kalimantan. In addition to the Mahakam Block, the oil and gas blocks that will expire in the next two years are East Kalimantan Block, Sanga-Sanga Block, Attaka Block, and Central Blocks other blocks in East Kalimantan (other than Mahakam blocks) are four.

It should start well, "said Energy and Mineral Resources Minister Ignasius Jonan in a written statement in Jakarta on Wednesday (1/11).

Even for Jonan, instead of managing the Mahakam Block is at stake national companies in running upstream oil and gas business.

"(Block) Mahakam so Pertamina big bets, if the transfer of this makes production down drastically, then Pertamina reputation from the reputation of the world upstream oil and gas us will be less positive," said Jonan.

As is known, the Government has appointed Pertamina to manage the Mahakam Block, effective as of January 1, 2018. This block was previously managed by Total E & P Indonesie in collaboration with Inpex. The term of the Mahakam block will expire on 31 December 2017.

Assistant II of East Kalimantan Province, Ichwansyah hopes that the transfer of oil and gas blocks in East Kalimantan can contribute to the regional economy through revenue sharing.

"The abandonment of oil and gas block contracts (in East Kalimantan) poses a risk of declining oil and gas production which affects the regional revenue in the form of profit sharing. We hope that the transfer of management can be implemented well, "he said.

The government has actually regulated the ownership of oil and gas blocks for the Local Government through Participating Interest of 10%.

"One of the orders of the name of President Jokowi is that the PI for the 10 per cent area must be implemented in order to fall into the hands of their respective local governments. It should not fall into private hands, "said Jonan.

The development of Semantara gas network, Minister of Energy and Mineral Resources Ignasius Jonan also instructed the construction of natural gas (jargas) network for priority households for oil and gas producing areas. This is to achieve justice in the development of the energy sector.

"Jarinagn gas we will build for the existing city gas, must be built jargasnya. It is not fair if for example the region or municipality has a gas well, but the community does not have a gas well, "said Jonan in a written statement in Jakarta on Wednesday (1/11).

Jonan asked the Provincial Government of East Kalimantan to map out which areas would be prioritized for jargas development.

"Perhaps North Kalimantan, Tarakan almost all cities have a gas network. Later East Kalimantan please nominate Kutai Kartanegara or whichever, "he pleaded.

Especially for East Kalimantan, the Ministry of ESDM has planned the construction of a gas network for Households in 2 Locations, namely Samarinda (4,500 SR) and Bontang City (8,000 SR) with implementation period until December 2017 "

East Kalimantan is one of oil and gas producing areas where there is a production facility of Cricket Cricket which has just been inaugurated by Minister of Energy and Mineral Resources.

IN INDONESIA


Alih Kelola Blok Migas Harus Berjalan Baik 


Pemerintah berupaya maksimal agar proses alih kelola blok minyak dan gas bumi di Kalimantan Timur dapat terlaksana dengan baik. Selain Blok Mahakam, Blok Migas yang akan habis masa kontraknya dalam dua tahun ke depan adalah Blok East Kalimantan, Blok Sanga-Sanga, Blok Attaka, dan Blok Tengah kelola blok lain di Kaltim (selain blok Mahakam) ada empat. 

Mestinya bisa dimulai dengan baik,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/11).

Bahkan bagi Jonan, alih kelola Blok Mahakam menjadi pertaruhan perusahaan nasional dalam menjalankan bisnis hulu Migas.

“ (Blok) Mahakam jadi pertaruhan besar Pertamina, kalau alih kelola ini membuat produksi turun drastis, maka reputasi Pertamina dari reputasi dunia hulu migas kita akan kurang positif,” tegas Jonan.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah telah menujuk Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam, efektif per tanggal 1 Januari 2018. Blok ini sebelumnya dikelola oleh Total E&P Indonesie berkolaborasi dengan Inpex.  Masa kontrak Blok Mahakam akan habis pada 31 Desember 2017.

Asisten II Provinsi Kalimantan Timur, Ichwansyah berharap alih kelola blok Migas di Kalimantan Timur mampu memberikan kontribusi bagi perkonomian daerah melalui dana bagi hasil. 

“Habisnya kontrak blok migas (di Kalimantan Timur) mengandung risiko turunnya produksi migas yang berdampak pada pendapatan daerah berupa dana bagi hasil. Kami berharap alih kelola dapat dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Pemerintah sebenarnya telah mengatur kepemilikan saham blok Migas untuk Pemerintah Daerah melalui Participating Interest sebesar 10%. 

“Salah satu perintah nama dari Presiden Jokowi adalah PI untuk daerah 10 persen harus di implementasikan supaya jatuh ke tangan pemerintah daerah masing-masing. Tidak boleh jatuh ke tangan swasta,” tegas Jonan.

Pembangunan Jaringan gas Semantara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan juga mengistruksikan pembangunan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga diprioritaskan terlebih dahulu bagi daerah penghasil minyak dan gas bumi. Hal ini untuk mewujudkan keadilan dalam pembangunan sektor energi.

“Jarinagn gas akan kita bangun untuk kota yang ada gasnya, harus dibangun jargasnya. Tidak fair kalau misalnya wilayah atau kotamadya memiliki sumur gas, tapi masyarakat tidak memiliki sumur gas,” kata Jonan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/11).

Jonan meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memetakan wilayah mana yang akan diprioritaskan untuk pembangunan jargas. 

“Mungkin Kalimantan Utara, Tarakan hampir seluruh kota punya jaringan gas. Nanti Kalimantan Timur tolong nominasikan Kutai Kartanegara atau mana,” pintanya.

Khusus untuk Kalimantan Timur, Kementerian ESDM sudah merencanakan pembangunan jaringan gas Bumi untuk Rumah Tangga di 2 Lokasi, yaitu kota Samarinda (4.500 SR) dan Kota Bontang (8,000 SR) dengan jangka waktu pelaksanaan hingga Desember 2017"

Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah penghasil migas di mana terdapat fasilitas produksi Iapangan Jangkrik yang baru saja diresmikan oleh Menteri ESDM.

Investor Daily, Page-9, Thursday, Nov 2, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel