google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 2018, Upstream Investment of Pertamina Reaches US $ 3.32 M - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Complete Graphic Design Course™

Friday, December 8, 2017

2018, Upstream Investment of Pertamina Reaches US $ 3.32 M



State-owned oil and gas company PT Pertamina has allocated up to US $ 3.32 billion for next year's upstream sector, up 21.16 percent from this year's US $ 2.74 billion. The investment budget has increased significantly since the company has started working on 100% of Mahakam block in 2018.

Senior Vice President of Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati said it is not the only project that will boost the company's investment budget by 2018. Next year, many geothermal projects will start operations, namely Lumut Balai 1 and 2 and Hulu Lais. Not only that, the company also intends to add oil and gas block through acquisition.

"The largest investment of Mahakam, which is US $ 659 million. Then, there is funding for acquisition of US $ 590 million and geothermal project of US $ 183.2 million, "he said in Jakarta, Wednesday (6/12).

In Mahakam block, the company will be aggressive to drill wells. Based on data from PT Pertamina Hulu Indonesia, the development wells to be drilled in the oil and gas blocks reach 55-57 wells, and could reach 70 wells if oil prices improve to US $ 60-70 per barrel.

Not only that, the company will also re-work in 132 wells, run care for 5601 wells, and work on up to seven plans of future development (POFD).

For the acquisition budget, Upstream Director of Pertamina Syamsul Alam said that it will be used to finance the oil and gas block which is completed by next year's contract which is handed over to the company. Of the eight blocks assigned, the company has expressed readiness to work on six blocks, namely the North Sumatera Offshore Block, South East Sumatra, Tuban, Ogan Komering, Sanga-Sanga and Central.

"Maybe it's the acquisition budget for the investment cost of the block that will terminate within the next year" he said. "

While abroad, it is still looking for cooperation opportunities in the upstream oil and gas sector with Rosneft Oil Company, after canceled take two blocks offered The Northern Tip of Chayvo Field and Russkoye Field. Not only that, the company is also studying the prospects of other oil and gas abroad, namely in Africa and the Middle East.

In 2018, the company also targets to sign the Mansouri Block contract in Iran. In line with the increase in investment, the company's oil and gas production is also targeted to jump high enough in 2018. Next year, oil and gas production is targeted to reach 930 thousand barrels of oil equals per day / boepd. This figure rose 34.2% compared to oil and gas production target This year 693 thousand boepd.

The increase in production occurs both for oil and gas. Oil production is up only 19.7 percent from this year's target of 334 thousand barrels per day (bpd) this year to 400 thousand bpd in 2018. While gas production jumped 47.55 percent from the 2017 target of 2,080 million standard cubic feet per day / mmscfd to 3.069 mmscfd next year.

"The main production increase from the Mahakam Block is targeted to produce 46 thousand bpd of gas and 1,008 mmscfd of gas," said Meidawati.

Chase 1.9 Million BOEPD

Alam said that the company's oil and gas production is targeted to increase annually to reach 1.9 million boepd by 2025. The increase in production is derived from the optimization of existing assets, the acquisition of oil and gas blocks, and the acquisition of oil and gas assets in other countries.
This step is needed to minimize the difference between national oil and gas production and demand in the coming years. In the future, Pertamina targets the contribution of foreign assets to reach 33 percent of total oil and gas production in 2025. Of the target of 1.9 million boepd, overseas assets are expected to contribute 650 thousand bpd. For oil production, targeted to reach
822 thousand bpd in 2025, which is 353 thousand bpd from domestic and 469 thousand bpd from abroad.

As for gas, it is targeted to increase to 5.71 billion cubic feet per day, ie 4.23 billion cubic feet of domestic and 1.48 billion cubic feet of foreign assets.

"Our performance from 2008 to 2016, oil and gas production continues to grow. So we can prove that we can still grow, he said.

Going forward, Pertamina targets oil and gas production to grow steadily at 8% per year, while gas reserves increase by 4.4% per year. Currently, Pertamina already has oil and gas blocks in several countries. In lrak, the company owns shares in West Field Qurna 1. In Algeria, Pertamina owns 65% stake in MLN Field and 16.9% in EMK Field.

While in Malaysia, the company holds shares ownership in Block K, Kikeh Block, SN30 Block Block SK309 and Block SK311. Most recently, Pertamina controls 72.65% shares of French oil and gas company, Maurel & Prom. Maurel & Prom has oil and gas assets scattered in Gabon, Nigeria, Tanzania, Namibia, Colombia, Canada, Myanmar, Italy, and other countries. However, the main assets that have been produced are in Gabon, Nigeria and Tanzania.

IN INDONESIA

2018, Investasi Hulu Pertamina Capai US$ 3,32 M


PT Pertamina menganggarkan modal investasi untuk sektor hulu pada tahun depan mencapai US$ 3,32 miliar, naik 21 ,1 6% dibandingkan anggaran investasi tahun ini US$ 2,74 miliar. Anggaran investasi meningkat signifikan Iantaran perseroan sudah mulai menggarap Blok Mahakam 100% pada 2018.

Senior Vice President Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan bukan satu-satunya proyek yang mendongkrak anggaran investasi perseroan pada 2018. Pada tahun depan, banyak proyek panas bumi yang bakal mulai operasi, yakni Lumut Balai 1 dan 2 serta Hulu Lais.  Tidak hanya itu, perseroan juga masih berniat menambah blok migas melalui akuisisi. 

