PT Pertamina will certainly manage Mansouri Block, oil and gas area in Iran.
Business Sources knowing the negotiation process of the Government of Indonesia with the Government of Iran revealed that Pertamina immediately managed the Mansouri Block.
The Iranian government gave Pertamina exclusive rights to manage the block. Besides Mansouri, Pertamina also targeted Ab Teymour Block. However, Pertamina must compete with contractors from other countries to be able to have a share of participation in Ab Teymour.
Oil reserves from both oil and gas blocks in Iran reached 3 billion barrels. In fact, oil reserves in Indonesia currently only about 3.3 billion barrels.
With a reserve of 3.3 billion barrels, oil production will be exhausted within 11 years with no record of finding new reserves. Initially, the Government of Indonesia rejected Iran's offer to MAPNA, an Iranian-owned power company, in cooperation with PT Perusahaan Listrik Negara in the electricity sector. However, the government finally agreed on Iran's offer so that Pertamina could have a share of participation in the Mansouri Block.
EMR Deputy Minister of Energy Arcandra Tahar said that energy security does not have to be met and domestic sources. Japan for example, as a country that has no energy source, but is able to maintain energy security through import and investment of oil and gas in other countries.
This will be done Pertamina to increase oil and gas investment abroad so that it can strengthen the national oil and gas reserves. Head of Communications, Public Information Service and Cooperation Bureau of the Ministry of ESDM Agung Pribadi said it was not aware of the plan to sign oil and gas cooperation between Indonesia and Iran. According to him, there is no such schedule in January 2018.
"There is no such information, maybe Pertamina knows more details," he said on Thursday (14/12).
PT Pertamina will sign a Mansouri Block management contract in Iran by 2018. Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam said earlier it will control 30 percent participation share and an Iranian partner of 20 percent. The remaining 50%, Pertamina will partner with other partners to manage the block with the type of Service Contract. The Iranian government has decided to sign the contract next year, April 2018.
"Well the Iranian government is requesting the signing of the year-end contract, April."
According to him, there are already other partners who showed interest to participate in managing the Mansouri Block. However, he was reluctant to mention because it is still in the conversation stage. The plan, Mansouri Block produces 250,000 to 300,000 barrels per day (bpd). From the oil produced, he called the company will bring it to Indonesia to meet the needs of fuel oil (BBM).
Mansouri is one of two blocks planned by Pertamina. Previously, there was the Ab-Teymour Block which was also included in the radar in order to increase the company's oil and gas production but ultimately only Mansouri could be agreed upon.
Quoted from the official website of NIOC, Iran will auction off 50 working areas with a profit sharing system. The main point in the contract is, as quoted from the page Herbert Smith Freehills, an international law firm, Iran uses a system of contracts that allow investors to refund costs
For the exploration period, 4 years is set with 2 year extension. Meanwhile, for the development and production stage is set 20 years. The government will set production targets but will provide incentives for investors who can maximize field management.
Meanwhile, the change in cooperation contracts, referring to the page, because Iran wants to achieve the target of US $ 150 billion investment that must enter for the next 5 years.
"Pertamina is 30% -an, 20% local, the rest we are looking for partners [partners]," said Syamsu.
IN INDONESIA
Pertamina Selangkah Lagi
PT Pertamina dipastikan akan mengelola Blok Mansouri, wilayah minyak dan gas bumi di Iran.
Sumber Bisnis yang mengetahui proses negosiasi Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Iran mengungkapkan, Pertamina segera mengelola Blok Mansouri.
Pemerintah Iran memberikan hak eksklusif kepada Pertamina untuk mengelola blok tersebut. Selain Mansouri, Pertamina juga mengincar Blok Ab Teymour. Namun, Pertamina harus bersaing dengan kontraktor dari negara lain untuk dapat memiliki saham partisipasi di Ab Teymour.
Cadangan minyak dari kedua blok migas di Iran itu mencapai 3 miliar barel. Padahal, cadangan minyak di Indonesia saat ini hanya sekitar 3,3 miliar barel.
Dengan cadangan 3,3 miliar barel, produksi minyak akan habis dalam waktu 11 tahun dengan catatan tidak ada penemuan cadangan baru. Pada awalnya, Pemerintah Indonesia menolak penawaran Iran agar MAPNA, perusahaan listrik milik Iran, bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara di sektor kelistrikan. Namun, pemerintah akhirnya menyepakati penawaran Iran itu sehingga Pertamina bisa memiliki saham partisipasi di Blok Mansouri.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan bahwa ketahanan energi tidak harus dipenuhi dan sumber dalam negeri. Jepang misalnya, sebagai negara yang tidak memiliki sumber energi, tetapi mampu menjaga ketahanan energi baik melalui impor maupun investasi migas di negara lain.
Hal tersebut yang akan dilakukan Pertamina untuk meningkatkan investasi migas di luar negeri sehingga bisa memperkuat cadangan migas nasional. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan pihaknya belum mengetahui rencana penandatanganan kerja sama di bidang migas antara Indonesia dengan Iran. Menurutnya, belum ada jadwal tersebut pada Januari 2018.
"Belum ada infomiasi seperti itu. Mungkin Pertamina lebih tahu detailnya," ujarnya Kamis (14/12).
PT Pertamina akan menandatangani kontrak pengelolaan Blok Mansouri di Iran pada 2018. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam sebelumnya mengatakan pihaknya akan menguasai saham partisipasi sebesar 30% dan mitra Iran sebesar 20%. Sisanya sebesar 50%, Pertamina akan menggandeng mitra lain untuk mengelola blok dengan jenis Service Contract itu. Pemerintah Iran telah menetapkan agar penandatanganan kontrak dilakukan tahun depan, yakni April 2018.
"Nah Pemerintah Iran yang minta penandatanganan kontrak akhir tahun, April."
Menurutnya, sudah ada mitra lain yang menunjukkan minat untuk turut terlibat mengelola Blok Mansouri. Namun, dia enggan menyebut karena masih dalam tahap pembicaraan. Rencananya, Blok Mansouri menghasilkan 250.000 hingga 300.000 barel per hari (bph). Dari minyak yang dihasilkan, dia menyebut perseroan akan membawanya ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM).
Mansouri merupakan satu dari dua blok yang rencananya dikuasai Pertamina. Sebelumnya, terdapat Blok Ab-Teymour yang juga masuk dalam radar agar bisa menambah produksi migas perseroan tapi akhirnya hanya Mansouri yang bisa disepakati.
Dikutip dari laman resmi NIOC, Iran akan melelang 50 wilayah kerja dengan sistem kontrak bagi hasil. Poin utama dalam kontrak kerja sama tersebut, seperti dikutip dari laman Herbert Smith Freehills, satu firma hukum internasional, Iran menggunakan sistem kontrak yang memungkinkan pengembalian biaya investor
Untuk masa eksplorasi, ditetapkan 4 tahun dengan perpanjangan 2 tahun. Sementara itu, untuk tahap pengembangan dan produksi ditetapkan 20 tahun. Pemerintah akan menetapkan target produksi tapi akan disiapkan insentif bagi investor yang bisa memaksimalkan pengelolaan lapangan.
Adapun, perubahan kontrak kerja sama, mengacu pada laman itu, dikarenakan Iran ingin mencapai target investasi US$150 miliar yang harus masuk selama 5 tahun ke depan.
" Pertamina bagiannya 30%-an, 20% lokal, sisanya kita lagi mencari partner [mitra]," kata Syamsu.
Bisnis Indonesia, Page-3, Friday, Dec 15, 2017
No comments:
Post a Comment