PT Pertamina will spend US $ 3.32 billion in 2018 for upstream oil and gas sector higher than this year's allocation of US $ 2.74 billion. Senior Vice President of Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati said that the upstream investment of oil and gas in 2018 using the assumption of investment value on the Mahakam block officially switched to Pertamina starting January 1, 2018.
This investment target also rose 21.1% from US $ 2.74 billion to US $ 3.32 billion. Investment in Mahakam block, the company will spend US $ 659 million. Then, for the acquisition activities of US $ 590 million and for the development of geothermal proves such as Lumut Balai 1 and 2 also Hulu Lais with a value of US $ 183.3 million.
"[" Target] invests US $ 3,324 million, "She said when contacted Wednesday (6/12).
In line with the increase in investment, Pertamina also targets oil and gas production to rise next year compared to this year. In 2018, the company's oil and gas production is targeted to reach 950,000 barrels of oil equivalent per day / boepd or increase by 34.2% compared to the oil and gas production target of 693,000 boepd this year.
Pertamina's crude oil production in 2018 is targeted to rise 19.7 percent to 400,000 barrels per day (bpd) compared to this year's 334,000 bpd. Gas production in 2018 is targeted to rise 47.5% to 3.069 million cubic feet per day (MMscfd) compared to this year's 2,080 MMscfd.
Rising gas production in 2018, calculating the production plan of the Mahakam Block-1,008 MMscfd. In the third quarter of 2017, Pertamina's oil and gas production totaled 689,000 boepd with oil production reaching 344,000 bpd and 2.030 MMscfd gas.
The achievement is obtained from the increase of Banyu Urip Field production, Cepu Block. Subsequently, the additional production comes from the increase of Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java's share of Offshore North West Java [ONWJ] Block to 100%. Lastly, the addition of asset production in Iraq and Algeria.
"Yes, Increase in production from Mahakam block, oil 46 Mbopd [thousand barrels per day] and gas 1,008 MMscfd."
Upstream Director of Pertarnina Syamsu Alam said that the funds allocated for the acquisition of new assets will be used to manage government termination blocks. Until now, the company is still waiting for the government's decision to re-evaluate in relation to the eight working areas out of contract.
IN INDONESIA
Pertamina Siapkan Dana US$ 3,32 Miliar
PT Pertamina akan mengeluarkan dana US$ 3,32 miliar pada 2018 untuk sektor hulu minyak dan gas bumi lebih tinggi dari alokasi tahun ini US$ 2,74 miliar. Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan bahwa naiknya investasi hulu migas pada 2018 dengan menggunakan asumsi nilai investasi pada Blok Mahakam yang resmi beralih kepada Pertamina mulai 1 Januari 2018.
Target investasi ini pun naik 21,1% dari US$ 2,74 miliar menjadi US$ 3,32 miliar. Investasi di Blok Mahakam, perseroan akan mengeluarkan dana US$ 659 juta. Kemudian, untuk kegiatan akuisisi US$ 590 juta dan untuk pengembangan provek panas bumi seperti Lumut Balai 1 dan 2 juga Hulu Lais dengan nilai US$ 183,3 juta.
“["Target] investasi US$ 3.324 juta," ujarnya saat dihubungi Rabu (6/12).
Sejalan dengan kenaikan investasi, Pertamina juga menargetkan produksi migas naik pada tahun depan dibandingkan dengan tahun ini. Pada 2018, produksi migas perseroan ditargetkan mencapai 950.000 barrel oil equivalent per day/boepd atau naik 34,2% jika dibandingkan dengan target produksi migas tahun ini 693.000 boepd.
Produksi minyak mentah Pertamina pada 2018 ditargetkan naik 19,7% menjadi 400.000 barel per hari (bph) dibandingkan dengan tahun ini 334.000 bph. Produksi gas pada 2018 ditargetkan naik 47,5% menjadi 3.069 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dibandingkan dengan tahun ini 2.080 MMscfd.
Naiknya produksi gas perseroan pada 2018, menghitung rencana produksi Blok Mahakam-sebesar 1.008 MMscfd. Pada kuartal III/2017, realisasi produksi migas Pertamina sebesar 689.000 boepd dengan produksi minyak mencapai 344.000 bph dan gas 2.030 MMscfd.
Pencapaian tersebut diperoleh dari naiknya produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Kemudian, tambahan produksi berasal dari naiknya porsi kepemilikan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java pada Blok Offshore North West Java [ONWJ) menjadi 100%. Terakhir, tambahan dari produksi aset di lrak dan Aljazair.
“Ya, Kenaikan produksi dari Blok Mahakam, minyak 46 Mbopd [ribu barel per hari] dan gas 1.008 MMscfd.“
Direktur Hulu Pertarnina Syamsu Alam mengatakan bahwa dana yang dialokasikan untuk akuisisi aset baru akan digunakan untuk mengelola blok-blok terminasi yang ditugaskan pemerintah. Hingga kini, perseroan masih menanti keputusan pemerintah yang sedang melakukan evaluasi ulang terkait dengan delapan wilayah kerja habis kontrak.
Bisnis Indonesia, Page-30, Thursday, Dec 7, 2017
No comments:
Post a Comment