“Investasi Mahakam yang terbesar, yaitu US$ 659 juta. Kemudian, ada dana untuk akuisisi US$ 590 juta dan proyek geothermal US$ 183,2 juta,” kata dia di Jakarta, Rabu (6/12).

Di Blok Mahakam, perseroan bakal agresif melakukan pengeboran sumur. Berdasarkan data PT Pertamina Hulu Indonesia, sumur pengembangan yang akan dibor di blok migas tersebut mencapai 55-57 sumur, dan bisa mencapai 70 sumur jika harga minyak membaik menjadi US$ 60-70 per barel. 

Tidak hanya itu, perseroan juga akan melakukan kerja ulang di 132 sumur, menjalankan perawatan untuk 5601 sumur, serta menggarap hingga tujuh rencana pengembangan tahap lanjut (plan of future development/POFD).

Untuk anggaran akuisisi, Direktur Hulu Pertamina Syamsul Alam menuturkan, akan dipakai untuk mendanai blok migas yang selesai kontraknya tahun depan yang diserahkan pengelolaannya ke perseroan. Dari delapan blok yang ditugaskan, perseroan telah menyatakan siap menggarap enam blok, yakni Blok North Sumatera Offshore, South East Sumatera, Tuban, Ogan Komering, Sanga-Sanga, dan Tengah.

“Mungkin itu anggaran akuisisi biaya untuk investasi dari blok yang akan terminasi dalam tahun depan” tuturnya. " 

Sementara di luar negeri, pihaknya masih terus mencari peluang kerja sama untuk di sektor hulu migas dengan Rosneft Oil Company, setelah batal mengambil dua blok yang ditawarkan yakni Lapangan The Northern Tip of Chayvo dan Lapangan Russkoye. Tidak hanya itu, perseroan juga sedang mempelajari prospek migas lain di luar negeri, yakni di Afrika dan timur tengah.

Pada 2018, perseroan juga menargetkan bisa menandatangani kontrak Blok Mansouri di Iran. Sejalan dengan peningkatan investasi, produksi migas perseroan juga ditargetkan melonjak cukup tinggi pada 2018. Pada tahun depan, produksi minyak dan gas bumi perusahaan ditargetkan mencapai 930 ribu barrel oil equwalent per day/ boepd. Angka tersebut naik 34,2% jika dibandingkan target produksi migas Tahun ini 693 ribu boepd.

Kenaikan produksi terjadi baik untuk minyak maupun gas. Produksi minyak memang hanya naik 19,7% dari target tahun ini 334 ribu barel per hari (bph) pada tahun ini menjadi 400 ribu bph di 2018. Sementara produksi gas melonjak 47,55% dari target 2017 sebesar 2.080 million standard cubic feet per day/ mmscfd menjadi 3.069 mmscfd pada tahun depan. 

“Kenaikan produksi utamanya dari Blok Mahakam yang ditargetkan menghasilkan minyak 46 ribu bph dan gas 1.008 mmscfd,” tutur Meidawati.

Kejar 1,9 Juta BOEPD 

Alam menuturkan, produksi migas perseroan ditargetkan terus meningkat setiap tahunnya hingga mencapai 1,9 juta boepd pada 2025. Peningkatan produksi diperoleh dari optimasi aset eksisting, pengambilalihan blok migas habis kontrak, dan akuisisi aset migas di negara lain.

Langkah ini diperlukan untuk memperkecil selisih produksi dan kebutuhan migas nasional di tahun-tahun mendatang. Ke depannya, Pertamina menargetkan kontribusi dari aset luar negeri ini bisa mencapai 33% dari total produksi migas perseroan pada 2025. Dari target 1,9 juta boepd, aset luar negeri diharapkan bisa menyumbang 650 ribu bph. Untuk produksi minyak, ditargetkan mencapai 822 ribu bph pada 2025, yakni 353 ribu bph dari dalam negeri dan 469 ribu bph dari luar negeri. 

Sementara untuk gas, ditargetkan meningkat menjadi 5,71 miliar kaki kubik per hari, yaitu 4,23 miliar kaki kubik dari domestik dan 1,48 miliar kaki kubik dari aset luar negeri.

“Performance kami dari 2008 sampai 2016, produksi migas terus tumbuh. Jadi kami bisa membuktikan bahwa kami masih bisa tumbuh, kata dia.

Ke depan, Pertamina menargetkan produksi migas tumbuh stabil sebesar 8% per tahun, sementara cadangan gas bertambah 4,4% per tahun. Saat ini, Pertamina telah memiliki blok migas di beberapa negara. Di lrak, perseroan memiliki saham di Lapangan West Qurna 1. Di Aljazair, Pertamina itu menguasai 65% saham di Lapangan MLN dan 16,9% di Lapangan EMK. 

Sementara di Malaysia, perseroan memegang kepemilikan saham di Blok K, Blok Kikeh, Blok SNR Blok SK309 dan Blok SK311. Yang terbaru, Pertamina menguasai 72,65% saham perusahaan migas Perancis, Maurel&Prom. Maurel&Prom memiliki aset migas yang tersebar di Gabon, Nigeria, Tanzania, Namibia, Kolombia, Kanada, Myanmar, Italia, dan negara lainnya. Namun, aset utamanya yang telah berproduksi yakni di Gabon, Nigeria, dan Tanzania.

Investor Daily, Page-9, Thursday, Dec 7, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel