google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 No Clarity, Pertamina's Communication is Not Good - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Complete Graphic Design Course™

Friday, December 22, 2017

No Clarity, Pertamina's Communication is Not Good



Until now, there has been no significant development of land acquisition process of approximately 219 hectares for the purpose of Pertamina - Rosneft Russia oil refinery project in Jenu District, Tuban Regency, East Java, Indonesia.

Even after the socialization that took place some time ago with the villagers of Remen and Mentoso, there has been no further communication from Petamina, or any other party appointed by the government-owned company to negotiate with the residents.

"No more mining, and no meeting again after some time ago," said Head of Jenu, Sugeng Winarno

According to Sugeng, land acquisition of the oil refinery requires extra work, both the District Government, the region and Pertamina itself.

Unfortunately, Pertamina is the owner of authority, called not too intensive communicating with the District government and the affected communities directly.

"The land acquisition process until now is unclear, still the socialization stage, and even then not too smoothly, Pertamina lack of communication, practically disconnected communication," explained Sugeng.

According to Sugeng, the socialization process done earlier can be said to have failed, because the initial socialization conducted in one hotel in District Jenu some time ago, has not reached the intention of socialization, but some residents have refused and not conducive

"It is still Socialization stage, not to the point of socialization is not conducive and not possible to continue," explained Sugeng.

Asked when the communication will be held again with the community, Sugeng admitted not know and have not received any notification at all, even his side did not know much about the development of land acquisition and data because not much involved.

IN INDONESIA

Tidak Ada Kejelasan, Komunikasi Pertamina Dinilai Kurang Baik


Hingga kini, belum ada perkembangan signifikan proses pembebasan lahan kurang lebih seluas 219 hekter untuk keperluan proyek pembangunan kilang miyak Pertamina - Rosneft Russia di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban-Jawa Timur, Indonesia.

Bahkan setelah sosialisasi yang berlangsung beberapa waktu lalu dengan warga Desa Remen dan Mentoso, belum ada komunikasi lanjutan dari pihak Petamina, maupun pihak lain yang ditunjuk perusahaan milik pemerintah itu untuk berunding dengan warga.

“Belum ada perkambangan lagi, dan belum ada pertemuan kembali setelah beberapa waktu lalu,” kata Camat Jenu, Sugeng Winarno

Menurut Sugeng, pembebasan lahan akan kilang minyak tersebut membutuhkan kerja ekstra, baik Pemerintah Kecamatan, daerah dan pihak Pertamina sendiri.

Sayangnya pihak Pertamina sekalu pemilik otoritas, disebut tidak terlalu intensif berkomunikasi dengan pemerintah Kecamatan maupun masyarakat terdampak secara langsung.

“Proses pembebasan lahan sampai saat ini belum jelas, masih tahap sosialisasi, itupun tidak terlalu lancar, Pertamina kurang komunikasinya, bisa dibilang komunikasi terputus,” terang Sugeng.

Menurut Sugeng, proses sosialisasi yang dilakukan sebelumnya dapat dikatakan gagal, sebab sosialisasi awal yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kecamatan Jenu beberapa waktu lalu, belum sampai pada maksud sosialisasi, namun sebagian warga sudah menolak dan tidak kondusif 

“Masih tahap Sosialisasi, belum sampai pada maksud sosilisasi sudah tidak kondusif dan tidak memungkinkan untuk dilanjutkan,” jelas Sugeng. 

Ditanya kapan akan dilaksanakan komunikasi kembali dengan masyarakatnya, Sugeng mengakui belum tahu dan belum menerima pemberitahuan sama sekali, bahkan pihaknya tidak banyak mengetahui perkembangan pembebasan lahan maupun datanya karena tidak banyak dilibatkan.

 Bhirawa, Page-8, Tuesday, Dec 19, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel